Kontroversi Cadar
Kaum Hawa Jadi Korban Dampak Kebijakan Jilbab Terkait Keyakinan dan Toleransi Agama yang Berbeda
Di sejumlah negara, ada larangan menggunakan hijab dan sebagian lainnya justru mewajibkannya.
Kebrutalan polisi terhadap wanita yang diungkapkan sebagai masalah yang meningkat di Iran di mana polisi moral Iran terus beralasan mereka sedang menegakkan hukum yang ketat.
Tampak sejumlah wanita muda Iran bersantai di sore hari di tangga di luar pusat perbelanjaan di Teheran utara, yang menunjukkan lebih banyak rambut mereka daripada yang disetujui kaum konservatif di negara itu.
Ini termasuk untuk memastikan bahwa wanita menutupi semua rambut di depan umum.
• Siswa Ungkap Perasaan Segan dengan Warga Setiap Ikut Upacara Bendera karena Kerap Memicu Kemacetan
Dari laporan tahun ini, kalangan wanita semakin berani mengambil risiko untuk dijatuhkan oleh polisi moral ke tanah dengan meninggalkan jilbab mereka di rumah.
Beberapa memilih syal warna-warni yang terbungkus longgar yang memperlihatkan rambut sebanyak yang mereka kenakan.

Kelompok garis keras dan ulama mengatakan, mereka harus dicambuk karena dinilai telah mengganggu perdamaian sosial.
Pada bulan Februari, tahun ini, seorang wanita Iran disemprot wajahnya dengan gas air mata, setelah nekat pergi ke luar tanpa jilbab.
Wanita Iran mengenakan chador, syal kepala dan leher yang terikat ketat, menghadiri upacara untuk mendukung ketaatan terhadap aturan berpakaian Islami untuk wanita di Teheran.
• Anies Baswedan Menilai Kesalahan Sistem e-Budgeting Warisan Gubernur Ahok karena Tidak Smart System
Para wanita mengambil foto kenangan, saat mereka menghabiskan sore di sekitar Danau Martir Teluk Persia di Teheran, ada yang berani tidak mengenakan jilbab atau jilbab,
Video pertengkaran itu menunjukkan, wanita itu berdebat dengan seorang pria, yang diyakini sebagai perwira polisi moral yang menyamar.
Wanita itu dapat terdengar menyebut, pria itu 'buta' dan 'tuli' karena mengikuti pemerintah, sebelum dia berbalik untuk menghadapinya.
Bagi seorang wanita muda, tindakan sederhana keluar berjalan-jalan tanpa jilbab wajib, atau jilbab, telah menjadi tampilan pembangkangan.
Dengan setiap langkah, ia berisiko dilecehkan atau bahkan ditangkap oleh polisi moral Iran yang tugasnya adalah menegakkan aturan berpakaian, yang diberlakukan setelah revolusi 1979.
"Saya harus mengakuinya, benar-benar menakutkan," kata konsultan keselamatan kebakaran berusia 30 tahun itu kepada MailOnline dalam pesan audio WhatsApp.
• Ketua MUI Melawan Kebijakan Perempuan Melarang Bercadar Sama Saja Mengintervensi Keyakinan Seseorang