Humphrey Djemat Mengaku Tak Takut Ungkap Nama Calon Menteri yang Dipalak Parpol Rp 500 Miliar, tapi?

KETUA PPP versi Muktamar Jakarta Humphrey Djemat, menanggapi tantangan yang ditujukan kepadanya.

istimewa
Humphrey Djemat 

"Pembantunya juga jadi lebih was-was. Kalau mereka tidak mau dicap bahwa ada titipan seperti ini."

"Sekarang kita mau mengambil bagaimana pernyataan itu jadi lebih sesuatu yang positif bagi kehidupan pemerintahan kita ini, itu saja sebenarnya tujuannya," terang Humphrey Djemat.

Sebelumnya, Humphrey Djemat menegaskan kabar ada calon menteri dipalak Rp 500 miliar oleh partai politik, bukanlah isapan jempol belaka.

Prabowo Dipastikan Absen, GNPF dan FPI Usahakan Rizieq Shihab Hadiri Reuni 212

Dia meyakini apa yang terlontar dari mulutnya adalah kebenaran, terutama mengenai mahar Rp 500 miliar untuk kursi menteri.

"Kalau saya bicara, saya bukan cari sensasi. Saya tidak pernah mengutarakan sesuatu yang hanya untuk menarik perhatian."

 Menteri Agama Berniat Bantu Umrahkan Korban First Travel, Jaksa Agung: Uangnya dari Mana?

"Kalau saya ungkapkan itu, pasti itu benar," ujar Humphrey Djemat dalam diskusi Reformasi Dikorupsi vs Reformasi Partai, di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2019).

Humphrey Djemat menjelaskan, tujuan mengungkapkan mahar untuk kursi menteri, untuk mengubah keadaan yang mengedepankan proses transaksional jabatan strategis di dalam Istana Kepresidenan.

Meski begitu, apakah praktik demikian telah terjadi, Humphrey Djemat menegaskan hanya Tuhan yang tahu kebenarannya.

 Pengunggah Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar Bakal Disanksi Ringan, DPRD DKI Apresiasi Sikap Kritis

Apa yang diungkapkannya soal mahar jabatan menteri, ia mengaku mengetahui fakta tersebut dari yang bersangkutan.

"Bahwasanya terjadi juga, katakanlah, praktik transaksional itu sudah sampai masuk ke Istana atau sudah dicoba masuk Istana, kemungkinan itu sudah terjadi, Wallahu a'lam."

"Tapi yang saya ungkapkan itu benar, karena orang itu yang bicara langsung sama saya," ungkapnya.

 Pemberian Grasi Dikritik, Stafsus Presiden: Teriak HAM tapi Berharap Terpidana Tersiksa Sampai Mati

Sebelumnya, Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta Humphrey Djemat mengungkapkan, ada calon menteri yang dimintai uang Rp 500 miliar oleh sebuah partai politik (parpol).

Permintaan tersebut agar parpol itu mau menyokongnya sebagai menteri.

Humphrey Djemat menyebut, calon menteri itu profesional dari kalangan non-parpol.

 Panitia Janji Peserta Reuni 212 Bakal Bubarkan Diri dari Monas Pukul 09.30

"Saya sudah mendengar dari calon menteri yang sebenernya itu pilihan dari Jokowi."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved