Ujian Nasional Dihapus

Jelaskan Alasan Ganti UN kepada DPR, Nadiem Makarim: Dunia Tidak Butuh Anak yang Jago Menghafal

Nadiem Makarim menegaskan, Ujian Nasional (UN) tidak dihapus, melainkan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Penulis: Sri Handriyatmo Malau | Editor: Yaspen Martinus
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. 

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan, Ujian Nasional (UN) tidak dihapus, melainkan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Hal itu diklarifikasi Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Dia menjelaskan, UN hanya diganti formatnya menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Neta S Pane Bilang 90 Persen Kasus Novel Baswedan Sulit Terungkap, Katanya Ini Cuma Perkara Kecil

"Hanya mau klarifikasi beberapa hal agar tidak ada mispersepsi. UN itu tidak dihapus."

"Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku."

"Jadi UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," jelas Nadiem Makarim.

IPW Sebut Irjen Listyo Jadi Kabareskrim karena Dekat Jokowi, Presiden Dinilai Tak Taat Prosedur

Menurut Nadiem Makarim, yang dihapus adalah format per mata pelajaran, bukan UN.

Untuk itu, dia meminta anggota Komisi X DPR tidak lagi mengatakan kepada media bahwa UN dihapus.

"Yang dihapus itu adalah format per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum."

Maruf Amin Setuju Koruptor Dihukum Mati karena Agama Membolehkan, Sekjen PDIP Minta Hati-hati

"Itu yang dihapus dan diganti dengan asesmen kompetensi minimum," terangnya.

Kata Nadiem Makarim, asesmen kompetensi itu seperti The Programme for International Student Assessment (PISA) yang dibuat Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

"Diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum, yaitu hampir mirip-mirip seperti PISA, yaitu literasi, numerasi, plus ada satu, Survei Karakter," paparnya.

NAMA-nama Calon Anggota Dewan Pengawas KPK Beredar di WhatsApp, Ada Politikus Hingga Wartawan

Nadiem Makarim mengatakan dirinya mengedepankan inovasi kepada para guru dan siswa dalam program 'Merdeka Belajar'.

Menurut Nadiem Makarim, kunci agar Indonesia menjadi negara maju adalah dengan memberikan kebebasan kepada guru.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved