Angkat Budaya Lokasi Sambil Jaga Lingkungan, Film Detak Usung Gerakan Zero Waste
MENGANGKAT budaya lokal sekaligus menjaga lingkungan, itulah hal yang dilakukan Yongki Ongestu, sutradara film Detak.
MENGANGKAT budaya lokal sekaligus menjaga lingkungan, itulah hal yang dilakukan Yongki Ongestu, sutradara film Detak.
Ia mengatakan, proses syuting film Detak mengusung gerakan Zero Waste.
Selama produksi di Desa Serang, Purbalingga, para kru dan pemain berkomitmen mengurangi pemakaian wadah dan alat makan sekali pakai.
• Pemerintah Diminta Serius Lindungi Industri Baja Domestik, Cara-cara Ini Bisa Ditempuh
Menurut Yongki, akan ironis jika film Detak yang mengangkat budaya Tari Lengger Banyumas, justru diproduksi dengan cara yang tidak berbudaya, yaitu menghasilkan sampah berlebihan.
"Selain itu, seluruh tim dibagikan botol minum untuk mengisi ulang air minum, dan cangkir besi untuk menyeduh kopi," ungkapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Wartakotalive, Kamis (19/2019).
Setiap kru yang merokok, lanjutnya, diwajibkan membawa wadah untuk menampung puntung rokok, sehingga tidak mengotori lokasi syuting.
• Demokrat Butuh 22 Senator Republik Pembelot untuk Lengserkan Donald Trump dari Kursi Presiden AS
Hal itu merupakan bentuk respons keresahan para kru terhadap jumlah sampah yang dihasilkan dari tiap produksi.
Seluruh tim Detak beserta casts, berkomitmen mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan selama produksi.
Usaha yang mereka lakukan selama proses produksi adalah:
• Mahfud MD Sebut Ada Undang-undang Dibuat karena Pesanan, Disponsori Orang-orang Tertentu
1. Seluruh tim Detak dan Casts dibagikan botol minum untuk mengisi ulang air minum. Tidak ada air mineral dalam kemasan yang dibagikan.
Pengurangan limbah botol plastik: 2 botol x 70 orang x 16 hari = 2.240 botol plastik.
2. Tim Detak juga dibagikan gelas besi yang digunakan untuk menyeduh kopi.
• DENDAM Kesumat, Siswa SMK Tikam Pemerkosa Ibunya Hingga Tewas
Pengurangan limbah gelas sekali pakai: 3 gelas X 70 orang X 16 hari = 3.360 gelas sekali pakai.
3. Casts dan tim Detak makan dari prasmanan yang disediakan, menggunakan
piring dan alat makan stainless.
Pengurangan Styrofoam dan alat makan sekali pakai: 3 set X 70 orang X 16 hari = 3.360 set alat makan sekali pakai.
• KRONOLOGI Anggota Densus 88 Ditikam Terduga Teroris di Jambi, Sempat Terjadi Pergumulan 2 Lawan 1