Negosiasi Perang Dagang, Emiten Tidak Khawatir Order Bakal Turun

Akibat perang dagang Amerika Serikat dan China, sejumlah emiten sempat ketambahan order.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Akibat perang dagang Amerika Serikat dan China, sejumlah emiten sempat ketambahan order. Akan tetapi dalam KTT G20 akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat melakukan negosiasi dan menghentikan perang dagang. 

Maklum, China masih mengimpor bahan baku dan mematok UMR lebih tinggi dari Indonesia.

China juga lebih fokus ke sektor teknologi, bukan manufaktur, sehingga tak mengganggu industri kayu Indonesia.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Akibat perang dagang Amerika Serikat dan China, sejumlah emiten sempat ketambahan order.

Akan tetapi dalam KTT G20 akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat melakukan negosiasi dan menghentikan perang dagang.

Emiten yang meraup berkah dari perang dagang tak khawatir order jadi turun setelah perang dagang mereda.

Sekretaris Perusahaan dan Head of Investor Relation PT Integra Indocabinet Tbk,  Wendy Chandra, mengatakan, perang dagang hanya salah satu peluang.

Wendy yakin order produk tetap tinggi, lantaran produknya kompetitif.

Perusahaan Properti Genjot Recurring Income, Ini Penjelasan soal Recurring Income

"Bahkan sebelum perang dagang, produk sudah lebih kompetitif dibanding dengan produk furnitur dari China," kata Wendy baru-baru ini.

Menurut Wendy, beberapa pembeli dari Amerika Serikat mulai meninggalkan barang impor dari China.

Alasannya industri kayu Indonesia lebih kompetitif dibanding China.

Maklum, China masih mengimpor bahan baku dan mematok UMR lebih tinggi dari Indonesia.

China juga lebih fokus ke sektor teknologi, bukan manufaktur, sehingga tak mengganggu industri kayu Indonesia.

Apalagi, menurut Wendy, perusahaannya juga menjajaki kawasan selain Amerika, yakni Eropa dan Asia.

Perang Dagang, Amerika Serikat dan China Sepakat Melakukan Perundingan Perdagangan

Ia menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 3 triliun, dengan kontribusi ekspor di atas 20 persen.

PT Integra Indocabinet Tbk akan fokus mendorong penjualan produk unggulan yang diekspor ke AS, yakni millwork.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved