Pilpres 2019

Ini Lima Poin Hasil Ijtima Ulama Jilid Tiga, Kubu 01 Anggap Politik Ugal-ugalan

IJTIMA Ulama jilid tiga yang digelar di Hotel Lorin, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019), menghasilkan lima poin terkait Pemilu 2019.

Tim Pemenangan Prabowo-Sandi
Prabowo Subianto saat menghadiri Ijtima Ulama Jilid II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). 

Slamet Maarif mengungkapkan, para ulama yang selama ini tergabung dalam gerakan 212, telah menggelar pertemuan.

Pertemuan tersebut salah satunya membahas soal penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Yang jelas kemarin kita sudah ada pertemuan dengan ulama-ulama 212 di Hotel Alia, dan insyaallah kita dalam waktu dekat kita akan ada pertemuan, akan undang wartawan untuk jumpa pers," ujar Slamet Maarif di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran, Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU Riau-1, Ini Perannya

Dalam pertemuan itu, PA 212, menurut Slamet Maarif, meminta masukan para ulama di sejumlah daerah, seputar penyelenggaraan Pemilu 2019.

Karena, katanya, ulama-ulama tersebut mendapatkan laporan dari santri dan jemaahnya, seputar penyelenggaraan Pemilu 2019 dan dugaan kecurangan di dalamnya.

Dari pertemuan dengan sejumlah ulama tersebut, menurut Slamet Maarif, disepakati akan adanya pertemuan besar membahas Pemilu 2109, dan kemungkinan akan digelar ijtimak ulama ketiga.

Ini Tiga Kategori Masyarakat yang Dibebaskan dari Kewajiban Bayar PBB-P2

"Dan disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtimak ulama, mungkin yang ketiga, untuk menggelar itu semua," kata Slamet Maarif.

"Sehingga, kita punya rujukan, baik payung hukum ataupun secara syariinya, secara syariatnya, Itu sudah kita siapkan," sambungnya.

Sedangkan terkait imbauan rekonsiliasi pasca-Pemilu 2019, menurut Wakil Ketua BPN itu, pihaknya tidak akan menggubrisnya.

Kapok Gelar Pemilu Serentak Pakai Lima Kotak Suara, KPU: Cukup Sekali Saja

Karena, menurut Slamet Maarif, tidak ada rekonsiliasi untuk setiap kecurangan yang dilakukan di Pemilu 2019.

"Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apa pun. Jadi kita saat ini adalah pertempurannya melawan segala bentuk kecurangan," tegasnya.

Slamet Maarif juga menyebut calon presiden Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama 212, untuk tidak menemui utusan Jokowi.

Jusuf Kalla Minta Jokowi dan Prabowo Bertemu Langsung, Jangan Lewat Utusan

Sebelumnya, dikabarkan bahwa Jokowi telah mengirimkan utusan untuk bertemu Prabowo. Namun, hingga kini pertemuan tersebut belum terjadi.

"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu," ucap Slamet Maarif.

Menurut Slamet Maarif, para ulama bukan melarang Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan Jokowi atau utusannya.

Ratna Sarumpaet: Pemilu 2019 Berantakan, Jangan-jangan Panitianya Pelit

Namun, kondisinya saat ini sedang penghitungan suara. Sehingga, menurutnya, sebaiknya semua pihak fokus pada penghitungan suara.

"Biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing, dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insyaallah," cetusnya.

Para ulama, menurutnya, menyarankan Prabowo Subianto untuk menerima ajakan pertemuan, setelah proses penghitungan suara di KPU rampung.

"Ya kalau bertemu kan, apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim, ya silakan saja. Tapi ini kan sedang dalam proses. Jadi kita juga menyarankan kepada Pak Prabowo, nanti sajalah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," paparnya. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved