Aksi Terorisme

Pemimpinnya Tewas, Waspadai Aksi Balas Dendam ISIS!

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kematian pimpinan tertinggi ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

DailyMail
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (foto Juli 2014) 

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kematian pimpinan tertinggi ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

Peneliti intelijen dan terorisme Ridlwan Habib mengatakan, kematian al-Baghdadi bisa memicu balas dendam dari pengikut ISISI di seluruh dunia.

"Dalam situasi putus asa karena kehilangan pemimpin, mereka bisa nekat, " ujar Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Senin ( 28/10/2019).

Nasib Pilu Santri Sebut Prabowo Menteri, Sepeda Pemberian Jokowi Digadai, Sekolah Tak Lanjut

Abu Bakr al-Baghdadi adalah khalifah yang diimami oleh para pengikutnya.

"Balas dendam harus diwaspadai," katanya.

Sasaran aksi retaliasi atau balas dendam bisa tertuju pada objek vital maupun pejabat negara.

KRONOLOGI Putri Pariwisata Diciduk Polisi Saat Kencan dengan Pelanggannya, Kondom Jadi Barang Bukti

"Terutama kedutaan Amerika Serikat, Rusia, Suriah, dan Turki yang disebut oleh Trump terlibat dalam operasi pembunuhan Baghdadi, " jelasnya.

Dari sisi paham ideologi, Ridlwan meyakini pengikut ISISI tidak akan berubah walaupun Baghdadi mati.

"Sebelum ISIS berdiri mereka sudah punya jamaah namanya Tauhid Wal Jihad."

Warga Pangandaran Berharap Susi Pudjiastuti Bertarung Jadi Bupati

"Walaupun Baghdadi mati, tapi pemahaman mereka tidak akan berubah," jelas alumni S2 Kajian Strategi UI tersebut.

Ridlwan menjelaskan, ciri utama dari pengikut ISISI adalah paham Takfiri. Yakni, mengafirkan sesama muslim yang tidak mau berbaiat pada kelompoknya.

"Bagi mereka pejabat negara yang muslim pun boleh diserang karena menghalangi tujuan mereka. Ini harus diwaspadai," tuturnya.

Jokowi Ternyata Ajak Maruf Amin Bentuk Kabinet Indonesia Maju, Sebut Pekerjaan yang Sangat Berat

Sebelumnya, Donald Trump mengonfirmasi pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri.

Menurut Trump, aksi itu dilakukan ketika al-Baghdadi digerebek pasukan elite AS di sebuah desa di Suriah, Sabtu.

"Dia tewas setelah berlari ke jalan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, Minggu (27/10/2019).

VIDEO Ribuan Warga Pangandaran Sambut Kedatangan Susi Pudjiastuti, Berharap Dijadikan Menteri Lagi

Menurutnya, al-Baghdadi yang dikenal kejam itu menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan total, sangat panik, dan ketakutan.

Trump menambahkan, pasukan khusus AS melakukan serangan malam hari yang berani dan berhasil menyelesaikan misi mereka.

Tidak ada tentara AS yang terbunuh, tetapi sejumlah pengikut al-Baghdadi ikut tewas bersama pemimpinnya.

KKB Bunuh Tiga Tukang Ojek Jelang Kunjungan Jokowi ke Papua, Begini Kronologinya

Presiden Trump mengaku tidak memberi tahu semua anggota Kongres AS tentang operasi militer terhadap al-Baghdadi.

"Kami hanya memberi tahu beberapa orang," ucapnya.

Alasannya, sering terjadi kebocoran informasi rahasia di AS.

Kritik Wakil Menteri Pilihan Jokowi, Gerindra: Anak Hary Tanoe Ngerti Apa?

"Tidak ada negara di dunia yang mengalami bocor informasi seperti kita," ucapnya.

Trump tidak ingin pasukan AS yang melakukan penyergapan disambut oleh anak buah al-Baghdadi hanya karena terjadi kecocoran informasi.

"Kebocoran bisa menyebabkan kematian mereka semua," cetusnya.

Kabinet Indonesia Maju Tak Banyak Tampung Relawan, Maruf Amin Berharap Wamen Punya Wakil Juga

Trump mengungkapkan, al-Baghdadi telah dipantau selama beberapa minggu.

Ada dua atau tiga misi terpaksa dibatalkan sampai akhirnya tim terakhir berhasil menewaskan sasaran.

Trump mengaku menyaksikan operasi rahasia itu di Situation Room Gedung Putih, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menko Berwenang Batalkan Kebijakan Menteri Lain, Gerindra: Jokowi Raja?

"Itu adalah misi yang sangat berbahaya," jelasnya.

Trump berterima kasih kepada Rusia, Turki, Suriah, Irak, dan Kurdi Suriah, karena membantu operasi tersebut.

Dia mengatakan, Kurdi Suriah memberi informasi bermanfaat bagi AS.

Benih Cinta Ketua Umum Projo kepada Prabowo Mulai Bersemi Setelah Ditunjuk Jadi Wakil Menteri

"Pasukan operasi khusus AS mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah."

"Personel AS luar biasa. Aku harus banyak menontonnya. Tidak ada personel yang hilang dalam operasi itu."

"Sedang sejumlah besar kawan Baghdadi terbunuh bersamanya," terang Trump.

Lebih Prioritaskan Hasil Ketimbang Proses, Jokowi Diprediksi Bakal Rombak Kabinet Tahun Depan

Menurut Trump, ledakan rompi bunuh diri juga menewaskan tiga anak al-Baghdadi.

"Sebanyak sebelas anak muda dipindahkan dari rumah dan tidak terluka."

"Satu-satunya yang tersisa adalah Baghdadi di dalam terowongan."

Kecewa Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Muhammadiyah: Pendidikan Bukan Hanya Persoalan Teknologi

"Ia menyeret tiga anaknya yang masih kecil bersamanya," beber Trump.

Ketika mencapai sebuah terowongan, ternyata jalan yang dialui al-Baghdadi itu ternyata buntu.

"Dia menarik rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anak itu. Tubuhnya dimutilasi oleh ledakan itu," urai Trump.

Jokowi Targetkan Tahun 2045 Pendapatan Masyarakat Indonesia Rp 27 Juta per Bulan, Bisa?

Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, utara Baghdad, Irak, pada 1971.

Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.

Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.

Kader Hanura Marah Tak Masuk Kabinet, Mengaku Tidak Mengemis Jabatan tapi Minta Diajak Bicara

Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan Alqaeda.

Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh Alqaeda yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.

Pada Oktober 2011, Washington menyatakannya sebagai teroris.

AS lalu menawarkan hadiah 25 juta dolar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan al-Baghdadi. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved