Unjuk Rasa Mahasiswa

Pembuat dan Pengelola Grup WA Pelajar Tak Ikut Unjuk Rasa Ricuh di DPR, Polisi Bantah Terlibat

POLISI meringkus tujuh orang terkait grup WhatsApp (WA) pelajar yang viral di media sosial beberapa lalu.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019) 

Atas perbuatannya, kepolisian menjerat RO dengan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan, melakukan tindakan kekerasan terhadap penguasa umum, dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

Polisi menemukan sekira 14 grup WhatsApp terkait demonstrasi ricuh pelajar di sekitar Gedung DPR/MPR.

Enam orang yang diamankan kepolisian selain RO adalah MPS (17), WR (17), DH (17), MAM (29), KS (16), dan DI (32).

Sempat Dikira Hilang, Siswa SMK di Kuningan Ini Ternyata Diciduk Polisi karena Ikut Unjuk Rasa Ricuh

MPS yang ditangkap di Garut, Jawa Barat merupakan pelajar yang mengelola grup WhatsApp 'SMK-STM se-Nusantara'.

Kemudian, WR dan DH sama-sama ditangkap di wilayah Bogor, Jawa Barat.

WR merupakan pengelola grup WhatsApp 'SMK-STM se-Jabodetabek'. Sedangkan DH merupakan pengelola grup WhatsApp 'Jabodetabek Demokrasi'.

Pengambilan Sumpah Jabatan Presiden-Wapres Tetap 20 Oktober, Jokowi Tak Minta Majukan Jadwal

Selanjutnya, MAM yang ditangkap di Subang, Jawa Barat, merupakan pengelola grup WhatsApp 'STM se-Jabodetabek'.

Sedangkan KS yang diamankan di Batu Malang, Jawa Timur, merupakan pengelola grup WhatsApp 'SMK-STM se-Jabodetabek'.

Lalu, DI adalah pengelola grup WhatsApp 'SMK-STM'.

Jokowi: Kalau Sudah Dilantik, Baru Kita Bicara Kabinet

"Semua diamankan di masing-masing Polres, Polres Garut, Bogor, Subang, dan Malang. Kecuali kreator diamankan di Direktorat Siber Bareskrim Polri," terang Rickynaldo.

Bantah Ada Nomor Polisi

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim membantah adanya nomor anggota polisi yang masuk dalam grup WhatsApp (WA) pelajar.

Hal ini merujuk pada viralnya tangkapan layar nomor telepon diduga milik polisi yang masuk dalam grup WhatsApp (WA) pelajar di Twitter.

Dalam grup itu, nomor diduga milik polisi sempat menuliskan pesan di mana dirinya meminta uang bayaran sebagai upah terkait kerusuhan unjuk rasa.

KPI Hentikan Sementara Tayangan Hotman Paris Show, Hotman Paris: Kalau Saya Duit Segitu Receh

Kasubdit II Dirtippidsiber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul menegaskan, tak ada anggotanya yang menjadi kreator grup WA tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved