KONTAK Tembak di Jembatan, Polisi Tembak Mati 4 Anggota KKB Aceh, Pimpinannya Mantan Anggota GAM
MABES Polri mengonfirmasi insiden kontak senjata antara polisi dan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pidie, Aceh.
"Dia kemudian divonis 5 tahun 6 bulan penjara dan menjalani hukuman di Lp Kelas IIA Lhokseumawe," jelas Kombes Ery.
Setelah dua tahun mendekam di penjara, dia kemudian melarikan diri.
Razak kemudian menjadi DPO dan baru terendus baru-baru ini.
• 22 Anggota DPRD Kota Bekasi Pinjam Uang ke Bank Pakai Syarat SK, Tiap Bulan Gajinya Dipotong Separuh
Hingga akhirnya dia tewas dalam sergapan aparat kepolisian di Trienggadeng, kemarin.
Dalam keterangan Kabid Humas, polisi juga mencatat Abu Razak pernah menjadi anggota GAM.
Menurut Kombes Ery, Razak bergabung dengan GAM tahun 1999 di Wilayah Batee Iliek, Kabupaten Bireuen.
• Korban Gagalkan Aksi Begal Bermodus Minta Tolong di Bekasi, Pelaku Mengaku Habis Dibegal
"Tahun 1999 Abu Razak bergabung dengan GAM Wilayah Batee Iliek, Bireuen dengan peran memperbaiki atau servis senjata api," ungkap Ery.
Atas keterangan Kabid Humas tersebut, Serambinews.com coba menelusurinya ke mantan Panglima GAM Wilayah Batee Iliek Darwis Jeunieb.
"Benar, dia pernah bergabung dengan GAM, tapi saya tidak terlalu ingat lagi tahun berapa."
• Korban Pria Misterius Mengaku Diciumi Saat Tertidur Pulas, Saat Sadar Pelaku Sudah Lenyap
"Tapi setelah damai, dia (Abu Razak) sudah beda dengan kita, sudah beda haluan, dia buat ulah," terang Darwis Jeunieb kepada Serambinews.com, Jumat (20/9/2019).
Darwis juga membenarkan Abu Razak punya keahlian dalam membuat senjata di kala itu.
"Iya, dia bisa sedikit-sedikit buat senjata rakitan, tapi masa itu dia tidak terlalu bergabung dengan saya," ucap Darwis.
• Siapa yang akan Mengatur Kendali Penegakan Hukum di KPK? Dewan Pengawas Atau Pimpinan?
Menurut Darwis, Abu Razak berasal dari Aceh Utara.
Dia masuk GAM ke wilayah Batee Iliek melalui rekan-rekannya.
Hingga akhirnya, Razak juga bergerilya di belantara Bireuen kala itu.
• Adik Imam Nahrawi Sebut KPK Zalim dan Politis, Ini Kata Laode M Syarif