APBD DKI
Ikut Viralkan Kasus Pengadaan Lem Aibon, Postingan Transmart Carefour Jadi Trending Topic
Ikut viralkan kasus bengkaknya pengadaan lem aibon Pemprov DKI Jakarta, Transmart Carefour di-bully hingga menjadi trending topic Indonesia
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dian Anditya Mutiara
Kasus bengkaknya anggaran pengadaan alat tulis kantor (ATK) dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) DKI Jakarta tahun 2020 viral di media sosial sejak Selasa (30/10/2019) kemarin.
Momen tersebut justru menjadi bahan lelucon hingga ajang promosi pihak Transmart Carrefour.
Ditungganginya kasus pengadaan lem aibon dan pulpen yang diketahi mencapai ratusan miliar rupiah itu terlihat dalam postingan twitter resmi Transmart Carrefour, @transmart_IND pada Selasa (30/10/2019).
Dalam postingannya, sang admin menuliskan status yang dinilai provokatif.
• Terkait Kritik Anggaran Lem Aibon, Anies Menduga PSI Sebagai Partai Baru Sedang Cari Panggung
Status tersebut menyebutkan harga lem aibon dan pulpen akan jauh lebih murah apabila dibeli di Transmart ataupun Carrefour.
Sehingga menurutnya, anggaran yang diajukan dalam rancangan APBD DKI Jakarta tidak akan membengkak.
"Beli lem Aibon sama pulpennya ngga ke #TransmartCarrefour sih, jadi mahal deh. Coba belinya ke aku, dijamin ngga bakal keluar anggaran sampai segitu banyak kok hihihihi," tulis admin @transmart_IND diakhiri emoji tertawa.
• Dinas Pendidikan DKI Jakarta Melakukan Revisi Anggaran Pembelian Lem Aibon, Pulpen, dan Komputer
Dalam postingan tersebut, sang admin pun menuliskan sejumlah tagar, yakni #aibon, #AibonMemanggil dan #MendagriSisirAnggaran.
Tagar tersebut diminta agar Menteri Dalam negeri Tito Karnavian dapat memrriksa Pemerintah provinsi DKI Jakarta terkait melambungnya anggaran.
"Yoi gaiz, pastinya dong. #AibonMemanggil," balas admin PT Bank Mega lewat akun @BankMegaID.
Postingan kedua perusahaan yang diketahui miliki Chairul Tanjung itu dinilai warga net mirip seorang buzzer lawan politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Keduanya dinilai sebagai kecebong atau barisan pendukung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ataupun Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Para pendukung Anies pun meramaikan lini masa media sosial dengan tagar #TransmartBankMegaNyebong hingga menjadi trending topic Indonesia pada hari ini, Kamis (31/10/2019).
Tercatat ada sebanyak 10.800 kicauan yang menyertakan tagar #TransmartBankMegaNyebong hingga pukul 10.00 WIB.
Ramainya tagar tersebut menarik seluruh perhatian warga net.
Cemooh hingga makian dituliskan mereka kepada Transmart Carrefour maupun Bank Mega, walaupun diketahui postingan nyinyir telah dihapus admin @transmart_IND dalam lini masanya.
"Kedua Admin ini, @Transmart_IND dan @BankMegaID Bersahut2an membully Anggaran di @DKIJakarta. Tanpa keterangan,menghapus tuit2nya. Kini kita paham,Mereka gak suka dgn Gubernur DKI @aniesbaswedan. Hari ini tagar #TransmartBankMegaNyebong Sudah naik ke TT (Trending Topic) Indonesia," tulis @MT_Reborn.
Sementara, Hisyam Mochtar lewat akun @HisyamMochtar mengaku tidak percaya dengan Transmart Carrefour maupun Bank Mega.
Sebab dirinya bukan merupakan nasabah Bank Mega, sedangkan urusan belanja kebutuhan sehari-hari lebih dipilihnya untuk berbelanja di warung dekat rumah.
"Alhamdulillah, bukan nasabah Bank Mega. Dan urusan belanja untuk kebutuhan sehari2 mending ke warung sebelah. Mahalan dikit gak masalah, toh kalo kita lagi kesusahan mereka juga yang datang...," tulisnya diakhiri tagar #TransmartBankMegaNyebong.
Heboh Anggaran Pembelian Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Kadisdik DKI: Mudah-mudahan Tidak Ada
DINAS Pendidikan DKI Jakarta memastikan tidak ada alokasi anggaran sebesar Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon.
Ada pun lem Aibon itu diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
“Kalau terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefullah, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).
• Sebulan Menjabat Anggota DPR Belum Bekerja, Pengamat: Kalau Pegawai Swasta Sudah Dipecat
"Insyaallah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut,” imbuhnya.
Menurut dia, belanja alat tulis kantor (ATK) yang di dalamnya ada komponen pembelian lem Aibon itu, sebenarnya hanya Rp 22 miliar.
Karena itu, dia mengklarifikasi adanya usulan anggaran untuk pembelian lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
• Sri Mulyani Merasa Tua dan Terusik Saat Dilantik Bareng Nadiem Makarim, Ini Katanya
“Artinya pada saat penyusunan anggaran dilakukan secara detail di sekolah, mudah-mudahan komponen lem aibon itu tidak ada."
"Dan kami melakukan penyesuaian dengan kebutuhan.”
“Kemudian data untuk melakukan penyesuaiannya juga sudah ada sesuai dengan hasil input data di masing-masing sekolah,” tambahnya.
• Handphone Siswi SMA Dicuri, Lalu Dipakai Video Call Sambil Pamer Kelamin oleh Pelaku
Syaefullah mengatakan, total anggaran untuk Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dalam jangka waktu setahun sekitar Rp 175,242 miliar.
Dana sebanyak ini untuk sekitar 200 sekolah yang berada di bawah naungan Sudin Pendidikan wilayah 1 Jakarta Barat.
“Anggaran itu terdiri dari 23 rekening, yang pertama adalah belanja air Rp 929 juta, belanja alat kebersihan Rp 2,7 miliar, kemudian alat laboratorium berkisar Rp 1,3 miliar,” bebernya.
• Jimly Asshiddiqie: Sikap Paling Pragmatis Adalah Capres Jadi Menhan
Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga menolak dianggap salah input terkait pembelian lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Pihak dinas mengaku, data yang diajukan Sudin Pendidikan Jakarta itu sifatnya sementara, artinya akan disesuaikan kembali, mengacu pada pusat data dan informasi milik Dinas Pendidikan DKI.
“Bukan salah input, tapi memang yang ada di komponen itu adalah baru sementara."
• Mulan Jameela Ternyata Belum Laporkan Dugaan Gratifikasi Kacamata ke KPK, Sempat Mengaku Sudah Beres
"Yang akan kami sesuaikan dengan komponen berdasarkan hasil input di masing-masing sekolah,” kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat, Rabu (30/10/2019).
Menurut dia, proses penginputan data yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan sangat berbeda dengan dinas atau badan lain.
Kata dia, yang menginput data kebutuhan sekolah ada para guru atau tenaga tata usaha (TU) yang ada di sekolah.
• KISAH Pilu Tukang Ojek Dibunuh KKB Papua, Belum Pernah Lihat Wajah Anak Bungsunya
Sementara, jumlah sekolah itu sendiri mencapai 2.100 unit di DKI. Artinya, dinas memerlukan waktu yang lebih lapang lagi untuk menginput data kebutuhan anggaran.
“Ini data sementara dan nanti akan disesuaikan dengan data hasil input dari sekolah."
"Kalau SKPD kan hanya 700 nih, jadi lebih cepat, sedangkan sekolah ada 2.100 sekolah yang input,” terangnya.
• Gerindra Nilai Restu Amien Rais kepada Prabowo Ada Syaratnya
“Kalau SKPD kan para Kasubag Keuangannya yang input, sedangkan sekolah yang input pihak guru atau kepala sekolah. Karena itu memang dibutuhkan waktu,” jelasnya.
Meski demikian, kata dia, bukan berarti pembelian lem Aibon tidak dianggarkan pemerintah.
Bisa saja pembelian lem dilakukan karena bagian dari komponen belanja ATK.
• Di Jembatan Seharga Rp 1,8 Triliun, Jokowi Keker Calon Lokasi Istana Presiden di Papua
“Saya tidak bilang tidak ada, tapi kalaupun ada angkanya tidak sebesar itu (Rp 82,8 miliar),” ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantas memaparkan rancangan KUA PPAS serta Rancangan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2020.
Paparan Anies Baswedan dipublikasikan Dinas Komunikasi dan Informatika DKI Jakarta, lewat video yang diunggah di channel YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Dalam paparan di Balai Kota DKI Jakarta pada 23 Oktober 2019, Anies Baswedan menjabarkan ada 12 usulan pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dalam KUA PPAS 2020 yang dianggap tidak lazim.
• Santri Peramal Prabowo Jadi Menteri Ungkap Rahasia Bisa Dipilih Jokowi Ikut Kuis Berhadiah Sepeda
Rinciannya:
- Pulpen: Rp 635 miliar;
- Tinta printer: Rp 407,1 miliar;
- Kertas ukuran F4, A4, dan Folio: Rp 213,3 miliar;
- Buku folio: Rp 79,1 miliar;
- Pita printer: Rp 43,2 miliar;
- Balliner: Rp 39,7 miliar;
- Kalkulator: Rp 31,7 miliar;
- Penghapus cair: Rp 31,6 miliar;
- Rotring: Rp 15,6 miliar;
- Laser pointer: Rp 5,9 miliar;
- Film image: Rp 5,2 miliar;
- Stabilo: Rp 3,7 miliar.
Jumlah pengajuan anggaran pengadaan ATK tersebut meningkat signifikan dari semula Rp 349,5 miliar pada 2019, menjadi Rp 1,654 triliun pada 2020.
Sedangkan belanja Sarana Teknologi Informasi yang semula Rp 60 miliar pada 2019, menjadi Rp 67,4 miliar pada 2020.
"Abrakadabra enggak itu? Bagaimana kita menjelaskannya, belanja alat tulis kantor dari Rp 349,5 miliar jadi Rp 1,654 triliun?"
• Jokowi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan, Buruh Bakal Gelar Demonstrasi Besar-besaran
"Sekarang pertanyaan saya, who gets what, where, when, how much? Ayo coba jelasin. Ini namanya self humiliation, ini namanya mempermalukan diri sendiri," tegas Anies Baswedan.
Anies Baswedan lantas menunjukkan jumlah anggaran yang membengkak, mulai dari yang terendah, yaitu:
- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Pusat sebesar 250 persen, dari semula Rp 12,3 miliar menjadi Rp 43 miliar;
• Bakal Jadi Kapolri, Komjen Idham Azis Perintahkan Istrinya Tetap Urus Sumur, Dapur, dan Kasur
- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Utara sebesar 330 persen, dari semula Rp 17,3 miliar menjadi Rp 74,8 miliar;
- Sudin Pendidikan 2 Jakarta Barat sebesar 352 persen, dari semula Rp 22,8 miliar menjadi Rp 103,5 miliar;
- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Pusat sebesar 420 persen, dari semula Rp 25,7 miliar menjadi Rp 134,1 miliar;
• Peserta Mandiri Dikhawatirkan Bakal Ogah-ogahan Bayar Setelah Iuran BPJS Kesehatan Dinaikkan
- Sudin Pendidikan 2 Jakarta Utara sebesar 596 persen, dari semula Rp 19,5 miliar menjadi Rp 136,3 miliar;
- Sudin Pendidikan 2 Jakarta Selatan sebesar 677,4 persen, dari semula Rp 25,9 miliar menjadi Rp 201,9 miliar;
- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Selatan sebesar 756 persen, dari semula Rp 23,6 miliar menjadi Rp 202 miliar;
• Reaksi Istri Setelah Dapat Kabar Idham Azis Jadi Calon Kapolri: Kaget, Diam, Lalu Saling Tatap
- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Timur sebesar 603 persen, dari semula Rp 43 miliar menjadi Rp 303,2 miliar;
- Dan yang tertinggi adalah Sudin Pendidikan 2 Jakarta Timur sebesar 836,8 persen, dari semula Rp 35,9 miliar menjadi Rp 337 miliar.
"Ini baru belanja alat-alat kantor, ini baru dikumpulkan dari anggaran yang naiknya di atas Rp 1 miliar ya."
• KISAH Idham Azis Ditunjuk Jadi Calon Kapolri, Batal Bertemu Ketua KPK, Ditanya Kapan Pensiun
"Bapak ibu sekalian, your out, out. Karena kita tidak bisa menjelaskan kepada diri sendiri, tidak bisa menjelaskan kepada publik, apalagi Tuhan yang Maha Kuasa. Tidak bisa," tegasnya.
Dirinya kemudian menganalogikan pengadaan yang menurutnya sangat berlebihan dengan menunjukkan tiga buah laser pointer yang dipegangnya.
"Saya punya laser pointer tiga, di tempat yang sama, tiga, masih mau belanja lagi?"
• Jadi Calon Tunggal Kapolri, Idham Azis Mengaku Pernah Biarkan Anaknya Ditilang
"Di mana-mana ada ini, betul tidak bapak-ibu sekalian? Ini baru di ruangan ini, belum lagi yang ada di kantong-kantong kita semua."
"Stop doing this, berhenti mengerjakan ini semua," perintah Anies Baswedan. (*)