Kesehatan
INSTO Ajak Masyarakat Indonesia Kenali 3 Gejala Mata Kering yang Sering Disepelekan
INSTO dari Combiphar luncurkan kampanye 'Bebas Mata SePeLe' untuk tingkatkan kesadaran masyarkat Indonesia terhadap gejala mata kering.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mata kering bisa mengancam tanpa disadari. Berdasarkan data, prevalensi mata kering mencapai 41 persen untuk area Jabodetabek dan Bandung.
Sayangnya, banyak masyarakat yang mengalami mata kering tidak menyadarinya.
Padahal, jika dibiarkan tanpa penanganan, mata kering berisiko mengganggu produktivitas dan bahkan sampai kualitas hidup.
Merespon situasi tersebut, INSTO, merek tetes mata dari Combiphar, melalui produk INSTO Dry Eyes meluncurkan kampanye 'Bebas Mata SePeLe' untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mata SEpet, PErih, LElah (SePeLe) yang merupakan gejala mata kering.
Direktur PT Combiphar Weitarsa Hendarto mengatakan, bahwa rendahnya kesadaran masyarakat tentang mata kering mendorong INSTO meluncurkan kampanye ‘Bebas Mata SePeLe’ untuk meningkatkan kesadaran akan gejala mata kering dan pentingnya penanganan mata kering sejak dini
“Sebagai pemimpin pasar kategori tetes mata yang telah dipercaya lebih dari 50 tahun di Indonesia, INSTO memiliki komitmen besar terhadap kesehatan mata masyarakat Indonesia ungkap Weitarsa di Jakarta, Jumat (5/11/2025).
Di sisi lain, GM Eye Care Combiphar, Farah Feddia mengungkapkan, berdasarkan berbagai riset dan survei yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Combiphar, salah satu temuan menunjukkan bahwa 4 dari 10 orang mengalami mata kering, namun separuhnya tidak menyadari kondisinya.
"Fakta ini menegaskan pentingnya upaya edukasi yang lebih luas. Karena itu, melalui kampanye ‘Bebas Mata SePeLe’, INSTO melalui INSTO Dry Eyes hadir untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus menghadirkan solusi yang sesuai kebutuhan, agar masyarakat Indonesia dapat menjaga kesehatan mata dan tetap produktif," ungkapnya.
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan kondisi mata kering dapat berpotensi membuat kondisi mata kering yang tidak tertangani menjadi lebih berat tingkatannya.
Hal ini kian mengkhawatirkan, karena masyarakat kerap abai ketika gejala mata kering seperti mata sepet, perih dan lelah muncul.
Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM menjelaskan bahwa pasien yang datang karena mata kering jumlahnya sangat banyak, sebagian besar pasien mata kering datang ketika kondisinya sudah cukup parah dan mereka tidak sadar bahwa mereka terkena mata kering, padahal gejala awal seperti mata terasa sepet, perih, dan lelah sudah muncul sejak lama.
"Jika mereka sadar gejalanya dan ditangani sejak awal, kondisi ini bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi lebih berat," ujarnya.
Jika seseorang mengalami gejala mata kering, lanjut dr. Eka, maka dapat datang berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.
Hal ini dimaksudkan agar dapat dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap derajat, penyebab, dan tatalaksana mata kering apa yang sesuai.
"Mata kering itu jenis dan derajatnya berbeda-beda, oleh karena itu tatalaksananya juga taylormade, bisa berbeda-beda untuk setiap orang," sebutnya.
| Dukungan Nutrisi Berbasis Ilmu Pengetahuan Bantu Jaga Kebugaran Atlet Jangka Panjang |
|
|---|
| 3 Masalah Utama Kesehatan Gigi, Ini Penyebab hingga Saran Dokter Gigi untuk Mengatasinya |
|
|---|
| Kenali Gejala Stroke Sejak Dini, Segera Bawa ke Rumah Sakit Siaga Stroke |
|
|---|
| AS Watson Soroti Peran Penting Apoteker dalam Gaya Hidup Sehat |
|
|---|
| Tidak Hanya Makanan, Masalah Lambung Dipengaruhi Aspek Emosional, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/INSTO-Dry-Eyes-meluncurkan-kampanye-Bebas-Mata-SePeLe.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.