Algojo ISIS
Kisah Para Algojo ISIS dan Bayarannya, Jam Kerja yang Fleksibel dan Dapat Paket Tunjangan Terbaik
Kisah Para Algojo ISIS dan Bayarannya, Jam Kerja yang Fleksibel dan Dapat Paket Tunjangan Terbaik
Setelah mereka meninggalkan Birmingham, pasangan itu meninggalkan kredit pajak di perumahannya di Birmingham.
Rumah itu kemudian diserahkan kepada Mohamed Abrini dari Belgia-Maroko.
Abrini sendiri juga salah satu kelompok teror di mana dia terlibat dalam serangan Paris 2015 yang menewaskan 130 orang.
Sejauh ini, algojo Haddouchi telah dipenjara selama tiga tahun karena membantu aksi terorisme.
Haddouchi kemungkinan akan menghadapi dakwaan di Belgia, setelah para penyelidik mengklaim dia adalah bagian dari sel ISIS di Brussels yang merencanakan bom bunuh diri 2016 silam.
Kisah Algojo Pemenggal Kepala dari Arab Saudi
• PEDIH! Karen Pooroe Baru Ketemu Anaknya Kembali Setelah Meninggal, 2 Tahun Tak Bertemu
Hampir sama dengan Algojo ISIS beginilah kesaksian lagi dari algojo pemenggal kepala dari Arab Saudi.
Gaji yang layak, jam kerja yang fleksibel, dan paket tunjangan terbaik. Itulah yang diterima oleh seorang eksekutor negara di Arab Saudi.
Seorang pria bernama Muhammad Saad Al-Beshi, seorang algojo bagikan kisahnya kepada The Guardian pada 2003 silam.
Kisahnya berawal pada tahun 1998, ketika itu Al-Beshi mendapatkan pekerjaan pertamanya di Jeddah.
"Penjahat itu diikat dan ditutup matanya. Dengan satu pukulan pedang aku memutuskan kepalanya," begitulah Al-Beshi menceritakan pengalaman pertamanya.
• VIDEO: Acara Lamaran Caesar Hito Digelar Romantis di Tepi Pantai
"Tentu saja aku gugup, memang ada banyak orang yang menonton tetapi sekarang demam panggung hanyalah sesuatu dari masa lalu," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa dia tenang di tempat kerjanya, dan melakukan pekerjaan Tuhan.
"Aku tidak tahu mengapa mereka datang dan menonton, jika mereka tidak memiliki keinginan untuk itu, apa mereka pikir orang takut padanya?" kata Al-Beshi.
"Di negara ini kita memiliki masyarakat, yang mengerti hukum Tuhan," tambahnya.