Perang AS vs Iran

Pejabat Sebut Pangkalan Militer yang Diserang Iran Tak Dihuni Tentara AS

Rudal kiriman Iran yang menghantam daerah-daerah pangkalan al-Asad itu, juga diduga tidak dihuni oleh tentara AS.

AP
Pangkalan al-Asad untuk pasukan Amerika dan koalisi (digambarkan di atas pada bulan Desember) diserang oleh rudal yang 'jelas diluncurkan dari Iran', kata pejabat AS 

Kata pejabat militer yang tidak disebut namanya kepada VOA, “ini berarti permainan sudah berubah.”

Ia tidak menjelaskan apa yang disebutnya “permainan” itu, tapi menambahkan AS akan melancarkan serangan pencegahan jika diperlukan, untuk menghentikan serangan atas pasukan AS di kawasan itu.

 Ini Alasan PKS Copot Nama Ahmad Syaikhu dari Daftar Cawagub DKI Jakarta

Anbar adalah pusat pemberontakan warga Sunni dan merupakan pangkalan kelompok militan ISIS yang pernah menguasai kota-kota seperti Fallujah dan Ramadi.

Belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket pada Rabu (8/1/2019) dini hari waktu setempat itu.

Namun, laporan kantor berita Associated Press mengutip televisi resmi Iran mengatakan, pemerintah telah meluncurkan rudal darat ke darat ke pangkalan udara itu.

 Banjir Besar Awal Tahun Ini Ternyata Pernah Melanda Monas pada 1897 Silam

Sumber-sumber VOA mengatakan, sedikitnya telah terjadi 30 penembakan rudal seperti itu.

Sebelumnya, Qasem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, tewas dalam serangan rudal Amerika Serikat di Bandara Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).

Dikutip dari AFP, Pentagon menyatakan serangan tersebut merupakan arahan dari Presiden AS Donald Trump.

 Sayangkan Sikap Lembek Prabowo Soal Konflik Natuna, PKS: Bangsa Ini Bisa Semakin Direndahkan

Soleimani tewas saat hendak menuruni pesawat.

Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mendeklarasikan hari berkabung nasional selama tiga hari atas kematian Soleimani.

"Mereka yang membunuh Soleimani akan mendapatkan pembalasan yang sangat kejam," katanya.

 Nyinyir di Medsos Takkan Ubah Kondisi Jakarta, Dokter Muda Ini Pilih Aksi Nyata untuk Korban Banjir

Serangan ini terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerang kedutaan besar (kedubes) Amerika Serikat di Baghdad.

Insiden itu merupakan balasan dari AS yang membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang.

Presiden Donald Trump lantas mengibarkan bendera AS di akun twiternya @realDonaldTrump pada Jumat (3/1/2019), setelah membunuh Soleimani.

 Reynhard Sinaga Pernah Ajukan Status Sebagai Pengungsi karena Gay, Tak Mau Pulang ke Indonesia

Namun, Donald Trump didemo warga AS, lantaran membunuh seorang Jenderal Iran pada serangan rudal Jumat lalu.

Dikutip dari Afp.com pada Minggu (5/1/2019), sekitar 200 pendemo berada di luar Gedung Putih, Washington DC pada Sabtu kemarin.

Demonstran berkumpul dan berteriak "no war on Iran" (jangan ada perang di Iran).

 Menteri PUPR: Sungai Harus Dilebarkan, Kalau Naturalisasi Cuma Ditutup Rumput

Serta, menuliskan berbagai slogan seperti "no justice, no peace, US out of the Middle East" (tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian, Amerika harus keluar dari Timur Tengah).

"Kami tak akan membiarkan Amerika Serikat negara kami menjadi pemimpin perang yang tidak berguna di Timur Tengah," ujar orator.

Seusai berdemonstrasi di Gedung Putih, aksi sempat bergeser ke Trump International Hotel.

 Ketua DPRD DKI Bilang Normalisasi Sungai Lambat karena Anies Ogah Gusur Warga Sesuai Janji Kampanye

Selain di luar Gedung Putih, setidaknya ada 70 titik di kota lain yang menggelar aksi menolak sikap Trump itu.

Seperti di New York, pendemo menuntut agar Trump menarik 5.000 tentara AS dari Irak.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved