Aksi 212

PA 212 Klaim Ada Pihak yang Ingin Gagalkan Reuni di Monas, Bus Sudah Dipanjar tiba-tiba Dibatalkan

KETUA PA 212 Slamet Maarif mengklaim ada kelompok yang berusaha membatalkan reuni Akbar alumni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah massa memadati Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dalam acara Reuni aksi 212, Minggu (2/12/2018). 

KETUA Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengklaim ada kelompok yang berusaha membatalkan reuni Akbar alumni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019) mendatang.

Ia menyebut, beberapa peserta daerah banyak yang dicegat datang ke Jakarta.

"Ada beberapa laporan yang masuk seperti di wilayah Banten yang ada 4 bus yang tiba-tiba dibatalkan, padahal sudah diberikan panjar atau DP."

FPI Nyatakan Setia pada Pancasila tapi di Anggaran Dasarnya Ternyata Masih Sebut Khilafah

"Kemudian ada juga rombongan yang sudah mau bergerak, tapi kemudian diminta untuk pulang kembali."

"Mungkin karena waktunya masih agak panjang kali ya?" Kata Slamet di Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Namun demikian, kata dia, secara umum Polri lebih menerima gerakan alumni 212 pada tahun ini.

Menteri Agama Bilang Khilafah di AD/ART FPI Beda dengan HTI, Anggap Masalah Enteng

Ia menyatakan tahun ini Korps Bhayangkara lebih 'welcome' dengan gerakan tersebut.

"Walaupun ada pihak-pihak yang memang berupaya menggagalkan kami, seperti memasang spanduk kemudian mendatangi pengurus Masjid dengan berbagai fitnah yang diberikan kepada kami."

"Tapi alhamdulillah, insyaallah itu sudah tiga tahun kita merasakan itu."

93 Ribu Warga Kota Bekasi Belum Punya KTP Elektronik, Sampai Akhir Tahun Bisa Tembus 100 Ribu

"Jadi insyaallah kawan-kawan 212 udah terbiasa, udah paham bagaimana menyiasati itu semua," tuturnya.

Sementara, Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 Awit Mashuri menyampaikan, pihak yang ingin membatalkan reuni mujahid alumni 212 ialah kelompok yang fobia dengan gerakan reuni 212.

"Kami sangat menyesalkan masih ada kelompok kecil 212 fobia, yang secara sengaja dan sistematis melakukan aksi-aksi ingin membatalkan Maulid Agung dan Reuni Mujahid 212."

Kasus Korupsi KTP Elektronik Bikin Trauma Pegawai Kemendagri dan Kemenkeu, Imbasnya Blangko Kosong

"Seperti ada yang memasang spanduk ajakan untuk tidak menghadiri acara ini, membatalkan bus yang sudah disewa."

"Mendesak Gubernur DKI mencabut izin, dan tidak sedikit komentar negatif, terutama di media sosial. Kami sangat sesalkan aksi ini," paparnya.

Padahal, ia menyatakan, reuni mujahid alumni 212 diselenggarakan dengan tujuan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Berstatus Kawasan Wisata Super Premium, Jokowi Batasi Jumlah Wisawatan di Labuan Bajo

Ia meminta masyarakat tak berprasangka buruk.

"Kami meyakini tidak ada persoalan menggelar acara ini."

"Karena tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa pada umumnya, serta ukhuwah islamiah pada khususnya."

Takkan Cabut Rekomendasi Perpanjangan SKT FPI, Menteri Agama: Kenapa Sih Harus Dihalangi?

"Sehingga tidak alasan untuk menghalangi, apalagi bertindak berlebihan melakukan aksi menggalang opini dan kekuatan publik untuk menggagalkan acara ini," bebernya.

Sebelumnya, PA 212 memastikan acara peringatan Maulid Akbar di kawasan Monas pada Senin (2/12/2019) mendatang, akan selesai pada pagi hari.

Pada pukul 09.30, para peserta yang diprediksi berjumlah 1 juta orang itu akan membubarkan diri.

Ketua panitia Awit Mashyuri mengatakan, peserta bakal mulai mendatangi kawasan Monas sejak pukul 02.30.

 Adhie Massardi: Kalau Ahok Bersih, Pasti Sudah Direkrut Perusahaan Swasta

Di sana, mereka akan melaksanakan Salat Tahajud, selanjutnya berzikir sampai waktu Salat Subuh berjamaah.

“Setelah itu ada tausiyah sampai pagi akhir, sekitar jam 09.30 sudah selesai,” kata Awit saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).

Menurut Awit, keberadaan peserta ini tidak mengganggu arus lalu lintas karena acara juga rutin diadakan setiap tahun.

 Jika Merekrut Ahok, Kementerian BUMN Dinilai Bakal Sibuk Membelanya dari Kritikan Masyarakat

Bahkan, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membuat rekayasa lalu lintas demi kelancaraan pengendara di jalan raya.

“Jadi tidak masalah lah, aman itu."

"Makanya kami percepat jam 09.30 sudah bubar, karena saat itu banyak masyarakat beraktivitas,” ujarnya.

 GNPF Ulama Nilai Ucapan Sukmawati Lebih Rusak Daripada Penistaan Agama yang Dilakukan Ahok

Dalam kesempatan itu, dia berpesan kepada para peserta agar senantiasa berdoa dari rumah ke lokasi ataupun dari lokasi Monas ke tempat lain.

Agar, dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Niatkan ini untuk persatuan negeri dan hati-hati di jalan semoga selamat sampai tujuan. Itu saja,” tuturnya.

 PKS Bilang Anies Baswedan Tak Pernah Tidak Tepati Janji, Bakal Dukung Lagi di Pilkada DKI 2024

Awit memprediksi sekitar 1 juta peserta bakal hadir dalam acara  Maulid Akbar.

Para peserta, katanya, tidak hanya kaum muslim, namun dari non muslim dikabarkan juga turut akan hadir dalam acara itu.

“Ya satu jutaan peserta cukup, yang penting kami jaga persatuan Umat Islam dan persatuan Bangsa Indonesia," ucapnya.

 Negara Rampas Aset First Travel Padahal Tak Dirugikan, Politikus Golkar Bilang Aneh dan Janggal

"Karena yang hadir 212 itu kan dari awal bukan orang muslim saja, non-muslim juga ada,” sambungnya.

Awit mengatakan, jumlah total peserta yang akan hadir dalam Maulid Akbar nanti diperkirakan tidak sebanyak tahun lalu.

Saat itu, ada sekitar 10 jutaan orang yang datang ke Monas untuk menggelar doa bersama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).

 Komisi III DPR Wacanakan BNN Dibubarkan, Dianggap Cuma Tempat Penampungan Jenderal Non Job

Tujuan Maulid Akbar saat itu, supaya negara Indonesia senantiasa dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Sebetulnya sulit mengukur jumlahnya kalau tahun kemarin, karena banyak versinya."

"Karena orang yang datang juga dari mana-mana, apalagi menjelang Pemilu, yang hadir bisa 10 juta.”

 Panitia Janjikan Reuni 212 Tak Bemuatan Politik, Berharap Berjuta-juta Orang Hadir

“Tapi di antara tiga kali reuni PA 212, tahun 2018 kemarin paling banyak,” paparnya.

Panitia PA 212, kata Awit, memang mengundang tokoh lintas agama.

Namun undangan itu disampaikan secara lisan, bukan melalui surat undangan.

 Dinilai Tumpang Tindih dengan KSP, PKS Sebut Staf Khusus Presiden Aksesori Semata

Hal itu dilakukan untuk membiasakan diri kegiatan ini rutin digelar setiap tahun demi kebaikan masa depan Bangsa Indonesia.

Dalam momentum itu, peserta akan mendapatkan tausyiah dan menggelar doa bersama.

“Sejauh ini belum ada yang konfirmasi (dari tokoh lintas agama)."

 Viral Aturan Penulisan Ucapan Kue Harus Sesuai Syariat Islam, Tous les Jours Indonesia Minta Maaf

"Karena 212 yang pertama kan tidak pakai undangan, tapi mereka tetap hadir,” jelasnya.

Sementara, Kepala UPT Monas pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Yayang Kustiyawan mengatakan, para peserta bakal mulai mendatangi Kawasan Monas pada pukul 02.00.

Mereka akan melaksanakan salat tahajud, kemudian dilanjutkan salat subuh, dan ditutup dengan Tausiyah.

“Setelah itu, pagi harinya mereka membubarkan diri dan kawasan Monas akan kami tutup untuk perawatan rutin kami setiap pekan,” terang Yayang. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved