Artis Tersandung Narkoba

Efek Negatif Amfetamin, Obat yang Dikonsumsi Medina Zein, Bikin Ketagihan dan Perberat Gangguan Jiwa

Efek Negatif Amfetamin, Obat yang Dikonsumsi Medina Zein, Bikin Ketagihan dan Perberat Gangguan Jiwa

Tribunnews.com/Nurul Hanna
Selebgram Medina Zein dihadirkan polisi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2020). Medina Zein menjalani rehabilitasi selama 3 bulan di Lemdikpol Polri, Pasar Jumat, Jakarta Selatan, mulai Jumat ini. 

Kasus narkoba yang terjadi pada selebgram dan pembisnis Medina Zein membuat narkotika jenis amfetamin menjadi banyak diperbincangkan.

Amfetamin tersebut berasal dari obat penenang yang dikonsumsi Medina Zein untuk mengatasi penyakit bipolarnya.

Obat terlarang amfetamin ini masuk ke dalam golongan 1 narkotika sesuai dengan Undang-Undang 35 tahun 2009.

Medina Zein Akui Kandungan Amphetamine dan Methampetamine dari Obat, Dokter Bisa Dijerat Hukum?

Medina Zein Minta Maaf ke Keluarga dan Followers, Sadar Bahwa Narkoba Bukan Untuk Penyembuhan

Dokter sekaligus peneliti dalam bidang adiksi di Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr. Hari Nugroho menjelasakan amfetamine memang sempat dipakai pada bidang medik.

Tapi yang digunakan biasanya adalah turunan amfetamine seperti dexamfetamin atau dextroamfetamin sebagai obat perangsang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan obat tidur.

“Itu dipakai untuk terapi dengan orang ADHD, orang-orang narkolepsi yang ngantuk-ngantuk terus,” ungkap dr. Hari Nugroho kepada Tribunnews.com, Jumat (3/1/2020).

6 Tahun 12 Kali Menikah, Semua Suami Tertimpa Musibah karena Ulahnya, Kini Jadi Buron Polisi

Kemudian amfetamine dulu juga sempat digunakan untuk mengembalikan kondisi emosional pasien yang mengalami gangguan mental depresi.

“Dulu di dunia medis dan kedokteran digunakan pada terapi orang dengan depresi untuk menaikkan moodnya,” kata dr. Hari.

Namun saat ini amfetamine ini sudah tidak lagi untuk medik karena ada obat-obat pengganti yang lebih kinerjanya lebih oke dibandingkan amfetamin.

“Itu pengggunaanya dulu sebelum banyak obat anti depresan yang oke seperti sekarang ini. Iya zaman dulu zaman tahun 40-an, sudah lama banget,” ungkap dr. Hari.

Sementara itu amfetamine yang dikonsumsi secara bebas tanpa dosis yang tepat dari dokter dapat menimbulkan banyak efek negatif.

Viral Dirut PT KAI Tinjau Banjir Pakai Perahu Padahal Genangan Semata Kaki, Bandingkan dengan Jonan

Pertama amfetamine ini bersifat adiktif atau bikin ketagihan sama seperti narkoba jenis lainnya yang bisa menggangu kesehatan organ-organ vital seperti jantung.

“Amfetamin termasuk yang adiksinya tinggi karena di otak itu bisa menempatian produksi amfetamin itu hingga ratusan bahkan ribuan kali, sangat kenceng yang bikin adiktif,” kata dr. Hari.

“Kalau ada ganggun jiwa bukan makin baik atau makin terkontrol malah bisa makin memperberat gangguan kejiwaannya apalagi kalau dia adikitf,” sambung dr. Hari.

VIDEO: Tiga Hari Mengungsi di Halte Busway, Korban Banjir Cuma Makan Gorengan

Muncul efek negatif lainnya yang bisa terlihat langsung seperti kerusakan pada ronggal mulut tepatnya kerusakan pada gusi dan gigi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved