Dianggap Jadi Mata-mata AS, Iran Eksekusi Mantan Staf Kementerian Pertahanan. Sempat Bikin AS Marah

"Dia dinyatakan bersalah karena telah memata-matai untuk CIA dan pemerintah Amerika

Diwartakan Al Jazeera, Selasa (14/5/2019), juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili mengatakan, perempuan tersebut telah mengaku bekerja sama dengan para pejabat intelijen Inggris.

Pertemuan Menteri Lingkungan Hidup G20 di Jepang Dinilai Positif untuk Penanganan Sampah Plastik

Otoritas tidak merilis identitas perempuan tersebut. Namun, dia diduga ditugaskan untuk menyusun dan mengelola proyek-proyek terkait infiltrasi budaya.

 Kepada Reuters, seorang teman perempuan yang dijatuhi hukuman itu menyebutkan identitas tersangka mata-mata itu. Dia diketahui sebagai karyawan British Council yang berbasis di London, Aras Amiri.

Dia ditangkap di Iran pada 2018. Surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan, salah satu anggota keluarga Amiri mengonfirmasi penahanan dan hukuman yang diterima perempuan itu.

Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris (FCO) menyatakan keprihatinan terhadap keputusan Iran.

"Kami belum dapat mengonfirmasi rincian lebih lanjut pada tahap ini dan sedang mendesak mencari informasi lebih lanjut," kata juru bicara FCO.

British Council adalah organisasi budaya dan pendidikan yang memiliki cabang di seluruh dunia.

Menurut situs web organisasi itu, lembaga itu tidak punya perwakilan di Iran.

Tim Hukum 02 Akan Lakukan Ini Seandainya MK Putuskan Prabowo Kalah dan Jokowi Menang

Kepala Eksekutif British Council Ciaran Devane mengatakan, lembaganya belum dapat mengonfirmasi identitas perempuan tersebut.

"Rekan kami yang ditahan tahun lalu bukan kepala bagian Iran," katanya. "British Council tidak memiliki kantor atau perwakilan di Iran, dan kami tidak melakukan pekerjaan apa pun di Iran," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Eksekusi Mantan Staf Kementerian Pertahanan yang Jadi Mata-mata AS", Penulis : Agni Vidya Perdana. Dan  "Menlu AS: Kami Tidak Ingin Berperang dengan Iran, tetapi...",  Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved