Virus Corona
Selain Masker, Cairan Pembersih Tangan Laris di Pasar Proyek Bekasi, Harga Naik Dua Kali Lipat
Sejumlah warga tak hanya berburu masker, hand sanitizer (cairan pembersih tangan) juga dicari warga di Pasar Proyek Bekasi
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Murtopo
Sejumlah warga tak hanya berburu masker, hand sanitizer (cairan pembersih tangan) juga dicari warga di Pasar Proyek Bekasi, Jalan Mayor Oking, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Senin (2/3/2020).
Bahkan harganya melanjok hingga dua kali lipat dari harga normal.
Romi, pedagang di Pasar Baru Bekasi, mengungkapkan sejumlah warga juga banyak yang membeli antiseptik atau cairan pembersih tangan.
Hari ini saja hingga siang tadi, sudah ada 20 laku terjual.
• Pemkot Depok Isolasi 14 Hari Warga Komplek di Lingkungan Rumah Korban Positif Virus Corona
"Iya masker banyak yang beli, juga sama ini antiseptik buat pembersih tangan banyak yang cari (beli)," kata Romi, pada Senin (2/3/2020).
Romi menuturkan harga pembersih tangan juga mulai naik hingga dua kali lipat. Untuk hand wash antiseptik 500 mili liter dari harga normal Rp 35.000 menjadi Rp 80.000.
Sedangkan untuk antiseptik yang berisi 50 mili liter dari harga Rp 15.000 menjadi Rp 25.000.
• Temuan Pertama Virus Corona, Pasar Pramuka Banjir Pembeli Masker
"Untuk ini (antisiptik) mulai paling banyak dicari beberapa hari ini. Jadi mulai susah barang dan jadi mahal harga dari sananya," ucap dia.
Salah satu pembeli, Julius mengatakan selain masker dirinya juga membeli satu buah antiseptik pembersih tangan.
"Kan informasinya virus corona tidak tersebar dari udara akan tetapi dari partikel yang tersetuh tangan lalu mengenai mulut, hidup dan mata. Makanya beli ini buat cuci tangan," kata dia.
Pemerintah Indonesia mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat positif virus corona.
Atas hal itu, sejumlah penjual masker di Pasar Proyek, Jalan Mayor Oking, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, diserbu warga pada Senin (2/3/2020) siang.
• Menkes: Kamu Nggak Sakit Kok Pake Masker, Bikin Harga Mahal
Pengamatan Wartakota, ada sekitar lima toko penjual masker di sepanjang jalan tersebut. Kelima toko itu diserbu warga, hingga kehabisan stok. Khususnya masker jenis N95
Ada salah satu toko bernama Toko Obat Habib yang masih memiliki stok masker ramai diserbu warga.
"Iya ini stok baru datang, tadi mulai jam 12 siang ramai warga," kata Romi (40) pemilik toko kepada awak media, pada Senin (2/3/2020).
Ia menjelaskan harga masker kian melonjak naik. Dirinya juga mendapatkan masker ini tidak dari distributor yang ada di Pulau Jawa, akan tetapi dari Sumatera.
• Polisi Baru Pasang Garis Polisi Usai Dinkes Depok Jemput ART di Rumah Korban Virus Corona
"Biasanya diantar distributor dari Jabodetabek, tapi engga ada semuanya. Ini saya dapat dari distributor di Sumatera, itu juga beli langsung dari sana," beber dia.
Harga masker merek Sensi dari harga normal Rp 25.000 per box (isi 50) menjadi Rp 200.000.
Sedangkan untuk masker N95 itu dijual seharga Rp 50 ribu per dua buah.
"Biasanya harga normalnya satuan paling Rp 5 ribu yang N95. Lagi langka susah cari barangnya, jadi harga dari sana mahal," imbuh dia.
Sri Lestari warga Bekasi tak tanggung-tanggung, ia memborong lima dus masker biasa dan puluhan masker N95.
"Ini borong buat keluarga sama buat saya pribadi karena kantor mewajibkan karyawannya pakai masker," kata dia.
Sri menyebut masker kian langka dan mahal. Waktu awal merebak virus corona harga masker dari Rp 25.000 hanya naik menjadi Rp 80 hingga Rp 120 ribu.
"Sekarang harganya sudah Rp 200 sampai Rp 300 ribu. Makanya buru-buru beli takut tambah malah dan susah dicari," jelas dia.
Bahkan warga luar Bekasi sengaja datang ke Pasar Proyek Bekasi hanya untuk mencari dan membeli masker.
"Saya dari Jakarta Barat, ini sengaja pesan di sini karena dapat info stok masker masih ada," kata Julius.
Datang jauh dari Jakarta Barat, dirinya hanya kebagian tiga dus masker saja. Satu dus masker seharga Rp 300 ribu.
"Tadi belanja Rp 900 ribu, biarin mahal yang penting buat pencegahan biar aman," jelas dia.
Ia menambahkan stok masker ini selain buat dirinya, juga buat keluarganya. Apalagi dirinya seringkali berada ditempat umum seperti stasiun, pusat belanja, maupun bandara.
Julius berharap agar pemerintah memberikan solusi atas kelangkaan masker ini.
"Ini sudah positif masuk Indonesia, tapi masker susah mahal lagi. Harus jadi perhatian bagi pemerintah," papar dia. (MAZ)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/cairan-pembersih-tangan-juga-dicari-warga-di-pasar-proyek-bekasi-jalan-mayor-oking.jpg)