Pilpres 2019
Ini Lima Poin Hasil Ijtima Ulama Jilid Tiga, Kubu 01 Anggap Politik Ugal-ugalan
IJTIMA Ulama jilid tiga yang digelar di Hotel Lorin, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019), menghasilkan lima poin terkait Pemilu 2019.
“Ijtima Ulama dan Tokoh III digelar untuk memberi panduan kepada masyarakat untuk menghadapi kecurangan di Pemilu 2019 karena rakyat kebingungan, dan acara tersebut adalah salah satu cara penyampaian pendapat yang dilindungi oleh undang-undang,” paparnya.
Sebanyak 1.500 ulama dan tokoh nasional diperkirakan akan hadir pada acara yang akan digelar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat tersebut.
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan, bakal ada 1.500 ulama dan tokoh yang akan hadir dalam Ijtima Ulama dan Tokoh III.
• Kecewa Tak Boleh Demo di Depan Istana, Buruh Garmen Ancam Tak Jahitkan Seragam Pejabat dan Polisi
Ijtima Ulama jilid tiga akan digelar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019) besok.
Slamet Maarif yang memegang jabatan Organizing Committee (OC) Ijtima Ulama dan Tokoh III mengatakan, undangan sudah disebar sejak Senin (29/4/2019) kemarin.
“Insyaallah tak jauh beda dengan Ijtima Ulama I dan II yang pesertanya berjumlah sekitar 1.500 orang. Undangannya baru hari ini kami sebar, sehingga kami belum bisa konfirmasi siapa saja yang akan hadir,” ungkap Slamet Maarif dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
• Diteriaki Presiden, Prabowo Sebut Buruh Tulang Punggung Perekonomian Nasional
Slamet Maarif mengatakan, pihak panitia berharap lebih dari perwakilan 27 provinsi di seluruh Indonesia bisa hadir dalam acara tersebut.
“Dari Banten katanya siap hadir 80 orang, kemudian dari Aceh ada 10 orang yang akan hadir,” jelasnya.
Yusuf Muhammad, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama sekaligus ketua panitia menjelaskan, pelaksanaan Ijtima Ulama dan Tokoh III adalah sebuah keniscayaan.
• Prabowo Ingatkan Media Saat Orasi Hari Buruh: Hati-hati Kau, Kami Bukan Kambing yang Bisa Diatur
“Sebagai pelaksana Ijtima Ulama I dan II, dengan melihat kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif, maka Ijtima Ulama dan Tokoh III adalah sebuah keniscayaan sebagai pengawalan kepada rekomendasi Ijtima Ulama sebelumnya,” beber Yusuf Martak.
Yusuf Martak juga menjelaskan dalam Ijtima Ulama dan Tokoh III, akan ada pemaparan berbagai kecurangan yang ditemukan oleh BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Kenapa yang hadir BPN? Karena Ijtima Ulama sebelumnya telah merekomendasikan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Itu adalah bentuk pengawalan juga terhadap rekomendasi ijtima ulama sebelumnya,” terangnya.
• Prabowo: Elite Kaya karena Mencuri dari Rakyat Namanya Pengkhianat Bangsa dan Negara
Yusuf Martak juga menjelaskan bahwa Ijtima Ulama dan Tokoh II digelar dengan tujuan memberi pedoman kepada masyarakat dalam menghadapi dugaan kecurangan Pemilu.
“Karena akhir-akhir ini masyarakat bertanya-tanya bagaimana menghadapi kecurangan Pemilu. Oleh karena itu Ijtima Ulama dan Tokoh III adalah sebuah keniscayaan untuk membahas mekanisme legal dan syar’i dalam menghadapi kecurangan Pemilu,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyebut pihaknya bakal menggelar ijtima ulama jilid tiga, untuk membahas penyelenggaraan Pemilu 2019.
• Tiga Pantun Prabowo di Hari Buruh, Sebut yang Curang Akhlaknya Seperti Lutung