Kabinet Jokowi

Tito Karnavian Kemungkinan Bakal Jadi Menteri, Ini Bursa Calon Kapolri Selanjutnya

Apabila Tito Karnavian memang didapuk menjadi menteri, siapakah yang selanjutnya akan menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara?

Warta Kota/Henry Lopulalan
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan keterangan pers terkait penembakan pekerja Trans Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12/2018). Presiden mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban serta memerintahkan prajurit TNI dan Polri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku dan menjamin pengerjaan jalan Trans Papua tetap berjalan dengan pengamanan petugas keamanan. 

NAMA Kapolri Jenderal Tito Karnavian diduga bakal masuk dalam kabinet Jokowi.

Apabila Tito Karnavian memang didapuk menjadi menteri, siapakah yang selanjutnya akan menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara?

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono berpeluang menjadi Kapolri.

Eggi Sudjana Diajak Sumbang Dana Bikin Bom Hidrogen tapi Tak Respons, Akhirnya Dipulangkan Polisi

Namun, tentu Gatot tak akan langsung menjadi Kapolri, mengingat dirinya masih berpangkat Inspektur Jenderal alias bintang dua.

Neta S Pane mengatakan, Mabes Polri akan lebih dahulu mengusulkan Komjen Ari Dono Sukmanto yang saat ini menjabat selaku Wakapolri sebagai Plt Kapolri.

"Jika Kapolri Tito Karnavian diangkat menjadi menteri dalam kabinet Jokowi pada Rabu pagi, bisa dipastikan Ari Dono menjadi Plt Kapolri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/10/2019).

Blangko KTP Elektronik Terbatas, Warga Bekasi Mengeluh Dua Tahun Pakai Suket

Mutasi pun tentu akan dilakukan setelahnya.

Ia mengatakan, Kabareskrim Komjen Idham Azis diperkirakan akan menduduki posisi Ari Dono selaku Wakapolri.

Sementara, posisi Kabareskrim diperkirakan akan diisi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, sehingga dirinya menyandang bintang tiga.

Prabowo Calon Menteri Pertahanan, PA 212: Pukulan Telak bagi Pemilihnya

Skema itu, kata dia, akan membuat Ari Dono memegang tampuk pimpinan tertinggi di Polri hingga Desember mendatang.

Saat itu, Ari Dono akan memasuki masa pensiun.

Dengan kata lain, akan terjadi kembali rotasi untuk posisi Kapolri selanjutnya.

Tersangka Upaya Penggagalan Pelantikan Jokowi-Maruf Amin Meyakini Komunis Makin Berkembang

Neta S Pane memperkirakan, nantinya Gatot Eddy yang akan menjabat posisi tersebut menggantikan Ari Dono selepas pensiun.

"Posisi Plt Kapolri diperkirakan akan dipegang Ari Dono hingga masa pensiunnya Desember mendatang. Untuk kemudian posisi Kapolri nantinya akan dipegang Gatot Eddy," ulas Neta S Pane.

Dicukil dari Tribratanews.polri.go.id, Gatot merupakan putra daerah Solok, Sumatera Barat.

Kelompok Penggagal Pelantikan Jokowi-Maruf Amin Sempat Berniat Lepas 8 Monyet di DPR dan Istana

Pria yang lahir pada 28 Juni 1965 itu lulus dari Akpol pada tahun 1988.

Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, ia pernah mengecap berbagai posisi di Korps Bhayangkara.

Awal kariernya dimulai saat mengemban posisi sebagai Kapolres Blitar, yang dilanjutkan dengan Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).

Adian Napitupulu Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Iwan Fals Bilang Langka

Selepas itu, ia dirotasi menjadi Kapolres Metro Jaksel (2009). Dua tahun berselang, ia menjabat posisi Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya.

Selanjutnya, ia kembali dirotasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), dan Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).

Lalu, Karolemtala Srena Polri (2014), hingga menjadi Wakapolda Sulsel (2016).

Mabes Polri Akui Tito Karnavian Kemungkinan Bakal Dapat Jabatan Baru dari Jokowi

Pada 2017, Gatot dipercaya untuk menjabat posisi Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017), sebelum dirotasi menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian mempercayakan Gatot untuk menjadi Ketua Satgas Nusantara di tahun 2018 silam.

Kemudian pada 22 Januari 2019, secara resmi Gatot diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.

Ini Nomenklatur Kementerian yang Bakal Berubah, Kementerian Pemuda dan Olahraga Jadi Badan Khusus

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan adanya kemungkinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan mengemban jabatan baru.

Hal ini diungkap Iqbal pasca-mendampingi Tito Karnavian saat bertandang ke Istana Negara, Senin (21/10/2019).

Ada pun pernyataan itu merujuk pada isu Tito Karnavian akan mengisi posisi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo.

 Erick Thohir Bakal Jadi Menteri Jokowi di Bidang Ekonomi, Sempat Bilang Tak Tertarik Masuk Kabinet

Iqbal mengungkapkan, jenderal bintang empat tersebut sempat melakukan pertemuan dengan Jokowi selama sekira satu jam lamanya.

"Jadi tadi saya mendampingi Kapolri. Pertemuannya hampir satu jam ya kira-kira."

"(Terkait alasan ke Istana) Kemungkinan ada penempatan jabatan baru," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).

 Nadiem Makarim Dipinang Jadi Menteri, Driver Ojol Se-Indonesia Bakal Gelar Demonstrasi Penolakan

Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian diisukan akan mengisi posisi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Hal itu diperkuat dengan pemanggilannya ke Istana Negara, Senin.

Menanggapi isu itu, Mabes Polri mengaku masih menunggu kabar selanjutnya dari Presiden pada Rabu (23/10/2019) besok.

"Kita menunggu kabar selanjutnya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).

 Wishnutama: Saya Tidak Bercita-cita Jadi Menteri, tapi untuk Kebaikan Bangsa Saya Bersedia

"Sebagaimana pihak Istana sudah memberikan informasi awal bahwa Hari Rabu akan dilaksanakan pelantikan, tapi sekali lagi sifatnya informasi awal," imbuhnya.

Sementara, terkait mekanisme jabatan Kapolri apabila terpilih menjadi menteri, Asep belum menjawab secara detail.

Mantan Kapolres Bekasi Kota itu menuturkan akan menganalisis segala informasi yang diterimanya terkait kemungkinan jenderal bintang empat itu menjadi menteri.

 Pidato Jokowi Setelah Dilantik Tak Bahas Korupsi, Ini Kata KPK

"Dari (informasi) itu kita akan bisa bagaimana menganalisis dan memprediksi hal-hal yang berkembang selanjutnya," tuturnya.

Sebelumnya, ‎Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadap Presiden Jokowi, Senin (21/10/2019) siang.

Tidak seperti biasanya, Tito Karnavian memilih masuk melalui halaman Istana Negara dan mau diwawancarai oleh awak media.

 FOTO-FOTO Barang Bukti Rencana Kerusuhan Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Ada Ketapel Hingga Gotri

Biasanya jenderal bintang empat ini‎ selalu masuk dan keluar tanpa melalui pintu halaman Istana Negara.

Pantauan Tribunnews.com, Tito Karnavian hadir pukul 12.05 WIB menggunakan seragam lengkap membawa serta tongkat komandonya.

Tito Karnavian dikawal oleh lima orang ajudan, termasuk ada pula Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Moh Iqbal.

 Maruf Amin Tak Takut Jadi Wakil Presiden ke-13, Malah Berharap Keberuntungan

Tidak banyak komentar, Tito Karnavian memilih segera menemui presiden.

"Dipanggil Presiden, tapi saya kira‎ ini mengenai situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)."

"Kemarin kan pelantikan, mungkin soal pengamanan pelantikan," ucap Tito Karnavian.

 Bakal Jadi Menteri Jokowi, Nadiem Makarim Mundur dari Go-Jek

"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dengan baik kerja sama TNI/Polri sangat luar biasa serta stakeholder lainnya," tambah Tito Karnavian.

Dikonfirmasi apakah pemanggilan ini terkait posisi tawaran menteri di bidang keamanan, mantan Kepala Densus 88 ini enggan berspekulasi.

"Ini saya pikir ditanya soal situasi kamtibnas pasca-pelantikan, bagaimana pengamanan mengenai kabinet. Prinsip Polri berusaha maksimal," paparnya.

 Mahfud MD Bakal Jadi Menteri yang Urusi Bidang Hukum, Politik, dan Agama

Ditanya soal bagaimana jika ditawari menjadi menteri? Mantan Kapolda Metro ini enggan bicara banyak.

"Saya belum tahu, nanti saja setelah ini," cetusnya.

16 Menteri dari Partai Politik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada sekitar 16 orang dari partai politik akan menduduki posisi menteri di Kabinet Kerja jilid ll.

"Ya kurang lebih (16 orang dari parpol), saya belum hitung tapi kurang lebih," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya, Jokowi kerap menyebut komposisi menteri dari orang partai sekitar 45 persen dan kalangan profesional sebanyak 55 persen.

 Putri Penikam Wiranto Diikutkan Program Deradikalisasi, Sempat Disuruh Ayahnya Serang Polisi

Menurutnya, susunan menteri saat ini sudah selesai dan akan diumumkan pada Senin (21/10/2019) pagi.

Namun, Jokowi enggan menyebut menteri yang berasal dari partai politik, apakah ada dari partai di luar koalisi saat ini atau jug ada dari Gerindra, Demokrat, dan PAN.

"Besok dilihat dan menteri lama banyak tapi yang baru lebih banyak," ucap Jokowi.

 Ditutup karena Ada Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Monas Jadi Tempat Sterilisasi Tamu Istana

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun masih enggan membocorkan nomenklatur kementerian ke depan maupun lembaga baru.

"Besok lah dilihat," imbuh Jokowi.

Jokowi mengaku susunan menteri Kabinet Kerja jilid ll telah selesai.

 Maruf Amin Tetap Jabat Ketua Umum MUI Meski Jadi Wakil Presiden

Oleh sebab itu, dirinya akan mengumumkan jajaran pembantunya di lingkup eksekutif pada hari ini.

"Sudah rampung, selesai. Besok pagi saya kenalkan," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019.

Saat pengenalan menteri baru, kata Jokowi, dirinya akan didampingi oleh Maruf Amin sebagai Wakil Presiden menggantikan Jusuf Kalla.

 Pernah Jadi Menteri untuk Empat Presiden, Wiranto: Jokowi Benar-benar Dengarkan Suara Rakyat

"Besok pagi saya pagi saya kenalkan karena sore Pak Kiai Maruf harus ke Jepang menghadiri penobatan kaisar baru," tutur Jokowi.

Sedangkan untuk pelantikan 34 menteri, Jokowi menyebut dapat dilakukan pada hari berikutnya.

"Dikenalkan dulu, kemudian dilantik," ucap Jokowi. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved