Harimau yang Meresahkan Warga Sumsel Tertangkap, Wali Kota Berharap Tak Ada Lagi Korban Diterkam
Harimau yang Meresahkan Warga Sumsel Tertangkap, Wali Kota Berharap Tak Ada Lagi Korban Diterkam
Usai lahan dibuka, warga tersebut biasanya akan membuat semacam pondok sebagai tempat tinggal selama berkebun.
Warga sekitar pun tidak memiliki wewenang melarang para perambah hutan tersebut.
"Tapi kalau yang dirambah itu adalah hutan adat. Kami tidak ada ampun untuk mereka (para perambah). Karena dari zaman dulu hutan adat adalah warisan nenek moyang kami. Tidak ada satupun yang boleh menebang pohon di sana," jelasnya.
• Setelah Melahirkan Anak, Karina Salim Mulai Menikmati Peran Baru Sebagai Ibu
Sementara itu Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, kerusakan hutan lindung membuat habitat flora dan fauna yang ada di dalamnya menjadi terganggu.
Sehingga ia pun akan melakukan restorasi hutan lindung. "Restorasi kita akan sosialisasikan, larangan untuk menggunakan hutan lindung juga disampaikan," kata Herman, Jumat (20/12/2019).
"Namun, kita juga ingin mencarikan solusi (petani) dengan merelokasikan mereka."
• Museum Tekstil Sering Dijadikan Lokasi Nikah Massal, Begini Tanggapan Kepala Museum
Restorasi hutan lindung Salah satu hutan lindung Semidang Alas, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Dalam kawasan hutan lindung ini, merupakan habitat harimau sumatera. Salah satu hutan lindung Semidang Alas, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Restorasi hutan lindung menurut Herman sebetulnya selalu dilakukan. Namun, karena kerusakan hutan tersebut terjadi secara masif menimbulkan dampak yang tak terduga.
Seperti halnya konflik antara harimau dan manusia yang terjadi di kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat, hingga menyebabkan tiga petani tewas.
"Kalau kayunya habis, hewan-hewan di dalamnya juga terganggu. Begitu juga pemburuan yang semakin masif ini.
• Kronologi Kapal Pinisi yang Terbalik di Labuan Baju yang Ditumpangi Rombongan Wartawan Istana
Artinya ini ada tangung jawab kita bersama, bagaimana kita mempertahankan flora dan fauna di hutan kita ini. Ini kan titipan anak cucu kita," ujar Herman.
Dengan kejadian konflik tersebut, Herman mengaku saat ini pemerintah setempat harus berupaya mengembalikan kepercayaan di masyarakat dengan menciptakan rasa aman.
Selain itu, semua aktivitas di dalam hutan lindung pun harus dihentikan.
"Stop perusakan hutan, secara tegas saya katakan ini bukan sekedar maklumat. Ini instruksi semua pihak, sama-sama kita tangung jawab, tak bisa kita diamkan terus, karena nan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Petani Tewas Diterkam Harimau di Lahat: Jadi Korban Ke-4, Ditemukan Tak Utuh", Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Harimau Tertangkap di Muaraenim, Walikota Pagaralam Berharap tak Ada Lagi Konflik dengan Manusia, Penulis: Wawan Septiawan