Angkat Budaya Lokasi Sambil Jaga Lingkungan, Film Detak Usung Gerakan Zero Waste
MENGANGKAT budaya lokal sekaligus menjaga lingkungan, itulah hal yang dilakukan Yongki Ongestu, sutradara film Detak.
Untuk mendalami perannya sebagai dokter ahli bedah toraks kardiovaskuler, Refal Hady mempelajari metode bedah, jahit, dan memeriksa pasien.
Refal yang kesehariannya adalah seorang yang easy going, harus bertransformasi menjadi seorang
dokter dengan obsessive compulsive disorder.
Demi peran dr Jati, Refal bertransformasi secara fisik, dan harus melewati proses pemasangan wig setiap take.
• Ini Tiga Presiden AS Sebelum Donald Trump yang Pernah Dimakzulkan DPR, Tak Ada yang Dilengserkan
Aenigma Picture juga berkomitmen untuk berbagi kepada sesama pekerja kreatif dengan melibatkan seniman-seniman dalam produksi Film Detak.
Mayoritas kru dan pemain pendukung Film Detak adalah pekerja kreatif yang belum pernah terlibat dalam produksi film layar lebar sebelumnya.
Sebagian besar pun adalah pekerja kreatif dari wilayah Banyumas.
• Adian Napitupulu Kolaps Saat Penerbangan Jakarta-Palangka Raya, Bakal Dirawat di Jakarta
"Kami percaya ada banyak potensi yang bisa digerakkan."
"Lewat film Detak, kami berharap akan banyak pekerja kreatif daerah yang unjuk gigi dan meratakan penyebaran ekonomi kreatif di Indonesia," tutur Yongki.
Ia percaya, seni modern dan tradisional dapat dipadukan, dan lewat film Detak, pihaknya berharap dapat membawa dampak positif untuk penari Lengger dan pemain calung tradisional. (*)