Tangerang Selatan
Manusia Silver Menjamur di Tangsel, Pemkot Mulai Lakukan Penyisiran
Keberadaan manusia bekelir silver di Kota Tangerang Selatan yang kerap meminta sumbangan di lampu merah mulai dianggap meresahkan.
Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Keberadaan manusia bekelir silver di Kota Tangerang Selatan yang kerap meminta sumbangan di lampu merah mulai dianggap meresahkan.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sosial mulai rutin bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menyisir manusia silver dari jalanan.
Menurut Kepala Dinas Sosial, Wahyunoto Lukman, berkeliarannya manusia silver yang kerap meminta sumbangan itu dianggap mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.
Oleh karena itu, Dinas Sosial selalu berkoordinasi dengan pihak Satpol PP yang sudah beberapa hari menjaring manusia silver.
"Dinas sosial siap terima untuk pemenuhan kebutuhan dasar apabila ada manusia silver yang kategori PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) seperti anak jalanan, anak terlantar, atau gelandangan, dan pengemis," ujar Wahyunoto, Sabtu (9/11/2019).
• Prabowo Subianto dan Hotman Paris Ngobrol Dua Jam di Rumah Jalan Kertanegara, Ada Apa ya?
• Model Majalah Playboy Dirampok dan Diikat oleh Tiga Perampok Bertopeng di Rumahnya di Hollywood
• Profil Prof NR Reini D Wirahadikusuma, Rektor Perempuan Pertama ITB, Disebut Kartini Tehnik Sipil
• DPRD Heran Ada Anggaran Tipp-Ex Rp 31 M, Cat Tembok Rp 18 M, Cat Minyak Rp 19 M, Kaca Bening Rp 18 M
Akan tetapi, jika para manusia silver itu ternyata tidak masuk dalam kategori PMKS maka Dinas Sosial akan menyerahkannya kepada pihak Satpol PP untuk kemudian diberikan peringatan.
"Kalau bukan termasuk kriteria PMKS seperti anak jalanan, atau gelandangan, pengemis, mereka didata lalu diberi peringatan oleh Satpol PP," jelasnya.
Sekumpulan manusia silver yang kerap meminta sumbangan di Bundaran Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan, akhirnya terjaring.
Sejumlah pria dan wanita yang sudah diwarnai silver di sekujur tubuhnya itu tampak gelagapan ketika petugas Satpol PP mencoba menertibkannya.
• Ahok BTP: Justru e-Budgeting Ungkap Pembelian Lem Aibon dan Pulpen
"Ini pakai cat biasa kok, sekali mandi juga hilang. Saya baru sekali ke sini, beneran, pak," ujar seorang manusia silver pria yang terjaring razia sebelum menaiki mobil Satpol PP.
Tidak hanya di Bundaran Maruga, kumpulan manusia silver yang biasanya membawa kotak kardus juga seringkali terlihat di Bundaran Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Miris, 20 Anak, 5 Diantaranya Balita Dijadikan Pengemis, Malam Hari Disuruh Minta-minta di Jalan
Kepolisian Sektor Medan Helvetia menangkap lima wanita terkait terkait kasus eksploitasi anak.
Saat penangkapan, polisi juga mengamankan 20 anak yang disuruh menjadi pengemis.
Anak-anak tersebut dijadikan pengemis di Simpang Jalan Sei Sikambing, Jalan Kapten Muslim dan Jalan Gatot Subroto, Medan.
• BREAKING NEWS: Pabrik Plastik Terbakar di Jakarta Barat, 10 Unit Damkar Dikerahkan
• VIDEO: Pemalsu Sertifikat dan Dokumen Untuk Mafia Properti, Dibekuk Polda Metro
• Pungli dan Premanisme Muncul di Tangerang Selatan, Kapolda Turun Tangan
Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, pengungkapan ini berawal dari adanya laporan masyarakat bahwa di beberapa titik di Medan terdapat pengemis yang menggunakan anak kecil.
Polisi kemudian mengecek ke lapangan dan menemukan mereka di wilayah Medan Helvetia.
"Kita dapat, datanya ada yakni 20 anak dan 5 ibu-ibu," kata Dadang kepada wartawan di Mapolsek Medan Helvetia, Kamis (19/9/2019).
• The Minions Sukses Membalas Kekalahan di Kejuaraan Dunia 2019, Singkirkan Pasangan Korea Selatan
Kasus ini menjadi perhatian karena menggunakan anak-anak balita, mulai dari yang berusia 1,5 tahun dan 2 tahun sebanyak lima orang.
Selebihnya berusia belasan tahun atau masih duduk di bangku SD dan SMP.
Anak-anak tersebut mengemis di jalanan dari pukul 20.00 - 22.30 WIB.
• Besok Oceanic Folk Festival Jakarta Digelar di Pulau Tidung, Ada Andi/rif dan Ino Ensemble
Anak-anak digunakan untuk membuat orang merasa iba kemudian memberikan uang.
"Kondisi di luar sana, apalagi malam hari itu kan tidak baik bagi anak-anak. Mereka itu bisa dapat Rp 40.000 - Rp 50.000 dari jam 20.00 sampai 22.30," kata Dadang.
Hal yang dilakukan termasuk dalam eksploitasi anak.
• Kali Maja Mengering, Krisis Air Warga Maja Kalideres Memburuk
"Kita sudah lakukan identifikasi, kita datangi rumahnya. kita perintahkan Polsek Percut. Jadi mereka ini satu lingkungan," katanya.
Dengan mendatangi rumah anak-anak tersebut, pihaknya mendata apakah mereka sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah, misalnya program-program penunjang perekonomian.
Namun, lanjut Dadang, apabila ternyata mereka tidak mengindahkan program tersebut, tentu ada upaya lain yang lebih tegas untuk menyelamatkan anak-anak tersebut untuk ditanggung oleh negara. Untuk hal tersebut pihaknya membahas terkait legalitasnya.
• Besok Oceanic Folk Festival Jakarta Digelar di Pulau Tidung, Ada Andi/rif dan Ino Ensemble
"Karena kalau orangtuanya tidak bertanggung jawab atau kalau ini terkoodinir bisa dikenakan traffic in person.
Upayanya dari soft sampai hard untuk menjaga anak-anak ini tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang lebih tua, meskipun orangtuanya.
Ini kita masih dalami, Ini masih berkisar keluarganya," kata Dadang.
• Krisis Air Bersih di Kampung Maja, PAM Jaya Berencana Merealisasikan Pembuatan SPAM di Tahun Ini
Kepala Dinas Sosial Kota Medan Endar S Lubis mengatakan, pihaknya saat ini melakukan pendataan.
Solusi yang pertama adalah pemberdayaan secara ekonomi dengan membentuk kelompok usaha bersama.
Misalnya dengan meningkatkan keterampilan yang menunjang perekonomian mereka.
• Program Kartu Tani Jawa Tengah Terbaik Nasional
"Kita data apakan mereka sudah terima program atau belum, misalnya Program Keluarga Harapan (PKH), BPJS, Kartu atau Kartu Pintar untuk anak-anaknya, akan kita cek," kata Endar.
Dijelaskan Endang, dari pemeriksaan sementara anak-anak ini tinggal di Jalan Padang, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung.
Pemkot Medan sudah melakukan assessment dan akan dilanjutkan dengan kunjungan keluarga.
• Makam Ade Irma Suryani Nasution yang Tewas Ditembak G30S PKI Terkunci Rapat Seperti Kian Terlupakan
"Apakah termasuk orangtua bertanggung jawab atau tidak.
Kalau tidak, akan kita angkat sebagai anak negara untuk dididik di panti yang menangani anak-anak terlantar," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, 20 Anak Dijadikan Pengemis, Malam Hari Disuruh Minta-minta di Jalan", Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro