Harimau yang Meresahkan Warga Sumsel Tertangkap, Wali Kota Berharap Tak Ada Lagi Korban Diterkam
Harimau yang Meresahkan Warga Sumsel Tertangkap, Wali Kota Berharap Tak Ada Lagi Korban Diterkam
Potongan tubuh Suhadi saat ini telah dibawa ke RSUD Lahat untuk dilakukan visum.
• Lagi, 3 Roket Hantam Area Kedutaan Besar AS di Irak, Juru Bicara Militer AS: Tak Ada Korban
Sementara, warga diimbau untuk menghentikan aktivitas di kebun sementara waktu.
"Masyarakat khususnya disekitar TKP untuk waspada bila berpergian ke kebun dan jangan pergi sendiri," imbuh Irwansyah.
Perambah Hutan Ketakutan
Para perambah hutan lindung di Desa Tebat Benawa, Kelurahan Penjalang, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, mulai meninggalkan kebunnya karena takut menjadi mangsa harimau.
Saat itu baru tiga kejadian tewasnya petani kopi yang diterkam harimau terjadi di kawasan lokasi habitat harimau yang masuk ke hutan lindung.
Ketua Adat Desa Tebat Benawa, Budiono (57) mengatakan, aktivitas perambahan hutan lindung telah berlangsung sejak puluhan tahun.
Bahkan, saat ini luasan hutan yang dirambah telah mencapai ratusan hektare.
Menurut Budi, para perambah hutan lindung tersebut merupakan masyarakat luar Desa Tebat Benawa.
Mereka membuka lahan untuk ditanami kopi dan tanaman lainnya.
• VIDEO : Kembali Mesra, Al Ghazali Balikan Lagi dengan Alyssa Daguise
"Tapi untuk sekarang tidak ada lagi yang datang ke sana (hutan lindung). Seluruh kebun mereka (para perambah) sudah ditinggalkan sejak kejadian kemarin," kata Budi, Kamis (19/12/2019).
Budi menerangkan, jarak antara perkampungan dengan hutan lindung sekitar 2 jam perjalanan dengan melintasi hutan rakyat dan hutan adat.
Jalur yang ditempuh pun hanya jalan setapak licin dan bertanah merah.
Para perambah itu masuk ke hutan lindung tanpa sepengetahuan warga.
Mereka datang melewati berbagai jalur menuju ke hutan lindung untuk membuka lahan.