Ketua Umum Projo: Saya Maunya Wamenhan, tapi Pak Jokowi Enggak Kasih, Takut Nanti Jatuh Cinta

KETUA Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mensyukuri tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepadanya.

TRIBUNNEWS/REZA DENI
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi saat pembukaan Kongres II Projo di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019). 

"Jaringan kita kan akar rumput, desa-desa dan pendamping desa kita juga banyak."

"Sehingga bisa menjadi mata dan telingan kita semua untuk pergerakan dana desa ini," jelasnya.

 Pesan Tegas Ryamizard Ryacudu untuk Prabowo: Khilafah dan ISIS Harus dihancurkan!

Budi Arie Setiadi juga siap bekerja ektra di lapangan untuk melihat secara langsung masalah yang terjadi di pedesaan.

Bahkan, ia bersiap ngantor di lapangan selama bertugas.

"Saya percaya bahwa problem desa adalah problem di lapangan."

 Polisi Hentikan Kasus Dugaan Perusakan Buku Merah, KPK Cuma Jadi Pendengar Saat Gelar Perkara

"Kita akan tahu problem desa kalau kita mengecek di lapangan."

"Kita harus turun ke masyaraakat, karena kalau laporannya asal bapak senang, kita enggak tahu kemajuan desa bagaimana," ucapnya.

Sempat Pamit

Sebelumnya, kecewa karena Prabowo Subianto jadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju, Projo mengundurkan diri.

"Kemudian ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan, mengingat dia rival yang cukup keras waktu itu, tapi sekarang menjadi Menhan."

"Kami memahami itu jadi kekecewaan," kata Sekjen Projo Handoko kepada wartawan di DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

 PKS Sebut Jabatan Wakil Menteri Tak Sesuai Reformasi Birokrasi dan Ganggu Harmoni

Handoko mengatakan, kawan-kawan Projo di grassroot sangat kecewa dengan keputusan tersebut.

Menurutnya, ini menjadi sebuah realitas politik yang cukup tidak biasa untuk mereka terima.

Dengan mengangkat Prabowo Subianto jadi Menhan, lanjutnya, Jokowi telah melanggar komitmen melawan intoleransi dan kesediaan berpolitik secara santun.

 Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Sudah Pulih, tapi Masih Harus Berobat ke Dokter Jiwa

Kubu rival yang kalah dalam pilpres karena perlawanan rakyat, justru mendapat posisi yang terhormat di kabinet.

Dan kenyataan ini membuat Projo, yang telah berjuang keras memberikan perlawanan terhadap rival Jokowi, sangat kecewa.

"Pihak-pihak yang tidak teruji loyalitasnya dipercaya mengurus negeri ini."

 Kekayaan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Cuma Rp 84 Juta, KPK Duga Salah Input

"Mereka tidak tampak ketika pendukung militan bekerja memenangkan Jokowi," tegas Handoko.

Meski demikian, mewakili PROJO, Handoko tetap mengucapkan selamat kepada Jokowi-Maruf Amin serta Kabinet Indonesia Maju.

Selain itu, mereka juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, seluruh masyarakat Indonesia, dan kader PROJO.

 Ini Nama 12 Calon Wakil Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana

"Semoga program-program dapat dijalankan dengan baik untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat," harap Handoko.

Terkait kekecewan yang dimaksud, PROJO menegaskan persoalannya bukan karena mereka tidak dapat jatah kursi di kabinet.

"Tidak, kami tidak pernah berbicara mengenai pembagian atau ploting posisi."

 ‎Gaya Duduknya Saat Perkenalkan Menteri Jadi Viral, Jokowi Mengaku Tidak Kesemutan

"PROJO dari awal tanpa pamrih," cetus Handoko.

Dia menjelaskan, ketua umum maupun sekjen PROJO tidak pernah berniat memegang jabatan apa pun di negeri ini.

"Jadi kami memang benar-benar ingin berjuang untuk membuat model gerakan politik rakyat yang itu tanpa pamrih," terangnya.

 Jokowi Bakal Kejar Kasus Novel Baswedan ke Kapolri Baru, Sebut Ada Perkembangan Sangat Baik

Alasannya, pertama, karena kader PROJO bukan politikus melainkan rakyat, sehingga mereka tidak tertarik membicarakan jatah kursi kabinet.

"Kami tidak pernah mengajukan nama karena kami tidak pernah mau menjadi beban bagi Pak Jokowi," jelas Handoko.

Selama ini, lanjut dia, tidak ada statement maupun pernyataan dari PROJO untuk kemudian menjadi bagian dari Jokowi di pemerintahan.

 Mahfud MD Ungkap Kini Menko Punya Kewenangan Batalkan Kebijakan Menteri Lain

Menurutnya, ormas tersebut lahir karena inisiatif masyarakat mendukung Jokowi demi kemajuan Indonesia.

"Kita berinisiatif demi pembangunan negeri Indonesia yang lebih baik. Tugas Kami sudah selesai sehingga ya sudah," beber Handoko. (Reza Deni/Theresia Felisiani)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved