Virus Corona

Ragu Indonesia Masih Nihill Virus Corona, PKS: Jangan Sudah Mewabah Pemerintah Baru Bergerak

ANGGOTA Komisi VIII DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Buchori Yusuf meragukan status nol virus corona di Indonesia.

Warta Kota/Mohamad Yusuf
Suasana Pulau Sebaru Kecil, tempat 188 WNI diobservasi gara-gara virus corona di Kapal Pesiar World Dream, Jumat (28/2/2020). Tampak petugas gabungan mengangkut peralatan medis untuk keperluan observasi 188 WNI di Pulau Sebaru. 

"Mari berdoa dan bekerja sama sekuat tenaga untuk mencegah Covid-19," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih dari Presiden Jokowi, terkait evakuasi kemanusian terhadap para warga negara Indonesia (WNI), yang berhasil dievakuasi dari sejumlah negara dan kapal pesiar.

"Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak dalam evakuasi kemanusiaan dan gotong royong kemanusiaan."

DUA Musim Imbang Terus di Laga Awal Liga 1, Besok Persija Siap Ubah Tradisi

"Sejak dari Provinsi Hubei RRT, kemudian MV World Dream, dan MV Diamond Princess ini," tambahnya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan nama resmi virus korona.

WHO menamai virus yang pertama kali berkembang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina itu dengan identitas COVID-19.

Dilansir dari CGTN, Rabu (12/2/2020), Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkannya dalam sebuah konferensi pers, Selasa (11/2/2020).

 Larangan Pemakaian Ganja untuk Kesehatan Bakal Digugat ke MK

"Kita telah memiliki nama penting untuk wabah koronavirus ini," ujar Tedros.

COVID-19 adalah singkatan dari coronavirus disease that was discovered in 2019.

CO adalah singkatan dari korona, VI singkatan dari Virus, D memiliki arti disease atau penyakit.

 Pemprov DKI Ingin Larang Ondel-Ondel untuk Mengamen, Sejarawan Ingatkan Kejadian Tahun 1950-an

Sedangkan angka 19 mewakili tahun di mana virus ditemukan pertama kali pada 2019.

Sehingga, COVID-19 adalah penyakit virus korona yang ditemukan pada 2019.

WHO mengatakan, pemilihan nama tersebut sangat hati-hati, agar menghindari stigma negatif yang merujuk pada nama wilayah atau kelompok tertentu.

 Witan Sulaeman Main di Eropa, Klub Barunya Nyaris Sentuh Zona Degradasi

Selain itu, alasan pemilihan nama COVID-19 juga karena mudah dilafalkan.

"Kami harus menemukan nama yang tidak merujuk pada lokasi geografi, binatang, atau individual, atau kelompok tertentu," jelas Tedroz seperti dikutip dari NBC News.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved