Kesehatan

Cara Program Ulang Selera Makan Anak Anda Agar Suka Sayuran dan Makanan Sehat

Brennan merekomendasikan, saran dari kebanyakan ahli diet anak yaitu mencoba makanan baru 10 kali atau lebih sebelum akhirnya menyerah.

Healthline
Ilustrasi bahan makanan sehat 

Jangan katakan tidak pada asparagus.

Penelitian baru menunjukkan, orang merasakan sayuran hijau pahit lebih enak jika dimakan lebih sering.

Anak-anak kerap pilih-pilih makanan.

Seperti putra ahli gizi Christopher Gardner, bisa memilih sendiri makanan yang disukai dan menolak makanan yang tidak disukai.

Namun, saat beranjak remaja, anak itu mulai menyukai makanan 'dewasa' dan suka bertualang rasa.

Gardner terkejut ketika melihat perubahan selera itu terjadi.

Tetapi, sebagai peneliti dan profesor pemegang gelar ilmu gizi di Pusat Penelitian Pencegahan Universitas Stanford, dia senang melihat perubahan selera makan putranya.

"Gen Z sangat hebat dalam mengeksplorasi makanan," kata Gardner pada Healthline. "Mereka ingin memuaskan selera mereka."

7 Makanan Ini Bakal Bikin Anda Tampak Awet Muda, Mulai Sekarang Santap Makanan Sehat

Tapi itu tidak berarti anak-anak keluar dari rahim sebagai petualang makanan.

Ada anak-anak yang memakan waktu lebih lama untuk menyukai makanan sehat.

Penelitian baru menunjukkan suka dan tidak suka, pola makan kita tidak tertanam dalam DNA.

Bahkan ketika kita berpikir tidak menyukai rasa sesuatu, lidah belum membuat keputusan.

Pahit merupakan rasa yang rumit. Biasanya berfungsi sebagai tanda peringatan, jika ada sesuatu terasa pahit kemudian dianggap beracun.

Padahal makanan pahit itu ada dalam sayuran silangan seperti brokoli, kubis Brussel, kubis, kangkung, lobak, dan arugula.

Banyak anak tidak menyukai sayuran-sayuran itu pada awalnya.

Ayo, Rencanakan Pilihan Makanan Sehat Anda Demi Menurunkan Berat Badan Berlebihan!

Universitas di Buffalo (UB) melakukan penelitian yakni memberi makanan pahit terhadap tikus.

Hasil penelitian menunjukkan, pola makan nabati sehat mengubah protein dalam air liur memengaruhi  merasakan makanan.

Para peneliti mengisi dua botol air dengan larutan pencicip berbeda dan melatih tikus.

Beberapa dimodifikasi secara genetik dengan protein saliva teraktivasi mirip mereka yang dibesarkan dengan pola makan makanan pahit.

Namun Ann-Marie Torregrossa PhD, asisten profesor departemen psikologi UB dan associate director Center for Ingestive Behavior Research, mengatakan, tikus dengan protein saliva yang diinduksi pahit tidak dapat merasakan pahit pada konsentrasi lebih tinggi.

"Begitu terkena protein-protein ini, rasa pahit seperti air. Rasa pahit sudah pergi," kata Torregrossa.

Penelitian dalam jurnal Chemical Senses, menunjukkan bahwa paparan berulang dari makanan pahit dapat mengubah protein dalam air liur.

Perluas Citarasa Lidah Anda, Ini 10 Negara yang Menyajikan Makanan Sehat Paling Top

Menurut Chemical Senses, rasa pahit hanya pada saat awal.

"Jika kita bisa meyakinkan orang untuk mencoba brokoli, sayuran hijau, dan makanan pahit, mereka harus tahu bahwa dengan paparan berulang, makanan pahit akan terasa lebih enak begitu ada protein ini," katanya.

Walaupun tikus dan manusia berbeda secara drastis dalam banyak hal, penelitian menawarkan informasi tentang bagaimana selera bisa beradaptasi dengan makanan yang diberikan secara berulang.

Para ahli mengatakan, pengulangan dan melibatkan pemakan pilih-pilih ke dalam proses memasak adalah cara pasti untuk membantu mengubah pikiran atau air liur dari pemakan keras kepala.

Selera bisa berubah

Catherine Brennan, ahli gizi yang menulis untuk FeelingFullNutrition.com, mengatakan, faktor genetika, budaya, lingkungan, dan pengasuhan berperan penting dalam selera.

Pada masa kanak-kanak, otak yang berkembang lebih memilih makanan untuk pengembalian dan pengisian energi, seperti gula dan garam.

Anak-anak yang sama boleh jadi menolak makanan baru.

Brennan merekomendasikan, saran dari kebanyakan ahli diet anak yaitu mencoba makanan baru 10 kali atau lebih sebelum akhirnya menyerah.

Menurut Brennan, setiap orang mengalami lima faktor utama yakni penglihatan, penciuman, suara, sentuhan, dan rasa.

"Kami mengalaminya dengan baik melalui makanan kompleks, rasa dipecah lebih jauh menjadi lima kategori lagi manis, asam, pahit, garam, dan umami."

20 Makanan Sehat yang Bisa Membuat Anda Gemuk, Perhatikan Susunan Gizi Sebelum Mengonsumsi!

Clifford Segil, ahli saraf di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, mengatakan, rasa berbeda memengaruhi berbagai bagian otak.

Dia percaya, 'rasa' memainkan peran kurang penting daripada penglihatan atau sentuhan.

Hal itu membuatnya lebih sulit untuk mengajarkan bagian otak yang begitu kecil untuk secara inheren menyukai makanan sehat kurang gula, kafein, dan garam yang disukai sebagian besar otak.

Cara untuk membuat otak belajar menyukai makanan lebih sehat adalah meningkatkan rasa makanan sehat untuk memberikan kenikmatan indera lainnya.

Misalnya, menambahkan sesuatu untuk membuatnya berbau harum, yang secara teoritis akan ikut menstimulasi pusat visi.

"Dengan pengulangan, otak kita bisa terbiasa dengan hal-hal baru, dan jika dihentikan, maka kita akan kehilangan itu," ucap Segil.

"Tetapi saya merasa sulit untuk memikirkan cara kita bisa menipu otak kita untuk makan sehat," ucapnya lagi.

5 Tindakan Salah saat Mengolah dan Menyajikan Makanan Sehat

Makan saja

Menurut Gardner, segala sesuatu dalam makanan seperti brokoli dan kangkung telah terbukti memberi tubuh manusia nutrisi penting yang dibutuhkannya.

Bagian penting adalah memakan semuanya sesuai keadaan aslinya.

Awal tahun ini, Gardner dan timnya menerbitkan sebuah studi di JAMA yang menguji diet rendah lemak versus rendah karbohidrat pada orang dewasa dengan obesitas.

Studi menemukan tidak ada yang baik untuk semua orang, tetapi orang-orang makan campuran sayuran dan biji-bijian sambil menghindari gula dan biji-bijian olahan terbukti paling sehat.

Gardner mengatakan, menciptakan perubahan perilaku abadi mengonsumsi makanan sehat paling berdampak untuk kesehatan tubuh.

Bukan hanya makanan yang kita pilih, tetapi bagaimana memilih untuk berperilaku di sekitar makanan.

Dia merekomendasikan membawa anak-anak dan seluruh keluarga ke dapur sedini mungkin dan membuat persiapan makan sebagai urusan keluarga.

5 Tindakan Salah saat Mengolah dan Menyajikan Makanan Sehat

Anak-anak berusia lima tahun juga bisa diajarkan memasak makanan bersama, memilih makanan sehat, dan merawat tanaman.

Selain itu, dokter juga bisa menjelaskan kepada anak-anak tentang bagaimana tubuh manusia bekerja, memaksimalkan fungsi tubuh, dan menjaga umur panjang.

"Kami mengajarkan keterampilan hidup dasar," kata Gardner.

Gardner mengatakan, makanan yang diproduksi secara massal mungkin terasa enak, tetapi memiliki satu kelemahan utama.

"Itu membunuh kita," katanya.

Akan tetapi, mencoba makan lebih banyak brokoli, tidak akan membunuhmu. (Healthline.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved