Jenderal Topnya Qasem Soleimani Tewas Diserang AS, Pemerintah Iran Pastikan Balas Dendam

Jenderal Topnya Qasem Soleimani Tewas Diserang AS, Pemerintah Iran Pastikan Balas Dendam

foreignpolicy.com
Qassem Suleimani (tengah) tewas dalam sebuah serangan AS atas perintah Presiden Donald Trump. 

Politik Iran memanas. Eks komandan Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka bakal balas dendam setelah jenderal top Qasem Soleimani tewas diserang AS.

Soleimani yang adalah komandan Pasukan Quds tewas dalam serangan yang terjadi di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Jenderal Qasem Soleimani tewas bersama pemimpin pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Baghdad.

Facebook dan Twitter Hapus 55 Juta Akun Palsu Pendukung Donald Trump, Pemakzulan Tidak Main-main

Penanganan Banjir 2020 Lebih Buruk Dibanding 2007 dan 2012, Padahal Anies Sudah Tinjau Lokasi

Mantan kepala Garda Revolusi Mohsen Rezai, langsung merespons kematian Soleimani di Twitter, dilansir AFP Jumat (3/1/2019).

"Qasem Soleimani menjadi martir. Kami jelas akan melakukan balas dendam secara mengerikan terhadap AS," ancam Rezai yang kini Ketua Dewan Kemanfaatan Iran.

Badan keamanan Iran langsung menggelar pertemuan darurat untuk membahas kematian jenderal yang dikenal berpengaruh itu.

"Dalam beberapa jam ke depan, Dewan Keamann Nasional Tertinggi akan bertemu untuk mendiskusikan serangan mematikan terhadap Jenderal Qasem Soleimani," ujar juru bicara Keyvan Khosravi.

Soleimani dan Muhandis tewas bersama enam orang lainnya, ketika konvoi kendaraan mereka diserang oleh rentetan rudal.

Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso Andalkan Pemain Muda di Liga 1 2020

Pentagon mengumumkan, mereka memang menggelar serangan yang membunuh Soleimani "atas arahan" dari Presiden Donald Trump.

"Atas arahan presiden, militer AS menggunakan tindakan penting dengan membunuh Qasem Soleimani, Kepala Pasukan Quds," ujar Pentagon.

Pentagon menyatakan, perwira berpangkat Mayor Jenderal itu secara aktif merencanakan serangan terhadap diplomat maupun militer AS di Timur Tengah.

"Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan warga AS maupun koalisi, serta ribuan orang yang terluka," jelas Pentagon.

Penanganan Banjir 2020 Lebih Buruk Dibanding 2007 dan 2012, Padahal Anies Sudah Tinjau Lokasi

Washington menjelaskan, perwira tinggi berusia 62 tahun itu mendalangi serangan terhadap markas mereka di Irak.

Termasuk, serangan roket yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS di wilayah Kirkuk pada Jumat pekan lalu (27/12/2019).

"Amerika Serikat akan terus melanjutkan segala tindakan untuk melindungi warga dan kepentingan kami di mana pun mereka berada," tegas Pentagon.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved