Prostitusi

Muncikari Ini Sanggup Sediakan 15 PSK per Bulan, Tarif Bervariasi dan Langsung Diantar ke Pelanggan

AW (35), muncikari yang ditangkap aparat Polres Pelabuhan Tanjung Priok, telah beraksi satu tahun dan mampu menjajakan 15 PSK per bulannya.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Kompas.com
Ilustrasi 

Di dalamnya hanya ada sebuah kasur, tempat sampah, dan kipas angin gantung.

 Erick Thohir: Mungkin Saya Cuma Menjabat Setahun, yang Goyang dan Suruh Mundur Banyak

Di ujung lorong lantai dasar bangunan tersebut juga ditempeli sebuah pengumuman pada kertas yang bertuliskan ‘PEMBERITAHUAN SEWA KAMAR Rp 30.000’.

Pemandangan serupa juga terlihat di lantai 2, yang terdiri dari bilik/bilik kamar.

Namun di lantai 2 jumlahnya lebih banyak, yakni 8 kamar, dibanding di bawahnya yang hanya 3 kamar.

 KETUA DPRD DKI Bilang Pemprov DKI Bohongi Publik Soal Proyek Revitalisasi Monas, Ini Buktinya

Nani mengelak bangunan itu juga termasuk tempanya mengontrak.

Menurutnya, bangunan yang terhubung ke kontrakannya merupakan kepunyaan orang lain.

"Saya cuma ngontrak di sini, itu kamar sebelah memang ruangannya terhubung."

 KETUA DPRD Ancam Laporkan Pemprov DKI ke Polisi Atau KPK Jika Revitalisasi Monas Tetap Dilanjutkan

"Bukan punya saya," ucap Nani.

Di salah satu kafe yang ada di sana, ditemukan dua buah buku catatan dengan sampul bertuliskan ‘Kamar’.

Setelah dibuka, buku itu diduga berisi catatan transaksi para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di kafe tersebut.

 Revitalisasi Monas Dihentikan Saat Nyaris Rampung, Kontraktor Minta Pemprov DKI Lunasi Ongkos Proyek

Buku itu juga mencatat berapa kali seorang PSK melayani pelanggan dalam satu hari.

Bahkan, pada hari saat digelar razia, mereka diduga sempat melayani pelanggan.

Ada catatan seorang nama PSK sempat melayani satu pria pada Rabu (29/1/2020).

 Selain Tak Kantongi Izin, Pemprov DKI Juga Modifikasi Hasil Sayembara Desain Revitalisasi Monas

Selain buku tersebut, ada sebuah lemari kayu yang berisi belasan tisu yang menyita perhatian.

Sebab, setiap tisu masing-masingnya diberi nama pemilik yang cocok dengan nama yang ada di dalam catatan buku transaksi.

Kabagops Polres Metro Jakarta Utara AKBP Sucipto mengatakan, razia diduga bocor.

 KENAPA TVRI Tak Beli Hak Siar Liga Indonesia? Helmy Yahya: Harganya 5 Kali Lipat dari Liga Inggris

Sehingga, para pemilik dan pekerja di dalam puluhan tempat hiburan itu telah meninggalkan lokasi.

"Setelah kita melakukan kegiatan operasi, ternyata hasilnya hanya beberapa minuman keras saja yang bisa diamankan."

"Dan seluruh kafe sudah dalam kondisi tutup, ditinggalkan penghuni, dan pintunya digembok," tutur Sucipto. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved