Perang AS vs Iran

Iran Umumkan Pengganti Jendral Qasem, Siap Balas Dendam, AS Kirim 3.500 Anggota Pasukan Tambahan

Iran Umumkan Pengganti Jendral Qasem, Siap Balas Dendam, AS Kirim 3.500 Anggota Pasukan Tambahan

ndtv.com
Almarhum Jendral Qasem Soleimani (kiri) dan penggantinya Esmail Qaani. Iran pastikan balas dendam atas kematian Qasem, AS tambah pasukan ke Timur Tengah. 

"China selalu menentang penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional," kata juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang pada jumpa pers harian.

"Kami mendesak pihak-pihak terkait, terutama Amerika Serikat, untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari ketegangan yang semakin meningkat," kata Geng.

Dia mengatakan kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Irak harus dihormati.

China, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, adalah mitra kunci Iran dan pembeli utama minyak negara itu.

Geng mengatakan China mendesak semua pihak untuk mematuhi prinsip-prinsip piagam PBB dan "norma-norma dasar hubungan internasional".

Sebelumnya, Iran, Cina dan Rusia mengadakan latihan bersama angkatan laut di Samudera Hindia dan Teluk Oman pekan lalu.

Guru Korban Banjir Akan Dapat Tunjangan 3 Bulan, Data Sementara 290 Sekolah di DKI Terdampak Banjir

Lalu menteri luar negeri Iran mengunjungi Beijing awal pekan ini.

China dan Rusia juga merupakan pihak dalam perjanjian nuklir 2015 dengan Iran, dimana Trump menarik diri pada Mei tahun lalu.

Martir Balas Dendam

Seperti diketahui, Presiden Donald Trump terbukti memerintahkan serangan udara yang menewaskan jenderal paling kuat Iran, Qassem Suleimani.

Aksi balas dendam pun telah dicanangkan, bahkan akan dibantu sekutu Iran di Timur Tengah. Mereka mencap Trump sebagai Penjahat Amerika.

Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, memerintahkan tiga hari berkabung atas kematian Qassem Suleimani.

Dan ia bersumpah bahwa AS akan menghadapi "balas dendam berat" atas pembunuhan Komandan Jenderal Angkatan Quds Iran tersebut.

dr Sonia Wibisono : Basmi Kuman Penyakit & Bau Bekas Banjir Dengan LAVme

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Bawa Suleimani adalah martir yang akan membuat Iran lebih tegas untuk melawan ekspansionisme Amerika.

Juga untuk mempertahankan nilai-nilai Islam kita. Tanpa ragu, Iran dan negara-negara pencari kebebasan lainnya di kawasan itu akan membalas dendam. "

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved