Jiwasraya Gagal Bayar

Ombudsman Minta Orang yang Gemar Kemewahan Keluar dari Dunia Asuransi

OMBUDSMAN mendorong adanya pembenahan rekrutmen dari calon direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang asuransi.

ISTIMEWA
Kolase logo Jiwasraya dan Asabri. 

OMBUDSMAN mendorong adanya pembenahan rekrutmen dari calon direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang asuransi.

Ombudsman ingin seorang direksi yang tidak bergaya hidup mewah

Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih meminta direksi yang masih suka bergaya hidup mewah, sebaiknya keluar dari perusahaan.

Dirut Asabri Tepis Isu Korupsi, Mahfud MD: Mana Ada Orang Tidak Bantah Kalau Ada Kasus Seperti Itu?

Hal itu menyusul kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

"Orang yang menggemari kemewahan keluar dari dunia asuransi, karena direksi asuransi itu harus ditandai dengan karakter yang humble."

"Karena kan mengelola duit orang, bukan duit dia. jadi yang hobi moge, enggak usahlah ya," kata Alamsyah saat diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).

Jaksa Agung Bilang Tragedi Semanggi I dan II Bukan Pelanggaran HAM Berat, Begini Kata Komnas HAM

Dia mengatakan, otoritas jasa keuangan (OJK) seharusnya turun tangan mengamati proses rekrutmen calon direksi dan komisaris, yang akan dipilih di BUMN yang bergerak di bidang asuransi.

"OJK perlu (mengawasi), karena rekrutmen direksi komisaris itu uji kepatutan ada di OJK, karena memang profesional di sektor ini harus serius," tuturnya.

Bukan tanpa sebab, Alamsyah bilang, pemilihan calon orang yang menempati posisi strategis harus sangat ketat.

Masinton Pasaribu Mengaku Dapat Sprinlidik dari Novel Yudi Harahap, Ketua WP KPK Bilang Tak Kenal

Sebab, uang yang digunakan ialah milik masyarakat Indonesia.

"Perusahaan asuransi itu diatur sangat ketat. Karena dia tempat menitipkan uang publik seperti bank."

"Itu bukan uang direktur, bukan pemegang saham. Jadi jangan seenaknya gitu ya," ucapnya.

Mahfud MD Bilang Cina Minta Nelayannya Ganti Profesi dan Jangan Cari Ikan di ZEE Indonesia

Ombudsman juga menyoroti Laporan Keuangan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero) yang dinilai tidak transparan kepada publik.

Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih mengatakan, laporan keuangan PT Asabri dalam tiga tahun terakhir tidak memenuhi standar prosedur laporan asuransi yang wajib dipublikasikan perseroan.

"Sangat amat terganggu bagi Ombudsman ketika melihat standar laporan asuransi yang wajib dipublikasikan, tapi hanya selembar data neraca dengan beberapa indikator."

Tim Hukum PDIP Bilang Petugas KPK Hanya Kibaskan Kertas Saat Diminta Tunjukkan Surat Geledah

"Lah, konsumen bisa lihat macam apa kalau begitu?" kata Alamsyah.

Dia mengungkapkan, laporan keuangan PT Asabri terakhir kali memenuhi standar laporan asuransi pada 2016 lalu.

Sedangkan pada tiga tahun berikutnya, dinilai sudah tidak transparan.

Lima Pemain Kelas 1 Datang, Ismed Sofyan Berharap Musim Ini Persija Juara

"Tahun 2017 annual report di-publish di website tetapi sudah tanpa daftar investasi."

"Pada 2018, annuaal reportnya tidak dipublish dalam situsnya," ungkapnya.

Padahal, Alamsyah menuturkan, kinerja perusahaan asuransi harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

PRIA Tamatan SD Palsukan Website Perusahaan Sekuritas, Belajar dari Internet, Raup Rp 80 Juta

Dia pun memberikan contoh laporan BPJS Ketenagakerjaan yang dinilainya telah transparan.

"Dia harus punya delta tertentu di luar border itu patut dicurigai"

"Satu, memang ugal-ugalan. Kedua, cheating, jadi bisa jadi dia beli saat tinggi, turun mendekati harga pasar tetapi dapat untung dengan praktik pearhousing," bebernya.

Perkenalkan Sergio Farias, Persija Bilang Punya Chemistry dengan Pelatih dari Brasil

Sebelumnya, Direktur Utama PT ASABRI Sonny Widjaja menyatakan dana asuransi prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN Kementerian Pertahanan yang dikelola, tidak dikorupsi.

Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, persoalan tersebut sudah ditangani dan tinggal dilihat perkembangannya.

"Saya tidak menanggapi. Sudah ada yang menangani, katanya sudah ada yang diperiksa. Ya sudahlah itu."

 Sebut BAP Disusun dengan Menebak, Kivlan Zen Minta Wiranto dan Tito Karnavian Hadir ke Persidangan

"Kita lihat perkembangannya saja. Tidak usah diributkan."

"Pokoknya itu sudah muncul sebagai isu sangat penting."

"Nanti lihat perkembangannya saja. Tidak usah diributkan," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

 VIDEO Anyar Ungkap Pesawat Ukraina Ternyata Ditembak Dua Rudal Iran dengan Jeda 30 Detik

Sebelumnya, Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja meminta nasabah tak khawatir terhadap dana yang dikelola perusahaan asuransi pelat merah itu.

Dana asuransi untuk prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN Kementerian Pertahanan (Kemenhan), katanya, hingga saat ini dikelola secara aman dan tidak dikorupsi.

"Kepada seluruh peserta Asabri, baik Prajurit TNI, anggota Polri, dan seluruh ASN Kemenhan-Polri."

 KPK dan BPK Masih Bahas Dugaan Korupsi di Asabri, Polri Sudah Lakukan Penyelidikan

"Saya menjamin bahwa uang kalian yang dikelola di Asabri aman, tidak hilang, dan tidak dikorupsi," tegas Sonny Widjaja di kantor pusat Asabri, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2020).

Sonny Widjaja meminta nasabahnya tak mudah terpengaruh atau terprovasi pemberitaan terkait dugaan adanya korupsi di tubuh perseroan tersebut.

"Saya tegaskan, berita-berita tersebut tidak benar," ucapnya.

 Dewan Pengawas KPK Bakal Bikin Aplikasi untuk Mudahkan Proses Izin Penyadapan dan Penggeledahan

Mantan Dansesko TNI tersebut juga meminta pihak yang menyebarkan informasi terkait dugaan korupsi Asabri, agar berbicara berdasarkan data dan fakta yang sudah terverifikasi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Asabri (Persero) membantah dugaan korupsi senilai lebih dari Rp 10 triliun di tubuh perusahaan asuransi pelat merah itu.

Dugaan korupsi ini awalnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam) Mahfud MD.

Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja mengatakan, dana asuransi prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN Kementerian Pertahanan yang dikelolanya, tidak dikorupsi.

 Pengamat Bilang Banjir Jakarta 1 Januari 2020 Bukan Kiriman, Ini Buktinya

"Uang yang dikelola aman, tidak hilang, tidak dikorupsi."

"Kita bisa jadi orang yang tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi."

"Saya tegaskan, berita-berita tersebut tidak benar," kata Sonny saat konferensi pers di kantor pusat Asabri, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

 Pria Disekap Teman Kantornya karena Gelapkan Uang Perusahaan, Makan Sehari Sekali dan Disundut Rokok

Sonny meminta agar tuduhan terkait dugaan korupsi itu disertai bukti dan data yang terverifikasi.

Bahkan, dia mengatakan akan menempuh jalur hukum terhadap pihak yang melontarkan fakta tak benar terkait Asabri.

"Kepada pihak yang ingin bicara dengan Asabri harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi."

 Tawuran di Tanjung Duren Disiarkan Live Streaming, 10 dari 16 Tersangka Masih Bau Kencur

"Hentikan pembicaraan yang cenderung tendensius yang menyebabkan kegaduhan," ucap Sonny.

"Dengan menyesal saya akan menempuh jalur hukum, mari berpikir jernih dan positif," tegasnya.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menyebut kondisi keuangan PT Asabri (Persero) dijamin aman, meski ada dugaan korupsi sebesar Rp 10 triliun.

 PDIP Nilai Penangkapan Wahyu Setiawan Bukan OTT, Duga Ada Upaya Sistematis dari Oknum KPK

"Likuditas Asabri dijamin aman, cashflow-nya, asetnya semua masih bagus," tegas Erick Thohir‎ di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Bahkan, menurut Erick Thohir, kondisi keuangan Asabri masih sangat aman dibandingkan PT Asuransi Jiwasraya ‎(Persero), termasuk asetnya.

"Asetnya Asabri masih bagus. Beda dengan Jiwasraya yang sudah sangat mengalami kerugian," tuturnya.

 Bukan PAW, PDIP Bilang Harun Masiku Diajukan untuk Penetapan Calon Terpilih

Erick Thohir juga mengamini masalah di Asabri terjadi karena kesalahan penempatan investasi saham.

Kini, dirinya masih menunggu penelusuran dari pihak berwajib atas masalah di Asabri. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved