Wiranto Diserang

Kunai yang Dipakai Abu Rara dan Istrinya untuk Tikam Wiranto Tak Beracun, Gampang Dicari di Pasaran

SENJATA tajam yang dipakai Syahril Alamsyah (31) alias Abu Rara dan istrinya, Fitri Adriana untuk menusuk Menko Polhukam Wiranto, bernama kunai.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menunjukan foto tersangka dan barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuk Menkopolhukam Wiranto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019). Wiranto ditusuk orang tak dikenal saat berkunjung ke daerah Menes, Pandeglang, Banten. 

Abu Rara bersama Fitri Andriana memutuskan melakukan penusukan tanpa rencana dan terjadi spontan.

 Ali Mochtar Ngabalin: Hari Ini Wiranto, Tidak Mustahil Besok-besok Terjadi pada Pejabat Lain

"Jadi Abu Rara ini enggak tahu siapa sasarannya itu. Yang pasti setahu dia adalah orang penting pemerintahan, karena datang pakai helikopter."

"Dan itu menjadi salah satu sasaran pemahaman mereka, sehingga mereka melakukannya spontan," beber Dedi Prasetyo.

Menurut Dedi Prasetyo, jarak rumah Abu Rara dan istri dengan lokasi kejadian hanya 300 meter.

 Pasutri Penikam Wiranto Pernah Ditegur Pengurus RW karena Tak Pernah Ikut Bantu Renovasi Masjid

"Kemudian karena ada helikopter, yang istilahnya mereka adalah kapal, lalu mendarat."

"Abu Rara lalu ngomong ke istrinya 'itu sasaran kita'. Dia enggak tahu siapa itu. Ke istri lalu bagi tugas."

"Abu Rara bilang saya akan serang bapak yang turun dari heli. Kamu serang polisinya. Mereka putuskan melakukan itu," papar Dedi Prasetyo.

 KRONOLOGI Wiranto Ditikam di Pandeglang Banten, Satu Gunting Lukai Tiga Orang

Karenanya, kata Dedi Prasetyo, Abu Rara dan istri membawa senjata tajam kunai dan mendekat ke alun-alun, di mana masyarakat berkumpul dan Wiranto akan menyapa warga di sana.

"Awalnya sempat diadang petugas, tapi keduanya memaksa. Sehingga, akhirnya bisa menyerang."

"Lalu pertama kena Pak Fuad, lalu kena Wiranto. Terus istrinya menyerang ke kapolsek hingga luka punggung," urai Dedi Prasetyo.

 INI Identitas Penikam Wiranto di Banten, Menyerang Pakai Gunting

Sang istri, kata Dedi Prasetyo, kemudian kembali berupaya menyerang Kapolda Banten.

"Kemudian ditepis dengan tongkat komando. Melihat istinya ditangkap, Abu Rara coba berontak, dia masih pegang kunai."

"Akhirnya ajudan kena juga. Yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan Densus 88 sampai kini, dan masih dikembangkan," ucap Dedi Prasetyo.

 Sebelum Ditikam di Banten, Lima Bulan Lalu Wiranto Jadi Salah Satu Target Pembunuhan

Menurut Dedi Prasetyo, Abu Rara dan istrinya terafiliasi ke JAD Bekasi pimpinan Abu Zee Ghurobah, tapi tidak eksplisit menjadi bagian struktur JAD

"Sehingga di kelompok Abu Zee ini, Abu Rara tidak secara eksplisit men-declare JAD Bekasi."

"Dia pertama bagian simpatisan. Dia juga sempat dinikahkan, kemudian pergi."

 Polri: Wiranto Terluka di Bagian Tubuh Depan, Kapolsek Juga Kena Tusuk

"Jadi kalau dia melakukan amaliyah diserahkan kepada masing-masing dan yang dilakukan Abu Rara, spontan," bebernya.

Abu Zee sendiri dan 8 anggota kelompoknya sudah dibekuk Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Senin (23/9/2019) lalu.

Dari tangan mereka disita pula sejumlah bahan peledak dan bom rakitan.

 Ini Wajah Pelaku Upaya Penikaman Terhadap Wiranto di Pandeglang Banten

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya menyebutkan, Abu Zee Ghurobah merupakan pimpinan kelompok ini, atau merupakan Amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.

Abu Zee Ghurobah alias Fazri Pahlawan dibekuk di rumah kontrakannya di Jalan Trias Kp Sasak Tiga Rt 02/04 Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019) subuh.

"Peran yang bersangkutan merupakan amir atau pimpinan JAD Bekasi dan mengoordinir Ikhwan untuk bergabung ke Bekasi."

 BREAKING NEWS: Orang Tak Dikenal Coba Tikam Menkopolhukam Wiranto di Banten

"Lalu, mengajarkan beladiri setiap Hari Minggu sore di Perumahan Cluster Paris, Residence Bekasi," kata Argo Yuwono, Selasa (24/9/2019).

Selain itu, katanya, Abu Zee menikahkan dua terduga teroris lain yang dibekuk, yakni Asep Roni dan Sutiah.

"Ia juga menikahkan para terduga teroris lainnya seperti Syarial Alamsyah Abu Rara dan Fitri Adriana."

 Dua Orang yang Menolong Jadi Tersangka Kasus Kematian Advokat Walhi Sumut Golfrid Siregar

"Lalu Devi Rusli Warni dan Putri, kemudIan Parjo dan Ummu Farida. Semuanya dinikahkan di kontrakannya," tutur Argo Yuwono.

Peran Abu Zee lainnya, lanjut Argo Yuwono, ikut membaiat anggota lainnya di rumah Eka Hendra Utama, terduga teroris lain yang dibekuk sebelumnya.

"Juga melaksanakan Idad di Gunung Salak Bogor dan merencanakan aksi amaliyah dengan menyerang atau mengebom Pos Polisi," terangnya.

 Dicecar 20 Pertanyaan Nyaris 12 Jam, Munarman Mengaku Tak Tahu Penganiayaan Ninoy Karundeng

Dari penggeledahan di kontrakan Abu Zee, kata Argo Yuwono, diamankan satu bendera ISIS besar, satu busur panah, 1 KTP atas nama Khusnul Qhotimah, dan 1 STNK atas nama Agus.

Lalu, 1 buku tabungan Simpedes BRI, 1 buku tabungan BCA, 1 buah stempel, 1 buku radikalisme, 3 buah samsak tangan, 2 samsak tendang, 1 buah pisau lipat, 1 tongkat turlalin, dan 3 buah HP bekas

"Penggeledahan yang dilakukan disaksikan oleh Ketua RW setempat Sailan dan Ketua RT Muslim," ucap Argo Yuwono. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved