Kabinet Jokowi

Prabowo Calon Menteri Pertahanan, PA 212: Pukulan Telak bagi Pemilihnya

Novel menyayangkan langkah Prabowo Subianto membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo, seusai bertemu Prisiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019). 

JURU Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin angkat bicara mengenai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang siap menjadi Menteri Pertahanan pada kabinet Jokowi.

Novel menyayangkan langkah Prabowo Subianto membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.

Menurut Novel, sebaiknya Prabowo Subianto menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.

Erick Thohir Bakal Jadi Menteri Jokowi di Bidang Ekonomi, Sempat Bilang Tak Tertarik Masuk Kabinet

Menurutnya, wibawa Prabowo Subianto bakal jatuh jika mendapatkan jabatan menteri dari Jokowi.

"Apalagi posisi kalau benar Prabowo jadi menteri benar-benar sangat menjatuhkan wibawa," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (22/10/2019).

"Sejatinya Prabowo wajib menjadi oposisi saja, dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," saran Novel.

Nadiem Makarim Dipinang Jadi Menteri, Driver Ojol Se-Indonesia Bakal Gelar Demonstrasi Penolakan

Novel juga menyinggung Prabowo Subianto dapat menyakiti pemilihnya di Aceh dan Sumatera Barat.

Di kedua provinsi tersebut, Prabowo Subianto menang telak.

"Bahkan jelas di Sumatera Barat dan Aceh dalam sejarahnya bisa meraih hampir 90 persen, ini adalah pukulan telak bagi pemilih Prabowo," tutur Novel.

Nomenklatur Sejumlah Kementerian akan Berubah, Wakil Menteri Bakal Bertambah

Dirinya menilai tindakan Prabowo Subianto ini karena dirinya telah meninggalkan ulama yang selama ini mendukungnya.

Dirinya menyebut Prabowo Subianto telah meninggalkan ulama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.

Menurut Novel, langkah Prabowo Subianto dapat membuat dirinya ditinggalkan oleh pendukungnya.

Eggi Sudjana Harus Berurusan dengan Polisi Lagi karena Tukang Pijitnya Diduga Merakit Bom

"Semua itu terjadi karena tindakan Prabowo sudah berani meninggalkan ulama dari saat MK mengetuk palu atas hasil arogan."

"Sampai hari ini Prabowo tidak menjalin silaturahmi lagi dengan ulama."

"Maka jelas fatal akibatnya dengan ditinggalkan oleh pemilihnya, karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra-nya," beber Novel.

Jelang Pengumuman Kabinet, Staf Istana Hilir Mudik Bawa Masuk Kemeja Putih

Kemarin, ‎Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta Presiden Jokowi untuk memperkuat kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Senin (21/10/2019), Prabowo Subianto bersama Wakil Ketua Partai Gerindra Edy Prabowo, menghadap Jokowi selama kurang lebih satu jam, pukul 16.05‎ WIB hingga 17.10 WIB.

"Saudara-saudariku sekalian, saya baru saja, menghadap Bapak Presiden RI, yang baru kemarin dilantik.‎"

Relawan Ungkap Cuma Gerindra Partai di Luar Koalisi Jokowi-Maruf Amin yang Bakal Masuk Kabinet

"Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau, dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra."

"Apabila diminta kami siap membantu, hari ini siap diminta dan kami siap membantu," tutur Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Prabowo Subianto melanjutkan, Jokowi telah mengizinkan dirinya untuk menyampaikan ke publik, dirinya diberi posisi sebagai menteri di bidang pertahanan.

Datang ke Istana Pakai Kemeja Putih, Mahfud MD: Saya Dipanggil Presiden

Dia berjanji akan bekerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang telah ditentukan Jokowi sebagai kepala negara.

"Beliau izinkan saya untuk menyampaikan bahwa saya diminta bantu di bidang pertahanan. Tadi sudah diberi beberapa pengarahan‎," paparnya.

Lebih lanjut untuk Eddy Prabowo, Presiden Jokowi juga memberikan jatah menteri.

Bos Go-Jek Nadiem Makarim Sambangi Istana Jelang Pengumuman Kabinet, Jusuf Kalla Sempat Tak Setuju

Apa posisinya? Baru akan disampaikan Jokowi sendiri pada Rabu (23/10/2019) besok.

"Untuk posisi Saudara Eddy, Pak Presiden yang akan umumkan."

"Beliau (Presiden) yang akan umumkan Hari Rabu‎. Oke ya, Gerindra yang dipanggil dua," paparnya.

16 Menteri dari Partai Politik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada sekitar 16 orang dari partai politik akan menduduki posisi menteri di Kabinet Kerja jilid ll.

"Ya kurang lebih (16 orang dari parpol), saya belum hitung tapi kurang lebih," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya, Jokowi kerap menyebut komposisi menteri dari orang partai sekitar 45 persen dan kalangan profesional sebanyak 55 persen.

 Putri Penikam Wiranto Diikutkan Program Deradikalisasi, Sempat Disuruh Ayahnya Serang Polisi

Menurutnya, susunan menteri saat ini sudah selesai dan akan diumumkan pada Senin (21/10/2019) pagi.

Namun, Jokowi enggan menyebut menteri yang berasal dari partai politik, apakah ada dari partai di luar koalisi saat ini atau jug ada dari Gerindra, Demokrat, dan PAN.

"Besok dilihat dan menteri lama banyak tapi yang baru lebih banyak," ucap Jokowi.

 Ditutup karena Ada Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Monas Jadi Tempat Sterilisasi Tamu Istana

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun masih enggan membocorkan nomenklatur kementerian ke depan maupun lembaga baru.

"Besok lah dilihat," imbuh Jokowi.

Jokowi mengaku susunan menteri Kabinet Kerja jilid ll telah selesai.

 Maruf Amin Tetap Jabat Ketua Umum MUI Meski Jadi Wakil Presiden

Oleh sebab itu, dirinya akan mengumumkan jajaran pembantunya di lingkup eksekutif pada hari ini.

"Sudah rampung, selesai. Besok pagi saya kenalkan," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019.

Saat pengenalan menteri baru, kata Jokowi, dirinya akan didampingi oleh Maruf Amin sebagai Wakil Presiden menggantikan Jusuf Kalla.

 Pernah Jadi Menteri untuk Empat Presiden, Wiranto: Jokowi Benar-benar Dengarkan Suara Rakyat

"Besok pagi saya pagi saya kenalkan karena sore Pak Kiai Maruf harus ke Jepang menghadiri penobatan kaisar baru," tutur Jokowi.

Sedangkan untuk pelantikan 34 menteri, Jokowi menyebut dapat dilakukan pada hari berikutnya.

"Dikenalkan dulu, kemudian dilantik," ucap Jokowi. (Fahdi Fahlevi/Theresia Felisiani)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved