Kabinet Jokowi

Sri Mulyani Merasa Tua dan Terusik Saat Dilantik Bareng Nadiem Makarim, Ini Katanya

FAKTOR usia sempat membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani minder saat bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Warta Kota/Alex Suban
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018). 

FAKTOR usia sempat membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani minder saat bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Ia merasa tua ketika dilantik bersama mantan bos Go-Jek itu di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju, pekan lalu.

Dalam sambutannya pada acara 'Festival Transformasi 2019', Sri Mulyani menyadari jika dibandingkan Nadiem Makarim, dirinya terlihat jauh lebih tua.

6 Bulan Lagi Amien Rais Bakal Kritik Kabinet Jokowi, Sekjen PDIP Ungkit Nazar Jalan Kaki dari Jogja

"Dilihat dari kabinet, Nadiem yang usianya muda."

"Saya berdiri berdampingan dengan Nadiem, (lalu) saya realize i'm old now," ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

Nadiem Makarim yang berusia 35 tahun, membuat Sri Mulyani yang kini berumur 57 tahun, sadar segala sesuatunya akan berubah, cepat atau lambat.

DPR Pastikan Calon Pimpinan KPK Ini Bisa Dilantik Meski Usianya Tak Sesuai Syarat UU Baru

"Saya diskusi, apa yang dia pikirkan, itu proses yang membuat kita sadar, perubahan adalah keniscayaan," jelas Sri Mulyani.

Hal itulah yang mengingatkannya bahwa kelak dirinya juga akan mengalami masa regenerasi, di mana yang muda akan menggantikan yang tua.

Siapa pun bisa membangun Indonesia, dan itu tidak terbatas pada usia.

Ini Alasan Jokowi Kembali Kunjungi Papua Setelah Dilantik Jadi Presiden untuk Periode Kedua

"Dilantik sama menteri yang muda, buat saya seperti mengusik, mengingatkan kepada saya," ucap Sri Mulyani.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjadi menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju.

Ia berumur 35 tahun saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo.

Nadiem Makarim mengungkapkan, dengan usia yang cukup belia dibanding menteri yang lain, ada pihak yang mempertanyakan kemampuannya.

 Sempat Menolak, Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Kini Terima Tawaran Magang dari Anies Baswedan

Namun, Nadiem Makarim menyebut dirinya tidak ragu saat diberikan kepercayaan oleh Jokowi.

"Apakah ada yang mempertanyakan kemampuan saya dengan tanggung jawab sebesar ini? Pasti," ujarnya saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kemendikbud, Jakarta, Senin (28/10/2019).

"Apakah saya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi pada saya? Waktu yang akan menjawab."

 Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Minta Doa Anies Baswedan karena Dianggap Sosok Religius

"Tapi saat saya diberikan kesempatan dari Presiden untuk membantu generasi berikutnya, saya tidak berpikir dua kali."

"Saya melangkah ke depan apa pun risikonya," tegas Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim mengatakan, meski sebagai menteri, dirinya merupakan perwakilan dari generasi muda.

 Banyak Minum Air Putih! Jakarta Masih Bakal Terpapar Cuaca Panas Sampai Akhir Oktober 2019

Dirinya ingin membuka kesempatan untuk generasi muda membangun bangsa.

"Saya mewakili generasi milenial ke bawah. Kehadiran saya di sini membuka berbagai macam kesempatan generasi berikutnya."

"Kawan-kawan pemuda, gerbang kita telah terbuka," tutur Nadiem Makarim.

 Sekjen PPP: Rizieq Shihab Enggak Susah Dibawa Pulang

Nadiem Makarim memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda untuk pertama kali di lingkungan kementeriannya, Senin (28/10/2019).

Nadiem Makarim tampak mengenakan pakaian adat Jawa bernuansa putih, lengkap dengan belangkon cokelat.

Para pegawai Kemendikbud juga mengenakan pakaian adat pada upacara ini.

 Kabinet Indonesia Maju Tak Banyak Tampung Relawan, Maruf Amin Berharap Wamen Punya Wakil Juga

Seusai memimpin upacara, Nadiem Makarim menyempatkan berfoto bersama para pegawai kementeriannya.

Tampak para pegawai berebut untuk berfoto dengan mantan CEO Go-Jek tersebut.

Dalam sambutannya, Nadiem Makarim menyampaikan pesan agar para pemuda tidak takut melangkah untuk memimpin bangsa.

 Menko Berwenang Batalkan Kebijakan Menteri Lain, Gerindra: Jokowi Raja?

"Saya yakin pemuda Indonesia sadar di hatinya masing-masing, sadar ke mana dia ingin melangkah," tutur Nadiem Makarim di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Dirinya meyakini potensi pemuda Indonesia dalam melakukan terobosan bakal memberikan perubahan untuk bangsa.

"Kawan-kawan pemuda dengarkan saya, satu-satunya kegagalan adalah kalau kita diam di tempat."

 Benih Cinta Ketua Umum Projo kepada Prabowo Mulai Bersemi Setelah Ditunjuk Jadi Wakil Menteri

"Dan satu-satunya kesuksesan kalau kita terus melangkah ke depan," tutur Nadiem Makarim.

Alasan Jokowi

Presiden Jokowi melihat sosok Nadiem Makarim dapat membuat sebuah terobosan yang besar di dunia pendidikan.

Awalnya, Jokowi menjelaskan, ada 300 ribuan sekolah dari tingkatn Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di ribuan pulau di Indonesia, dengan jumlah sekitar 50 juta pelajar.

"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, memanajemeni guru yang sebanyak itu dan dituntut oleh sebuah standar yang sama," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

 Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Sudah Pulih, tapi Masih Harus Berobat ke Dokter Jiwa

Namun, setelah masuknya teknologi, Jokowi berharap akses ke pendidikan semakin mudah.

Dan, Kemendikbud dapat membuat sebuah lompatan besar, yang dulunya dirasa tidak mungkin menjadi mungkin.

"Oleh sebab itu kenapa dipilih Mas Nadiem Makarim, beliau sudah bercerita pada saya apa yang akan dikerjakan," kata Jokowi.

 PKS Sebut Jabatan Wakil Menteri Tak Sesuai Reformasi Birokrasi dan Ganggu Harmoni

"Sehingga, kita harapkan lompatan kualitas sumber daya manusia nanti betul-betul bisa terjadi."

"Ada peluang besar, ada terobosan untuk melakukan itu," terang Jokowi.

Perubahan Strategi

Sementara, Muhadjir Effendy menilai Presiden Joko Widodo melakukan perubahan strategi dalam penyusunan menteri Kabinet Indonesia Maju.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir ketika diminta tanggapannya, terkait sosok Nadiem Makarim yang menggantikan posisinya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Presiden kan menurut saya, setiap Presiden seperti manajer sepak bola."

 Polisi Hentikan Kasus Dugaan Perusakan Buku Merah, KPK Cuma Jadi Pendengar Saat Gelar Perkara

"Ketika melihat kondisi lapangan dan menetapkan strategi, ketika menetapkan strategi menentukan siapa pemainnya," ulas Muhadjir di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Muhadjir menjelaskan, perubahan strategi yang telah dilakukan Presiden, pasti diikuti perubahan pemainnya atau para menterinya.

"Kalau misalnya, oh ini kita harus melakukan permainan bertahan, dipasanglah pemain-pemain yang memiliki karakter bertahan."

 PKS Sebut Jabatan Wakil Menteri Tak Sesuai Reformasi Birokrasi dan Ganggu Harmoni

"Kalau disiapkan menyerang, yang disiapkan tim yang menyerang," ucap Muhadjir.

Ketika ditanya sosok Nadiem, apakah sosok penyerang atau bertahan. Muhadjir tidak menjawabnya.

"Wartawan yang menilai," jawab Muhadjir.

Digitalisasi

Nadiem Makarim berencana memanfatkan digitalisasi ke dunia pendidikan.

Akan tetapi, bentuknya seperti apa, Nadiem mengaku belum mengetahui penerapannya, sebab fokusnya saat ini masih belajar.

"Yang terpenting kita ini mulai bukan dengan aksi."

 Polisi Hentikan Kasus Dugaan Perusakan Buku Merah, KPK Cuma Jadi Pendengar Saat Gelar Perkara

"Tapi belajar dulu dengan semua stakeholder yang ada," katanya saat acara pisah sambut di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

Dirinya mengaku sebagai murid yang belajar cepat. Terutama dalam hal 100 hari jabatannya sebagai Mendikbud.

"Cepat, saya cepat belajarnya," ujarnya.

 Pesan Tegas Ryamizard Ryacudu untuk Prabowo: Khilafah dan ISIS Harus dihancurkan!

Begitu juga dengan urusan kebudayaan, Nadiem masih belum mau mengatakan terobosan apa yang akan dilakukan di ranah tersebut.

"Tapi yang jelas berhubungan karena saya milenial dan backgroundnya teknologi. Sudah pasti perubahan yang terjadi ke sana."

"Tapi saya belum bisa mention apa rencana saya yang saya lakukan apa."

 Sekjen PPP: Rizieq Shihab Enggak Susah Dibawa Pulang

"Yang sudah jelas kita ingin memfokuskan kepada manusia yang keluar dari sistem pendidikan seperti apa," paparnya.

Nadiem membantah dirinya membuang waktu dalam memikirkan penerapan teknologi.

"Step pertama jangan selalu memberikan solusi dulu."

 Banyak Minum Air Putih! Jakarta Masih Bakal Terpapar Cuaca Panas Sampai Akhir Oktober 2019

"Pertama, harus seperti murid yang baik, belajar dulu, kondisi lapangan seperti apa, kondisi guru seperti apa, kondisi murid seperti apa, dan kondisi birokrasi dan administrasi seperti apa."

"Dari situlah, baru kita menemukan solusi-solusi baik teknologi maupun nonteknologi yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan kita," urainya. (Fitri Wulandari)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved