Virus Corona

Rapid Test Covid-19 untuk Anggota DPR dan Keluarganya Batal Digelar, Diserahkan ke Komisi dan Fraksi

Rencana tes cepat alias rapid test Covid-19 bagi anggota DPR dan keluarganya, batal digelar.

ISTIMEWA
Logo DPR RI 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Rencana tes cepat alias rapid test Covid-19 bagi anggota DPR dan keluarganya, batal digelar.

Pembatallan tersebut karena banyaknya tentangan dari sebagian anggota Fraksi di DPR maupun masyarakat.

"Tidak terlaksana," ujar Sekretaris jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar saat dihubungi Tribun di Jakarta, Rabu (1/3/2020).

1.443 Warga Depok Ikut Rapid Test, 40 Orang Positif Covid-19

Rencananya, rapid test Covid-19 tersebut dilaksanakan sebelum pembukaan masa sidang paripurna DPR pada 30 Maret 2020, di kompleks rumah dinas anggota dewan di Kalibata dan Ulujami.

"Iya tidak jadi, kami serahkan ke komisi atau fraksi masing-masing yang menangani itu," jelas Indra.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, seluruh anggota DPR patungan membeli alat rapid test Covid-19, untuk mendeteksi Virus Corona.

LUHUT Panjaitan: Cuma Cina yang Relatif Berhasil Terapkan Lockdown

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, pengadaan rapid test untuk pemeriksaan anggota DPR dan keluarganya, tidak menggunakan dana pemerintah, melainkan hasil sumbangan anggota Dewan.

"Sumbangan anggota-anggota, pimpinan DPR untuk mengadakan rapid test," ujar Indra kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/3/2020).

 GURU Besar FKUI: Avigan dan Klorokuin Belum Tentu Cocok untuk Orang Melayu, Perlu Uji Klinis!

Menurutnya, pemeriksaan dengan rapid test akan dilakukan oleh dokter dan petugas kesehatan internal DPR.

Rencananya, rapid test digelar pada Kamis atau Jumat pekan ini.

"Nanti akan dilakukan tes di aula kompleks (DPR) di Kalibata dan Ulujami."

 BESOK Pemerintah Bagikan 12 Juta Masker Bedah dan 81 Ribu Masker N95 untuk Tenaga Medis

"Tidak dikumpulkan, tetapi gantian dikasih jadwalnya dan mereka datang," ujar Indra.

Ia menyebut, tes dilakukan untuk seluruh anggota dewan sebanyak 575 orang, termasuk keluarganya dan pekerja di rumah dinas seperti asisten rumah tangga maupun sopir pribadi.

Setelah tes Virus Corona selesai, kata Indra, bagi pihak yang hasilnya negatif akan dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk divaksin anti-flu dan anti-pneumonia.

 HINDARI Virus Corona, Ini Live Streaming Misa Prapaskah IV di Gereja Katedral Minggu 22 Maret 2020

"Yang positif ke rumah sakit rujukan, kami sudah sampaikan dan akan ditangani sesuai prosedur penanganan virus," ucap Indra.

Lebih lanjut Indra mengatakan, pengecekan secara menyeluruh dilakukan untuk memastikan semua anggota dewan maupun orang terdekatnya, terbebas dari Virus Corona atau tidak.

"Anggota DPR ingin memastikan dirinya dan keluarganya clear."

 Dalam Dua Hari, 4 Warga Tangerang Selatan Meninggal Akibat Virus Corona

"Jadi, sebenarnya keinginan kami semuanya untuk tahu (bebas Virus Corona atau tidak)," papar Indra.

"Alatnya kemungkinan datang pada besok."

"Sehingga diperkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar hari Kamis atau mulai Jumat ini," terang Indra Iskandar.

 4 Warga Tangerang Selatan Positif Virus Corona, 115 ODP, 56 PDP

"Semua ingin tahu, sekarang epicentrumnya bukan lagi di masyarakat, di mana pusat-pusat pemerintahan juga terkena dan mereka juga ingin memastikan juga," beber Indra.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hingga kini belum ditemukan vaksin Virus Corona alias Covid-19.

Meskipun demikian, ada obat yang efektif dalam membantu penyembuhan pasien Virus Corona, yaitu Avigan.

 25 Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Hampir Semuanya Punya Penyakit Pendahulu

"Ini sudah dicoba oleh satu dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu Avigan," kata Presiden dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020).

Avigan merupakan obat flu buatan perusahaan Jepang yang dinilai efektif mempercepat penyembuhan pasien Corona di Cina.

Presiden mengatakan telah mendatangkan 5 ribu obat Avigan dan telah memesan dalam jumlah besar.

 ENAM Warga Kabupaten Bekasi Positif Virus Corona, 2 Meninggal, Salah Satunya Perawat

"Kita telah mendatangkan 5.000, akan kita coba dalam proses pemesan 2 juta (obat)," ungkapnya.

Selain Avigan yang telah dicoba sejumlah negara, Presiden juga akan memesan 3 juta Chloroquine (klorokuin) untuk penyembuhan pasien Corona.

Hanya saja Presiden tidak menjelaskan dari mana obat tersebut akan dipesan.

 Pemerintah Ralat Data Pasien Virus Corona Jadi 308 Orang, di Riau Tak Ada Tambahan Kasus

Chloroquine merupakan obat yang digunakan kepada pasien yang digigit nyamuk malaria.

Obat tersebut telah diuji klinis kepada pasien Corona.

"Kecepatan ini yang saya sampaikan bahwa kita tidak diam."

"Tapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa agar dapat menyelesaikan covid-19 ini," jelasnya.

Hasil Riset Sejumlah Negara

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan obat yang dapat digunakan kepada pasien Corona.

Obat tersebut merupakan hasil riset sejumlah negara.

"Pemerintah juga menyiapkan obat hasil riset dari beberapa negara, agar bisa digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 ini."

 Warga Kota Bekasi Diimbau Tunda Resepsi Pernikahan, yang Sudah Sewa Gedung Diminta Pengertian

"Sesuai dengan resep dokter," jelas Presiden.

Menurut Presiden, obat tersebut akan diberikan kepada pasien Corona melalu resep dokter.

Obat akan diberikan melalui rumah sakit dan puskesmas.

"Atau melalui dokter keliling dari rumah ke rumah," ucapnya.

Tes Cepat

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah melakukan rapid test (tes cepat) virus Corona kepada sejumlah warga, Jumat (20/3/2020) sore.

"Rapid test memang sudah dilakukan sore hari ini," terang Presiden.

Rapid test pertama dilakukan wilayah Jakarta Selatan.

 SEMBILAN Warganya Terinfeksi Virus Corona, Wali Kota Bekasi Minta Jakarta Segera Di-Lockdown

Rapid test dilakukan di wilayah yang warganya paling rawan terinfeksi virus tersebut.

"Jakarta Selatan," cetus Presiden.

Presiden mengatakan, rapid test dilakukan di wilayah yang terdapat pasien positif dan diduga melakukan kontak dengan sejumlah orang.

 RSPI Sulianti Saroso Kebanjiran Karangan Bunga, Direktur Utama Ucapkan Terima Kasih

Rapid tess dilakukan untuk mengetahui indikasi awal seseorang positif Corona atau tidak.

"Di wilayah yang dulu, sudah diketahui, ada kontak tracing dengan pasien positif jadi didatangi tempat tempatnya," paparnya.

Jangan Ragu Menegur 

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin menanggulangi penyebaran virus Corona di Indonesia.

Menurut Presiden, salah satu langkah untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 adalah saling mengingatkan untuk disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan.

"Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin dalam menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya," kata Presiden dalam konferensi pers, Jumat, (20/3/2020).

 Tak Bisa Beri Sanksi kepada Warga yang Tetap ke Rumah Ibadah, Anies Baswedan: Ini Panggilan Moral

Presiden meminta warga yang terbukti positif Corona atau merasa kemungkinan terinfeksi virus tersebut, untuk segera mengisolasi diri.

Pemerintah telah meminta kepada pemerintah daerah yang warganya belum terinfeksi untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Agar mengurangi penularan virus Corona," ujar Presiden.

 BANTAH Kabar Hoaks, RS Premier Bintaro: Kami Tidak Lockdown!

Kepada pemerintah daerah yang warganya terinfeksi Corona, Presiden mengaku telah memerintahkan untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin, terutama dalam hal isolasi.

"Kepada daerah yang telah ada terinfeksi agar membantu saudara-saudara kita yang terinfeksi agar bisa mengisolasi diri dan memberikan bantuan yang memadai," bebernya.

"Penyebaran COVID-19 ini telah melanda lebih dari 180 negara di dunia."

"Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi penyebaran COVID-19," tegas Jokowi. (Seno Tri Sulistiyono)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved