Virus Corona
Ragu Indonesia Masih Nihill Virus Corona, PKS: Jangan Sudah Mewabah Pemerintah Baru Bergerak
ANGGOTA Komisi VIII DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Buchori Yusuf meragukan status nol virus corona di Indonesia.
Nama resmi diumumkan setelah hampir dua bulan COVID-19 merenggut nyawa lebih dari 1.000 orang, melampaui virus Sars pada 2002-2003.
• Wartawan Dipenjara karena Kritik Bupati Lewat Tulisan, Adian Napitupulu: Ini Kriminalisasi Jurnalis!
Tercatat dari laporan Komisi Kesehatan Nasional Cina, Rabu (12/2/2020), ada 1.017 orang meninggal dunia dan 42.708 orang positif virus COVID-19.
Sementara, WHO mengakui kemampuan laboratorium di Indonesia dalam memeriksa dugaan virus corona.
Indonesia adalah salah satu negara yang masih bersih dari wabah virus tersebut.
• Roy Suryo: Anggota Polri 470 Ribu, Mosok Sudah Sebulan Cari Harun Masiku Tidak Ketemu?
Namun, pihak WHO melalui Dr Vinor Kumar Bura yang merupakan Medical Officer at WHO, tetap mengingatkan Indonesia untuk tetap bersiap mewaspadai penyebaran virus corona .
“Indonesia adalah negara yang besar, kita harus bersiap."
"Jadi saya pikir (langkah selanjutnya) untuk mempersiapkan hal ini,“ kata Vinor saat ditemui di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
• Witan Sulaeman Gabung, Instagram Radnik Surdulica Langsung Diserbu Netizen Indonesia
WHO juga mengingatkan pentingnya kesadaran dari seluruh masyarakat terhadap virus yang telah menyebabkan 1.013 orang meninggal dunia itu.
“Semua pihak harus punya kesadaran, masyarakat juga harus sadar, dan semua fasilitas juga berfungsi,” saran Vinor.
Pemantauan terhadap viru corona juga terus dilakukan penuh oleh pihak WHO, mengingat virus ini belum ada obat dan vaksinnya.
• Ricuh di Kongres PAN Terus Berlanjut, Kursi pun Melayang
“Ini kan penyakit baru, dan ini baru kurang lebih sebulan."
"Kita terus memonitor penyakit ini, bagaimana perkembangan penyakit ini, dan memastikan persiapan sudah dengan level tertinggi,” tutur Vinor.
Untuk memastikan ketersediaan alat di Balitbangkes, Vinor pun langsung mendatangi tempat pemeriksaan spesimen virus corona di Indonesia.
• Pemprov DKI Pastikan Formula E Digelar di Kawasan Medan Merdeka, Termasuk Monas?
Juga, di Badan Penelitan dan Pengembangan Kesahatan (Balitbangkes) di kawasan Jatinegara, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Setelah mendapat penjelasan dari Kepala Balitbangkes Siswatno dan masuk langsung ke dalam laboratorium penelitian, Vinor memastikan kemampuan alat-alat deteksi virus corona di Indonesia.
“Kami bisa mengonfirmasi bahwa Indonesia punya kit atau peralatan untuk mendeteksi novel coronavirus,” cetus Vinor.
• IPW Sebut Pemerintah Wajib Pulangkan WNI Eks ISIS, Katanya Mereka Juga Anak Bangsa yang Patut Diurus
Sudah ada 64 spesimen yang diperiksa oleh Badan Penelitan dan Pengembangan Kesahatan (Balitbangkes).
Kepala Balitbangkes Siswanto menyebutkan, hasilnya 62 spesimen dipastikan negatif virus corona dan sisanya dalam pemeriskaan.
“62 negatif dan dua lagi masih dalam tahap pemeriksaan,” kata Siswanto saat ditemui di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
• Kongres PAN Berdarah-darah, Pintu Kaca Hotel Pecah, Polisi Turun Tangan
Siswanto menjelaskan, proses penelitian spesimen dimulai dengan pengambilan spesimen berupa swab lendir pasien dari hidung atau tenggorokan.
Kemudian, masuk ke proses penelitian di laboratorium dengan sequencing dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Dalam proses ini saya yakin apa yang sudah dilakukan itu tepat."
• Jadi Direktur Bank Dunia, Mantan Menteri SBY Berterima Kasih Telah Dinominasikan Jokowi
"Jadi kalaupun negatif, bukan berarti dianggap enggak mampu. Enggak betul itu,” terang Siswanto.
64 spesimen tersebut berasal dari 16 provinsi di Indonesia dengan rincian:
DKI Jakarta 14 kasus
Bali 11 kasus
Jawa Tengah 7 kasus
Jawa Barat 6 kasus
Jawa Timur 6 kasus
Banten 6 kasus
Sulawesi Utara 4 kasus
Yogyakarta 3 kasus
Kalimantan Timur 2 kasus
Jambi 1 kasus
Papua Barat 1 kasus
NTB 1 kasus
Kepulaian Riau 1 kasus
Bengkulu 1 kasus
Kalimantan barat 1 kasus
Sulawesi utara 1 kasus. (Chaerul Umam/Fransiskus Adhiyuda)