7 Calon Siswa Jalur Zonasi PPDB Online Kota Bekasi Jarak 0 Meter, Kok Bisa?
Ada tujuh calon siswa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMP Negeri Kota Bekasi yang memiliki jarak radius 0 meter pada jalur zonasi.
Penulis: Muhammad Azzam |
Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor Dinas Pendidikan karena hasil verifikasi jalur zonasi radius tidak sesuai.
Pantauan Warta Kota, orangtua calon siswa itu memenuhi ruang aula lantai tiga kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
• Tanggapan Pengamat soal Rencana Pemerintah Kenalkan Transportasi O-Bahn
Ruangan itu merupakan lokasi pengaduan berbagai kendala yang dialami para calon siswa.
Rata-rata mereka mengadu ketidaksesuaian pengukuran radius dari rumah ke sekolah tujuan.
"Saya cek jaraknya harusnya sekitar 500 meter tapi disitunya datanya 1.027 meter. Sedangkan yang lebih jauh dari saya dihitung 600 meter dan masuk peringkat tinggi," kata Sutarno (44), orangtua calon siswa, saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan di Jalan Lapangan Tengah, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (2/7/2019).
Anak Sutarno terlempar dari jumlah kuota yang tersedia.
• Penjualan Properti Berpeluang Meningkat di Semester Kedua
"Posisinya nama anak saya engga ada, terlempar sudah diluar 236," ujarnya.
Sutarno menilai ada kejanggalan dalam proses penentuan jalur zonasi radius ini.
"Tetangga saya ada yang enggak hilang, padahal rumahnya dekatan. Kenapa kok anak saya bisa hilang namanya," keluh Sutarno.
Ia tinggal di Kampung Komsen, Jatiasih, sedangkan anaknya mendaftar ke SMP Negeri 9 Jatiasih.
"Ini kok aneh gini ya, saya baru sadar. Kok perasaan dekat tapi sampai 1 kilometer lebih gitu. Coba lihat aja di Google Maps," katanya.
• Perusahaan Properti Genjot Recurring Income, Ini Penjelasan soal Recurring Income
Hal serupa juga dialami oleh Andri yang heran nama anaknya bisa hilang dari website pendaftaran PPDB Online.
Padahal, tetangganya nama anaknya tetap ada.
"Seharusnya jaraknya 600 meter ini kok jadi 2.470 dua kali lipat lebih, soalnya ada tetangga dia benar 600 meter. Tetangga sesuai kalau saya engga sesuai," jelasnya.
• Negosiasi Perang Dagang, Emiten Tidak Khawatir Order Bakal Turun
Untuk mengurus kesalahan itu juga, Andri telah datang sejak pukul 08.00 WIB dan hingga pukul 14.00 WIB belum juga dipanggil.
Andri menambahkan mendaftarkan anaknya ke SMP Negeri 45 Jatibening.
"Sebenernya sih sistemnya enggak salah cuma yang ngaturnya itu jadi ribet begini. Mungkin operatornya kurang teliti waktu itu saya juga tidak dicek lagi. Saya minta tolong koreksi," paparnya.