Kasus Pembunuhan Akseyna

Pembunuhan Mahasiswa UI 4 Tahun Jadi Misteri, Polisi Hanya Butuh 1 Bukti Lagi Untuk Tunjuk Tersangka

MISTERI pembunuhan Akseyna Ahad Dori menjadi kasus yang tak bisa diselesaikan polisi sampai Tahun 2019 ini. Ternyata hanya butuh 1 bukti lagi.

Tribunnews.com
Akseyna Ahad Dori semasa hidup 

Sejak itulah serangkaian penyelidikan dilakukan. 

Salah satu hasil berbeda diketahui dari hasil autopsi

Diduga bahwa Akseyna tidak meninggal di dalam danau. 

Hal itu diketahui dari hasil autopsi dimana tidak ada organisme danau masuk ke paru-paru Akseyna. 

Seharusnya apabila Akseyna meninggal di dalam danau, maka paru-parunya akan terdapat organisme danau.

 Pilih 12 Jurusan Sepi Peminat di PTN Kalau Mau Lulus SBMPTN 2019, Ini Daftarnya

 Profil Program Studi Keris dan Senjata Tradisional di SBMPTN 2019, Ayo Daftar & Pasti Lulus

 Ada Dua Cerita Legenda Asli Indonesia yang Muncul di Upin Ipin The Movie: Keris Siamang Tunggal

Berikutnya di sepatu Akseyna juga terlihat ada bekas robek yang diduga seperti bekas diseret.

Terakhir adalah sebuah surat yang ditemukan di kamar Akseyna diduga ditulis oleh dua orang.

Grafolog menyebutkan bahwa ada 2 karakter tulisan di dalam surat tersebut. 

Kamar Akseyna

Awalnya Jibril sempat seolah tersudut dalam kasus ini, walau akhirnya mereda juga, dan sampai saat ini Jibril terbukti bersih. 

Jibril sempat tersudut lantaran dia sempat begitu dekat dengan kamar Akseyna di hari-hari setelah penemuan jenazah di Danau Kenanga UI.

Bahkan Jibril pula yang menemukan dompet, ponsel, dan surat wasiat milik Akseyna Ahad Dori ketika itu. 

Hal itu pernah diceritakan Mariamah (43), penjaga kos Wisma Widya, tempat Akseyna tinggal semasa kuliah di UI. 

Mariamah, satu-satunya saksi yang tahu kronologi lengkap penemuan surat wasiat, ponsel dan dompet milik Akseyna. Polisi meminta keterangan Mariamah pada Senin (1/6/2015). Mariamah mengaku, Jibril hanya sendiri saat menemukan surat wasiat, ponsel dan dompet sendirian. Dia sebelumnya tak pernah melihat barang-barang itu di sana.
Mariamah, satu-satunya saksi yang tahu kronologi lengkap penemuan surat wasiat, ponsel dan dompet milik Akseyna. Polisi meminta keterangan Mariamah pada Senin (1/6/2015). Mariamah mengaku, Jibril hanya sendiri saat menemukan surat wasiat, ponsel dan dompet sendirian. Dia sebelumnya tak pernah melihat barang-barang itu di sana. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

 Ini Penilaian Kritikus Makanan Terhadap Nasi Goreng Buatan Syahrini, Sayang Sekali!

 Reino Barack Sebut Nasi Goreng Syahrini Sedap? Kritikus Makanan Beda Pendapat & Jadi Viral

 Reino Barack Wujudkan Impian Terindah Syahrini di Pulau Bora Bora

Perempuan asal Cilacap ini juga sempat diperiksa polisi beberapa kali terkait dugaan pembunuhan Akseyna. 

Pemeriksaan Mariamah oleh polisi terkait pengakuannya bahwa surat wasiat, dompet, dan ponsel milik Akseyna ditemukan. Ketiga benda itu ditemukan rekan dekat Akseyna, Jibril (18).

Selanjutnya, benda-benda itu sempat menjadi petunjuk bahwa Akseyna bunuh diri di awal kasus.

Dugaan itu terbantahkan, begitu Grafolog Deborah Dewi menganalisa sebagian tulisan dan tanda tangan surat wasiat yang ditiru oleh seseorang. Analisa polisi pun berubah menjadi Akseyna dibunuh.

Mariamah diperiksa penyidik Reskrim Polres Metro Depok pada Senin (1/6/2015).

Itu kali pertama polisi meminta keterangannya. Dan dia mengaku bahwa Jibril yang menemukan ketiga benda itu lebih dulu. Dia baru melihatnya belakangan.

"Pertanyaannya soal penemuan surat wasiat itu," ucap Mariamah ketika ditemui Warta Kotak di rumah kos tempatnya berjaga, Jumat (5/6/2015).

Mariamah menceritakan bahwa Jibril datang sebanyak dua kali ke rumah kos sesudah jenazah di Danau Kenanga UI ditemukan.

Jenazah ditemukan pada Kamis (26/3/2015) tapi belum teridentifikasi sebagai Akseyna. Jenazah itu baru teridentifikasi sebagai Akseyna pada Senin (30/3/2015).

 Mbak You Ungkap Alasan Luna Maya Sulit Menikah hingga Hubungan dengan Pria Berinisial F

 Berbagai Dugaan Muncul Usai Luna Maya Temui Produser Film Amerika Serikat Brett Ratner

 Raffi Ahmad Ingin Punya Anak Dari Luna Maya, Ini Reaksi Nagita Slavina

Sedangkan Jibril datang pada Jumat (27/3/2015) pukul 09.00 dan Minggu (29/3/2015) sehabis Ashar, sekitar pukul 16.00. Atau sebelum jenazah Akseyna teridentifikasi.

Di hari Jumat Jibril datang pagi pukul 09.00. Jibril lama mengetuk pintu kamar Akseyna tapi tak dijawab. Makanya Mariamah membuka pintu lantaran takut Akseyna ketiduran.

Tapi, begitu pintu dibuka, Akseyna tak ada dan Jibril tak masuk ke kamar begitu juga Mariamah. Kemudian Mariamah kembali mengunci pintu.

"Saat itu saya tak melihat ada surat tertempel di dinding dan saya juga tak melihat ada ponsel dan dompet di kamar. Saya hanya melihat laptop milik Ace (panggilan Akseyna) tergelatak di lantai dan kamar Ace yang amat berantakan," ucap Mariamah.

Sebab, posisi surat wasiat kemudian ditemukan berada di balik pintu. Dan ponsel serta dompek ditemukan di meja yang posisinya tak terlihat dari pintu kamar.

Kemudian Minggu (29/3/2015) Jibril kembali datang. Kali ini sekitar pukul 16.00. Sebab Mariamah mengingat Jibril datang setelah Ashar.

"Saat Jibril datang kedua kali saya sedang di kamar saya, sedang melipat pakaian yang baru saya setrika," ucap Mariamah.

Saat dia sedang melipat pakaian di kamar itulah Jibril datang. Mariamah mengatakan posisi kamarnya memang bersebelahan dengan kamar Akseyna.

 Mendengar Tuntutan Hukuman 4 Tahun Penjara, Ibu Kriss Hatta Yakin Anaknya Akan Dibebaskan Pengadilan

 Nikita Mirzani Tolak Atta Halilintar Grebek Rumahnya, Ini Cara Menolaknya

 Ditanya Soal Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI Akseyna, Ini Jawaban Kabid Humas

Makanya saat Jibril datang Mariamah tahu. Lantaran masih sibuk melipat pakaian, Mariamah memberikan kunci kamar Akseyna ke Jibril dan menyuruh Jibril mengecek lebih dulu.

"Seingat saya, Jibril datang tak bawa tas," kata Mariamah.

Jibril pun masuk duluan ke kamar sementara Mariamah masih melipat pakaian. Seingat Mariamah dia baru menyusul Jibril di kamar Akseyna selang lima menit kemudian.

"Saya berjalan ke kamar Akseyna sambil bilang 'Bril, lagi ngapain?'," ujar Mariamah menirukan perkataannya ke Jibril saat itu.

Jibril lalu menjawab ada pesan tergantung di dinding. Mariamah terus berjalan ke kamar, dan mendapati Jibril sedang membaca secarik kertas yang tertempel di dinding dengan paku itu (surat wasiat). "Jibril cuma bilang ke saya pesan itu berbahasa Inggris," kata Mariamah.

Kemudian, saat itu pula, Mariamah baru melihat ada ponsel dan dompet milik Akseyna di kamar itu. Ponsel dan dompet itu tergeletak di meja yang posisinya tak akan terlihat apabila hanya dilihat dari luar kamar tanpa masuk.

Setelah itu Jibril sebenarnya hendak pulang. Tapi Edy Sukardi, suami Mariamah yang juga penjaga kos meminta Jibril menginap. Maksudnya agar sekaligus membereskan kamar Akseyna yang berantakan.

Jibril pun mau. Dia pulang dulu ke kosnya dan baru kembali pukul 22.00. Lalu menginap semalam dan pulang pada Senin (30/3/2015) pagi pukul 08.00. Tapi kamar Akseyna tak dirapihkan oleh Jibril. Kamar itu tetap berantakan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved