Jelaskan Konsep Asesmen Kompetensi, Nadiem Makarim: Ibarat Belajar Renang Langsung Diceburin ke Laut
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan konsep asesmen kompetensi menggunakan ilustrasi belajar renang.
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan konsep asesmen kompetensi menggunakan ilustrasi belajar renang.
Menurut Nadiem Makarim, ibarat mengajarkan orang berenang, pengajaran terhadap siswa tidak bisa hanya dengan menghafal.
Menurutnya, pengajaran saat ini hanya dengan mengetes ingatan siswa soal sesuatu.
• Jelaskan Alasan Ganti UN kepada DPR, Nadiem Makarim: Dunia Tidak Butuh Anak yang Jago Menghafal
"Bayangkan kalau murid kita itu harus berenang ke suatu pulau. Saat ini untuk mengetes kemampuan dia berenang, dia ditanya dan dilatih."
"Tahu enggak gaya katak seperti apa? Tahu enggak gaya bebas sepeti apa? Air itu apa? Berenang itu apa?" tutur Nadiem Makarim di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
"Itu adalah sekarang metodenya yang kita gunakan, untuk mengetahui apa dia bisa berenang ke pulau," tambah Nadiem Makarim.
• Ujian Nasional Bakal Diganti, Fahri Hamzah Minta Mendikbud Bikin Wabah Seperti Go-Jek
Padahal, menurut Nadiem Makarim, siswa harus dites untuk berenang langsung ke air. Hal ini dilakukan agar mengetahui kemampuan serta kesiapan siswa.
"Kalau kompetensi adalah bisa berenang enggak? Langsung diceburin ke dalam laut, bisa berenang atau tidak," jelas Nadiem Makarim.
Mantan CEO Go-Jek ini mengatakan, manfaat dari asesmen kompetensi adalah untuk mengetahui kemampuan siswa menghadapi dunia pasca-sekolah.
• Politikus PDIP: Pimpinan Saja Dilawan oleh Wadah Pegawai KPK, Apalagi Dewan Pengawas
“Kalau kita, mereka enggak akan tenggelam pada saat setelah lulus SMA atau perguruan tinggi,” papar Nadiem Makarim.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan skema program asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang menjadi pengganti Ujian Nasional (UN).
Menurut Nadiem Makarim, sistem asesmen kompetensi minimum akan mempunyai dua materi untuk aspek kognitif, yakni kemampuan literasi dan numerasi.
• Tahun Depan Ujian Nasional Terakhir, Ini Penggantinya
"Materinya yang bagian kognitif ada dua."
"Satu adalah literasi, dan kedua adalah numerasi," jelasnya saat Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Dalam aspek literasi, Nadiem Makarim menekankan aspek pemahaman dan analisis dalam bacaan.
Menurutnya, kemampuan memahami konsep bacaan tersebut merupakan hal yang lebih penting.
• Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional karena Bikin Stres Murid, Guru, dan Orang Tua
"Literasi itu bukan hanya kemampuan membaca."