Pilpres 2019
Ini Lima Poin Hasil Ijtima Ulama Jilid Tiga, Kubu 01 Anggap Politik Ugal-ugalan
IJTIMA Ulama jilid tiga yang digelar di Hotel Lorin, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019), menghasilkan lima poin terkait Pemilu 2019.
Ace pun memprediksi ada sejumlah skenario timses 02 jelang penetapan hasil pemilu pada 22 Mei 2019.
Ia menyebut, jika timses 02 akan menuduh timses 01 melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019.
"Ini semakin mengonfirmasi skenario 02 menjelang 22 Mei, yakni meminta Bawaslu untuk mendiskualifikasi 01 dengan alasan kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM)," paparnya.
• KPK Ingin Masukkan Koruptor ke Lapas Super Maksimum di Nusakambangan Agar Mau Kembalikan Uang Negara
Sejalan dengan itu, lanjut Ace, kubu 02 mengerahkan massa pendukungnya bermain presiden-presidenan.
"Skenario diskualifikasi ini ingin menjalankan skenario Pilkada Kota Waringin Barat yang saat itu Bambang Widjajanto terlibat menjadi pengacara salah satu paslon," cetus Ace.
Dengan didiskualifikasi calon terpilih, beber Ace, maka calon penantang yang otomatis dilantik.
• Deputi Penindakan Bakal Dipulangkan ke Polri, IPW Sebut Pimpinan KPK Seperti Anak Kos
Akal bulus ini, ucap Ace, jelas tidak punya pijakan obyektif, karena kecurangan TSM yang dituduhkan kubu 02 hanya ilusi tanpa fakta.
"Kita ingat gertak sambel Prabowo pada saat sengketa tahun 2014 yang mengklaim membawa bukti berkontainer ke MK, nyatanya hanya ilusi," katanya.
"Jangankan bukti kecurangan, mengumpulkan C1 saja plintat-plintut. Ngaku-ngaku punya real count, tempatnya tidak jelas entah di mana. Skenario kota Waringin Barat jelas halusinasi juga," imbuhnya.
• Susi Pudjiastuti Sampai Memohon kepada Dua Orang Ini Agar Kapal Pencuri Ikan Jangan Dilelang
Sebelumnya, Ijtima Ulama dan Tokoh III digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, berbarengan dengan peringatan Hari Buruh pada Rabu (1/5/2019).
Ketua Pelaksana Ijtima Ulama dan Tokoh III Yusuf Muhammad Martak mengatakan, pihaknya sebenarnya ingin menggelar acara tersebut pada 2 Mei 2019.
“Kalau ditanya kenapa bersamaan dengan Hari Buruh, saya sebenarnya ingin dilaksanakan tanggal 2 Mei 2019. Kalau di tanggal itu ada, saya akan langsung ubah,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/4/2019).
• Buruh Sebut BPJS Kesehatan Angsuran Lintah Darat
Saat ditanya apakah pelaksanaan Ijtima Ulama dan Tokoh III di Bogor adalah untuk menghindari gerakan buruh di Jakarta, Yusuf Martak mengatakan bahwa keterbatasan lokasi dan dana menyebabkan pihaknya hanya bisa menggelar di Bogor.
“Sudah susah, di mana-mana terbatas, keuangan kami juga terbatas,” ungkap Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama itu.
Sementara, Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis mengatakan, ketakutan sejumlah pihak bahwa Ijtima Ulama dan Tokoh III untuk menggerakkan massa, adalah hal yang tidak beralasan.