Virus Corona

Jamu Asal Cina yang Dibagikan Satgas Lawan Covid-19 DPR Diprotes, Ternyata Cuma untuk Masuk Angin

Jamu asal Cina pemberian Satgas Lawan Covid-19 DPR dipersoalkan pengusaha jamu dalam negeri, karena dinilai tidak menghargai produk asli Indonesia.

ISTIMEWA
Logo DPR RI 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Jamu asal Cina pemberian Satgas Lawan Covid-19 DPR dipersoalkan oleh pengusaha jamu dalam negeri, karena dinilai tidak menghargai produk asli Indonesia.

Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR Sufmi Dasco Ahmad berharap jamu yang diberikan Satgas tidak perlu dijadikan polemik, karena produk tersebut dibagikan secara gratis ke penderita Covid-19.

"Ini murni mau bantu, dan saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, saya sembuh," ujar Dasco kepada wartawan, Jakarta, Selasa (28/4/2020).

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 1.254 Pasien Sembuh, 9.511 Orang Terinfeksi, 773 Meninggal

Menurut Dasco, jamu atau obat herbal dari Cina yang dikonsumsinya, memang sudah diniatkan untuk diberikan kepada pasien Covid-19, jika dirinya berhasil melawan penyakit tersebut.

"Saya nazar, kalau sembuh mau produksi yang banyak, minimal untuk 3 ribu orang."

"Kami mau bagi-bagi ke yang membutuhkan, salahnya di mana sih? Bingung saya," papar Dasco.

Jika Kasus Baru Covid-19 Terus Menurun, Anies Baswedan Bilang PSBB Takkan Diperpanjang

Pada Maret 2020, Dasco mengaku terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri serta meminum obat herbal dari Negeri Tirai Bambu.

Saat ini, dirinya telah dinyatakan terbebas dari Covid-19.

Soal pengusaha jamu dalam negeri yang mempersoalkan produk pemberian Satgas Lawan Covid-19, Dasco mempersilakan mereka juga membagi-bagikan secara gratis ke masyarakat, untuk meningkatkan imunitas.

74.785 Warga Jakarta Sudah Ikut Rapid Test, 2.954 Orang Positif Covid-19

"Kalau perusahaan jamu mau kasih, silakan dibagikan gratis, enggak ada masalah," ucap Dasco.

Sebelumnya, Gabungan Pengusaha (GP) Jamu kecewa dengan Satgas Lawan Covid-19 DPR yang mengimpor jamu dari Cina dalam jumlah besar, untuk penanganan pasien Covid-19.

Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengatakan, sebagai orang Indonesia dan Ketua GP Jamu, ia keberatan dengan impor produk jamu yang dilakukan Satgas Lawan Covid-19 DPR dari Negeri Tirai Bambu.

Pasien Baru Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Jadi 3.950 Orang, 341 Sembuh, 379 Meninggal

"Saya tahu formula yang ada di dalam jamu impor itu, yang diberikan Satgas DPR."

"Kami juga bisa membuatnya," ujar Dwi saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (27/4/2020).

"Terus terang kami keberatan, bahwa jamu kami di Indonesia tidak dianggap oleh Satgas DPR, saya mohon segera dikoreksi," sambung Dwi.

Tak Terima Diingatkan Pakai Masker, Kakak Beradik Aniaya Tetangga, Dilerai Ketua RT

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved