Perang AS vs Iran
Iran Umumkan Pengganti Jendral Qasem, Siap Balas Dendam, AS Kirim 3.500 Anggota Pasukan Tambahan
Iran Umumkan Pengganti Jendral Qasem, Siap Balas Dendam, AS Kirim 3.500 Anggota Pasukan Tambahan
Amerika Serikat (AS) mengerahkan hingga 3.500 tentara lagi ke Timur Tengah.
Langkah itu muncul menyusul ancaman serangan balas dendam oleh Iran setelah terbunuhnya jendral top mereka, Qasem Soleimani.
Soleimani tewas melalui serangan pesawat tak berawak AS, yang diakui atas perintah presiden Donald Trump.
Ada pun pasukan tambahan yang dikirimkan AS berasal dari Pasukan Tanggap Global Divisi Lintas Udara ke-82.

Ratusan tentara dari divisi ini sebelumnya telah dikirimkan AS ketika ketegangan meningkat atas serangan terhadap kedutaan AS di Baghdad.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan mengatakan bahwa brigade Pasukan Respon Langsung Lintas Udara ke-82 telah diberitahu awal pekan ini bahwa mereka dapat dikirim ke wilayah tersebut.
• 3 Hari Berkabung atas Kematian Jendral Qassem, Iran Siap Balas Dendam, Hastag #Worldwar3 Trending
• Jenderal Topnya Qasem Soleimani Tewas Diserang AS, Pemerintah Iran Pastikan Balas Dendam
"Brigade akan dikerahkan ke Kuwait sebagai tindakan yang tepat dan tindakan pencegahan dalam menanggapi peningkatan tingkat ancaman terhadap personil dan fasilitas AS. Mereka akan membantu dalam menyusun kembali cadangan kekuatan," kata pejabat itu.
Pihak Iran sendiri telah menunjuk Brigadir Jenderal Esmail Qaani sebagai pengganti Qasem Soleimani yang dianggap mati syahid.
"Setelah mati syahid jenderal agung Qasem Soleimani, saya menyebut Brigadir Jenderal Esmail Qaani sebagai komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam," kata pemimin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs resminya.
Qaani digambarkan oleh Khamenei sebagai salah satu "komandan paling berjasa" dari Pengawal selama perang Iran-Irak 1980-88.
• TNI Siaga Tempur di Natuna, Mahfud Sebut China Tak Punya Hak, Prabowo Malah Singgung Investasi China
China Minta Semua Menahan Diri
Sementara itu China pada hari Jumat meminta semua pihak menahan diri, "terutama Amerika Serikat" menyusul terbunuhnya Qasem Soleimani.
Pentagon mengakui Presiden Donald Trump memerintahkan "pembunuhan" Soleimani, setelah gerombolan pro-Iran pekan ini mengepung kedutaan besar AS di Baghdad.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji untuk melakukan "balas dendam" setelah Soleimani terbunuh.
Ia terbunuh dalam satu tembakan rudal menghantam bandara internasional Baghdad yang menabrak konvoi Hash al-Shaabi, pasukan paramiliter Irak yang memiliki hubungan dekat dengan Teheran.
• Susi Pudjiastuti Soal Klaim Natuna, Jangan Kasih Opsi Tenggelamkan Kapal China, Kenapa Tak Berani?