Lebaran

Polisi yang Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran Dijaga Anggota Brimob dan TNI Bersenjata

Ia menjelaskan, kesiapsiagaan personel kepolisian dalam Operasi Ketupat ini, pasca-peledakan bom di Sukoharjo, dalam posisi siaga penuh.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/budi Sam Law Malau
Brigjend Dedi Prasetyo 

Selain itu, Rofik Asharudin juga sempat menghilang tiga bulan lamanya.

 Tak Ingin Ada Lagi Perbedan Awal Ramadan dan Syawal, Pemerintah Dorong Penyatuan Kalender Hijriah

Hal ini terungkap dari rekan-rekan pelaku saat menyaksikan penggeledahan oleh Detasmen Khusus (Densus) Antiteror 88 di rumahnya.

Rumah Rofik berada di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari.

"Pernah dikabarkan hilang tiga bulan pada tahun lalu," ungkap rekan sepermainan kala SMP, Wawan (20), sembari menyaksikan penggeledahan yang dihadiri Kapolda Jateng Irjen Rycko A Dahniel dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohammad Effendi.

 Lieus Sungkharisma Ungkap Susahnya Berkomunikasi dengan Eggi Sudjana Meski Bersebelahan Sel

"Dulu sempat dicari-cari tidak tahu keberadaannya di mana, namanya di kampung kan semua orang tahu," tuturnya.

Namun lanjut dia, tiba-tiba Rofik sudah ketemu dan pulang ke rumah seperti sedia kala.

"Hanya saja jarang ngumpul sama teman-teman seumurannya," cetusnya.

 Lieus Sungkharisma: Bagi yang Susah Diet, Masuk ke Rumah Tahanan Minta Pasal Makar, Dijamin Kurus

Sementara, Polri mendalami keterkaitan peristiwa bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, dengan dugaan terorisme.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, polisi mendalami apakah pelaku yang berinisial RA tergabung dalam kelompok teroris atau bertindak sendiri.

"Ya masih didalami apakah kelompok teror terstruktur atau lone wolf," ungkap Dedi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2019).

 Menata Hati Setelah Ditinggalkan Istri Tercinta, Ini yang Bakal Dilakukan SBY Saat Lebaran

Sebelumnya, Masil mengungkapkan, Rofik beberapa waktu terakhir memiliki kepribadian yang tertutup.

Hal itu membuat teman-teman dan warga sekitar kesulitan berkomunikasi dengan Rofik. Kendati demikian, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.

Namun, Masil dan teman-temannya yang lain tidak mengetahui penyebab pasti yang membuat Rofik mengalami perubahan drastis.

 SBY Salami Megawati di Bawah Tenda Merah Putih

Masil menduga, Rofik dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal hingga berperilaku radikal.

Apalagi, semenjak Rofik enggan diajak untuk pergi ke masjid.

Rofik juga diketahui kerap menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.

 KontraS Terima Tujuh Pengaduan Aksi Kerusuhan 21-22 Mei, Korban Mengaku Disiksa Aparat

"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," ungkap Masil.

Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura ini terbilang cukup muda.

Usianya baru menginjak 22 tahun.

 Ini Dua Keinginan Ani Yudhoyono yang Belum Terwujud, Meski Lahannya Sudah Tersedia

Dulu Rofik kerap mendatangi masjid.

Namun setelah lulus dari SMK di Solo, Rofik jarang terlihat di masjid.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).

 Ani Yudhoyono Penuhi Janji Pulang Bareng Besannya dari Singapura, tapi Naik Hercules

"(Rofik) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang enggak pernah," kata Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto kepada TribunSolo.com.

"Enggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.

Sudalmanto menjelaskan, Rofik tidak memiliki pekerjaan tetap.

 Ani Yudhoyono Selalu Catat Semua Treatment Medis dari Dokter Pakai Tangan Sendiri

Sehari-sehari, Rofik disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung.

Rofik juga pernah berjualan gorengan.

"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung," kata Sudalmanto.

 Romahurmuziy Kembali Menginap di Rumah Sakit Polri Kramat Jati

"Sempat jualan gorengan," tambahnya.

Sementara, menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel, pelaku pengeboman yang sudah teridentifikasi hingga saat ini ada satu orang.

Pelaku yang melakukan ledakan di Pospam 01 Kartasura ini, gagal melukai petugas, sehingga korban dalam kejadian ini hanya pelaku pengeboman.

 Ani Yudhoyono: Saya Pasrah tapi Tidak Menyerah

"Korban satu orang, yang menjadi korban itu terduga pelaku," ucapnya.

"Dia terduga pelaku karena bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki," jelasnya seusai meninjau lokasi ledakan, Selasa (4/6/2019).

Dia menambahkan, pelaku saat ini kritis dan dilarikan di rumah sakit, serta mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan.

 Jemaah An Nazir dan Naqsabandiyah Rayakan Lebaran Hari Ini, Muhammadiyah Rabu 5 Juni 2019

"Belum ada korban lain, petugas kami tidak terluka, dan kejadian itu juga tidak melukai masyarakat di sekitar lokasi," paparnya.

Sebelumnya, upaya aksi bom bunuh diri terjadi di Pos Pengamanan atau Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.

Peristiwa ini merupakan insiden serangan ketiga yang terjadi di pos polisi daerah Solo Raya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved