Megawati Sukarnoputri: Panglima TNI Perempuan, Why Not?

MEGAWATI Sukarnoputri mengatakan, UUD 1945 memberi kesempatan setiap warga negara berkontribusi untuk bangsa dan negara.

Penulis: |
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Sukarnoputri menghadiri acara diskusi Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju, menyambut Hari Ibu, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2019). 

MEGAWATI Sukarnoputri mengatakan, UUD 1945 memberi kesempatan setiap warga negara berkontribusi untuk bangsa dan negara.

Menurut Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini, laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama, dapat menempati jabatan penting di negara ini.

Bahkan, kata dia, tidak tertutup kemungkinan perempuan menjabat Panglima TNI.

Ibu Ini Dituduh Tidak Waras Setelah Laporkan Mantan Suami yang Diduga Cabuli Tiga Anak Kandungnya

"Kita harus ucapkan terima kasih kepada pemimpin, pejuang yang memerdekaan republik ini dan membuat konstitusi, yaitu UUD 1945."

"Baca konstitusi, di situ tidak ada laki-laki, perempuan, tetapi setiap warga negara."

"Setiap warga negara laki-laki dan perempuan mempunyai hak sama di mata hukum," tegasnya.

Gibran Sebenarnya Terganjal Syarat Minimal 3 Tahun Jadi Kader, tapi Sekjen PDIP Bilang Begini

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu di Seminar Nasional bertema 'Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju'.

Acara itu digelar BPIP di Lantai 4 Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pasific Place, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2019).

Dia menegaskan, negara memandang laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama.

PKS dan Gerindra Minta Pimpinan Baru dan Dewan Pengawas KPK Tuntaskan Kasus BLBI dan Century

"Jadi jangan berpikir kaum perempuan di belakang laki-laki."

"Konstitusi mengatakan seperti itu," katanya.

Bahkan, pada zaman penjajahan, kata dia, sejumlah perempuan turut maju ke medan perang.

Pejabat Daerah Diduga Cabuli Tiga Anak Kandung Sejak Cerai dari Istri, Polisi Malah Hentikan Kasus

Di antaranya, Cut Nyak Dien dan Laksamana Malahayati.

"Saya tidak terbayang Ibu Cut Nyak Dien ikut perang. Laksamana Malahayati, dia laksamana benar."

"Dia bukan embel-embel dia ikut perang. Bukan tidak bangga kita punya Laksamana Malahayati."

Pegawainya Jadi ASN, KPK Dinilai Bakal Jadi Alat Gigit yang Dikomandoi Pemerintah

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved