Virus Corona Jabodetabek
Gubernur Banten: Lockdown Tak Sekadar Tutup Pintu, Kalau Menganggur, Warga Makan Apa?
GUBERNUR Banten Wahidin Halim mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari warganya terkait lockdown Jakarta, meskipun masih simulasi.
WARTAKOTALIVE, BANTEN - Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari warganya terkait lockdown Jakarta, meskipun masih simulasi.
Terlebih, Virus Corona di Banten kian meluas penyebarannya.
"Pemerintah Provinsi Banten sedang membahas masalah lockdown."
• 39 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Dipindahkan ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Sisanya Menyusul
"Yang bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid 19," ujar pria yang akrab disapa WH itu dalam keterangan tertulis kepada Wartakotalive, Senin (30/3/2020).
Menurutnya, lockdown tidak sesederhana yang dibayangkan, dan tidak sekadar menutup pintu.
Juga, tidak sekadar menolak orang yang datang dari luar.
• PROTOKOL Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19 Beragama Katolik, Tak Boleh Disemayamkan Lebih 4 Jam
Apalagi, Banten sudah terintegrasi dengan Jakarta. Sehari-hari, orang Banten cari pekerjaan, cari upah, dan cari penghidupan ke Ibu Kota.
"Jadi Banten-Jakarta itu daerah yang sudah menjadi kawasan yang terintegrasi, sehingga kita susah untuk memantau pergerakan."
"Termasuk kulturnya, tradisinya, dan kebiasaannya."
• WARGA Kemayoran Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker Online, Rp 11,9 Juta Melayang
"Kami sedang cari formulasi, format, bagaimana berhadapan dengan tuntutan dan permintaan masyarakat," ucapnya.
Tentunya, lanjut Gubernur WH, pihaknya harus hati-hati dengan pertimbangan sosial, politik, serta pertimbangan ekonomi, agar jangan sampai menambah pengangguran baru.
"Kalau mereka menganggur, apa yang mau mereka makan? Ada tanggung jawab negara di situ," kata Gubernur.
• ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Pengurusan Jenazah Terinfeksi Covid-19, Dimandikan Tanpa Buka Pakaian
Ia menjelaskan, Tangerang disebut Kota Commuter karena orang Tangerang Raya rata-rata bekerja di Jakarta, cari makan di Jakarta, cari sesuap nasi pun di Jakarta.
Ada simbiosis mutualisme antara daerah ini.
"Tiap hari, bayangkan orang-orang dari Tangerang, Cilegon dan wilayah Banten lainnya sehari-hari berbondong-bondong dengan mobilitas tinggi ke Jakarta," ulasnya.
• BREAKING NEWS: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana Positif Covid-19
Oleh karena itu, Pemprov Banten menunggu sejauh mana Jakarta memperlakukan lockdown, menutup pintu bagi warganya.
Wahidin menyebut Pemprov Banten harus bersiap-siap secara ekonomi supaya tidak punya ketergantungan.
Dari segi profesi dan pekerjaan, ketergantungan Banten kepada Jakarta tinggi.
• Pasokan Stok Darah PMI Menyusut Hingga 70 Persen, Jusuf Kalla Kirim Surat ke Kapolri dan KSAD
"Posisi Banten juga sama dengan Jawa Tengah."
"Soal pulang mudik, setiap hari orang Banten pulang mudik."
"Tidak hanya dari transportasi bus dan kereta api, mereka juga menggunakan motor, lewat jalan-jalan dan gang kecil. Ini tidak bisa dibendung," tutur Gubernur.
• Wali Kota Jakarta Barat Minta 183 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Dipindahkan ke Wisma Atlet
Dalam kesempatan itu, Gubernur WH dari pengamatannya mengungkapkan, banyaknya ODP di Banten karena banyak orang Jakarta atau orang Banten yang tinggal di Jakarta pulang kembali ke Banten.
"Demikian juga dari data pasien positif yang saya temukan juga kalau berobat ke Jakarta."
"Begitu juga sebaliknya, Mungkin penuh, mereka bergeser ke rumah sakit di Tangerang atau yang ada di Banten," beber mantan Wali Kota Tangerang dua periode ini.
• Anies Baswedan Bahas Karantina Jakarta, Kembali Minta Warga Jangan Pulang Kampung
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tengah membahas kemungkinan Jakarta melakukan lockdown atau karantina kewilayahan, akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).
Hal ini berkaca dari kebijakan kepala daerah di Indonesia yang melakukan lockdown demi menekan potensi penyebaran Virus Corona.
“Jadi itu (lockdown) termasuk yang sedang kami bahas."
• SANDIAGA Uno Prediksi Puncak Penyebaran Virus Corona Terjadi di Hari ke-77 Sampai ke-84
"Nanti kalau sudah final, akan kami umumkan kepada publik,” katanya saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Sabtu (28/3/2020) petang.
Anies Baswedan mengatakan hal itu seusai menggelar rapat kerja dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan enggan membeberkan paremeter rencana kemungkinan mengkarantina Jakarta.
• Diimbau Satpol PP Tak Jualan karena COVID-19, PKL Pasar Tanah Abang: Kami Butuh Makan, Pak!
Termasuk, rencana pembatasan bagi masyarakat Jakarta yang ingin pulang ke kampung halamannya di tengah pandemi Virus Corona.
“Semua parameter ada, semuanya sedang dibahas.""
"Tapi nanti finalnya, seperti yang Anda tahu, kami biasanya kalau sudah final baru diumumkan,” ujarnya.
• Ekonomi Jakarta Mulai Sulit, Masyarakat Colong Start Mudik Duluan Sebelum Dilarang, ODP Meningkat
Anies Baswedan kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Jangan bepergian.
Kecuali, untuk kegiatan yang sangat penting seperti membeli kebutuhan pokok dan kesehatan.
“Di luar itu, kami minta warga tetap tinggal di rumah sampai kasus Corona mereda,” pintanya.
Jangan Pulang Kampung
Untuk kedua kalinya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat menunda pulang kampung saat wabah Virus Corona (Covid-19).
Meski beberapa dari masyarakat tidak terinfeksi Virus Corona, mereka dapat menjadi penular (carrier) yang baik kepada kerabat yang ada di kampung.
“Satu hal yang kami bahas tadi adalah kami meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak meninggalkan Jakarta ke luar daerah, khususnya ke kampung halaman."
• PANITIA Pemilihan Usulkan Pemaparan Visi Misi Cawagub DKI Pakai Video Teleconference
"Pesan ini sesungguhnya sudah disampaikan berkali-kali.”
“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bapak ibu saudara sekalian sehat."
"Dan bila membutuhkan pelayanan kesehatan, kami bisa memberikan bantuan,” papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
• HASIL Rapid Test di Masjid Jami Kebon Jeruk, Tiga Jemaah Dipastikan Suspect Covid-19
Anies Baswedan mengatakan, meski fasilitas kesehatan di Jakarta memiliki batasan tertentu dibanding jumlah kasus yang dihadapi, setidaknya lebih tersedia dibanding di kampung halaman.
“Saya berharap kepada semuanya ambil sikap bertanggung jawab dengan tetap tinggal di Jakarta, dan jangan pulang kampung."
"Apalagi bila yang bersangkutan berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP),” ujarnya.
• Pemprov DKI Dapat Bilik Sterilisasi dari Baznas, Ditempatkan di Empat Lokasi Ini
Pada Kamis (19/3/2020) lalu, Anies Baswedan meminta kepada sekitar 10,6 juta warganya untuk tidak meninggalkan DKI Jakarta atau pulang kampung akibat wabah Virus Corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat rapat tertutup dengan 267 Lurah, 44 Camat, enam Wali Kota Administrasi, dan satu Bupati Administrasi di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Rapat itu dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjan Nanan Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.
• Konglomerat dan Bankir Indonesia Diajak Sumbangkan Penghasilan untuk Perangi COVID-19
Saat itu, Anies Baswedan meminta kepada anak buahnya agar mengingatkan masyarakat untuk tetap berada di rumah.
Warga juga diminta membatasi interaksi (social distancing measure) untuk mencegah penularan Virus Corona.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut wabah Virus Corona sangat serius.
• BANYAK Warga Terlanjur Mudik di Tengah Pandemi Virus Corona, Maruf Amin: Pemda Punya Tugas Baru
Sehingga, penanganannya berbeda dari bencana yang terlihat seperti banjir, kebakaran, ataupun longsor.
“Jadi pada fase ini, kami memang pada anjuran untuk bekerja di rumah, berkegiatan di rumah. Itu saja,” terangnya. (*)