43 Orang Jadi Korban Penipuan Modus Perekrutan Karyawan PT KAI, Mayoritas Lulusan S1
Mereka sudah menipu 43 korban yang sebagian besar adalah lulusan S1 atau Sarjana, dalam 4 bulan terakhir.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Dari jumlah itu, 19 orang sudah melapor ke polisi."
"Total kerugian sementara dari 19 korban mencapai Rp 140 Juta," jelas Yusri.
Yusri menjelaskan, untuk meyakinkan korbannya, para pelaku membuat grup WA dengan para korban.
• Putrinya Jadi Perempuan Pertama Jabat Ketua DPR, Megawati: Dominasi Pria Kuat Sekali
"Di dalam grup WA itu dicantumkan nama Vice Presiden PT KAI, Direksi PT KAI, dan HRD PT KAI."
"Padahal akun WA para pejabat PT KAI itu adalah fiktif," papar Yusri.
Selain itu, kata Yusri, para pelaku juga meminta para korban datang ke Stasiun KA Gambir, untuk mengisi formulir dan diberi baju seragam operasional PT KAI.
• Ali Mochtar Ngabalin Ungkap Gibran Tak Pernah Bicara kepada Jokowi Saat Maju di Pilkada Solo
"Formulir yang mereka buat adalah palsu, baju itu hanyalah akal-akalan mereka," terang Yusri.
Yusri mengatakan, pelaku juga mengiming-imingi, fasilitas, dan tunjangan sebagai pegawai PT KAI kepada korban.
"Mulai dari rumah dinas, kendaraan operasional, dan lainnya," kata Yusri.
• Belum Ada Perpres, Dewan Pengawas KPK Tak Bisa Kerja Meski Sudah Dilantik Jokowi
Direktur SDM dan Umum PT KAI Ruli Adi dalam kesempatan yang sama memastikan, dalam perekrutan karyawan PT KAI, sama sekali tidak dipungut bayaran.
"Juga tidak ada penerimaan karyawan tanpa tes dan seleksi."
"Sebab, ada lima tahap yang harus dilewati sebelum menjadi karyawan PT KAI," ungkapnya.
• Resmikan Implementasi B30, Jokowi: Kita Mau Keluar dari Rezim Impor Atau Tidak?
Yakni, seleksi administrasi, tes kesehatan awal, psikotes, wawancara, dan tes kesehatan akhir.
"Jika lolos semuanya, itupun tidak langsung karyawan, tapi masih calon pegawai."
"Lalu selama tiga bulan akan dilihat sebelum akhirnya diputuskan diterima jadi pegawai," beber Ruli.
• Bukan Lima Anggotanya, yang Dipersoalkan Banyak Pihak Adalah Kewenangan Dewan Pengawas KPK
Karenanya, kata Ruli, pihaknya sangat mengapresiasi Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap kasus ini.
"Karena yang pelaku lakukan sangat merugikan masyarakat luas dan mencemarkan nama baik PT KAI," ucap Ruli. (*)