Pilpres 2019

Kader Demokrat Teriak Ancam Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi Saat Debat Pilpres, Ini Penyebabnya

SAAT debat kelima Pilpres sedang berlangsung di Holten Sultan, tiba-tiba seorang yang mengaku anggota Partai Demokrat berteriak di lobi.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Ardy Mbalembout, Sekretaris Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat, berterika di lobi hotel, saat debat kelima Pilpres 209 sedang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019) malam. 

SAAT debat kelima Pilpres sedang berlangsung di Holten Sultan, tiba-tiba seorang yang mengaku anggota Partai Demokrat berteriak di lobi.

Hal tersebut pun memancing awak media. Dengan nada tinggi, orang tersebut menyatakan bahwa dirinya hendak keluar dari koalisi Prabowo-Sandi.

"Bilang Pak AHY kita keluar dari koalisi!" kata orang tersebut di lokasi, Sabtu (13/4/2019) malam.

Orang tersebut kemudian menyebutkan bahwa dirinya merupakan sekretaris divisi advokasi DPP Partai Demokrat.

"Saya Ardy Mbalembout, Sekretaris Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat," ujarnya.

Ia kemudian ditenangkan oleh rekannya.

Mengajarkan Demokrasi Dalam Keluarga, Ashanty Siddik Tak Persoalkan Perbedaan Pilihan di Pilpres

LIVE STREAMING Debat Kelima Pilpres 2019: Ini Perbedaan dan Urutan Segmennya

Meski Seandainya Kalah dari Jokowi, Prabowo Subianto Diprediksi Bakal Maju Lagi di Pilpres 2024

Saat awak media menanyakan alasannya hendak keluar koalisi, ia yang tadinya emosional hanya terdiam sambil melempar senyuman.

"Enggak-enggak," katanya saat media memintanya memperjelas pernyataannya.

Ferdinand Hutahaean, Kepala Divisi Advokasi dan Bidang Hukum DPP Partai Demokrat, memberi penjelasan terkait pernyataan kadernya, Ardy Mbalembout, yang menyatakan hendak keluar dari koalisi Prabowo-Sandi, ketika debat kelima Pilpres 2019 berlangsung.

Prabowo: Kita Harus Contoh Republik Rakyat Tiongkok dan Berani Belajar dari yang Hebat

Tujuh Hoaks Pemilu 2019 Ini Bikin Heboh, KPU Sebut Kelompok Orang Jahat Terus Produksi Berita Bohong

Jokowi: Saya dan Maruf Amin Sepakat Wakafkan Diri untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

"Ini kan dia punya undangan, gelangnya katanya enggak ada, jadi enggak bisa masuk. Ya dia marah, protes lah rumah itu," ungkap Ferdinand Hutahaean saat keluar dari ruangan debat capres-cawapres sebelum acara selesai, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Ferdinand Hutahaean mengakui bahwa Ardy merupakan anggotanya di Divisi Hukum dan Adovkasi DPP Partai Demokrat.

"Ya itu anggota saya di divisi hukum," akunya.

AHY Diprediksi Jadi Capres di Pilpres 2024 dari Poros Ketiga, Bersaing dengan Prabowo

Ia menambahkan, anggotanya itu hanya tersulut emosi sesaat saja saat menyatakan keluar koalisi.

"Itu emosional sesaat aja. Garis partai ini tetap mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres. Yang menentukan partai koalisi ini kan pimpinan, bukan kader," paparnya.

"Yang menentukan arah partai ini ketua umum dan majelis tinggi partai. Kalau ada yang bicara-bicara begitu, itu hanya reaksi saja. Reaksi kecil itu," sambung Ferdinand Hutahaean. 

Prabowo Subianto: Kadang-kadang Pemimpin Harus Marah

Terkait kepulangannya saat debat masih berlangsung, Ferdinand Hutahaean mengaku sakit perut.

"Saya sakit perut mau pulang dulu," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Sabtu (13/4/2019) malam, debat kelima Pilpres 2019 digelar dan kembali mempertemukan paslon 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Jokowi: Indonesia Tidak akan Bubar, Kita Sudah Berada di Jalan yang Benar

Selain jadi sekuel terakhir forum adu gagasan antar-paslon di Pemilu 2019, debat kelima Pilpres 2019 juga menutup seluruh rangkaian proses kampanye sebelum memasuki masa tenang.

Berlokasi di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, debat terakhir Pilpres 2019 ini mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Dua moderator yang jadi pemandu adalah jurnalis TVOne, Balques Manisang dan Tomy Ristanto dari NET TV.

Tak Diberikan Akses oleh Polisi Malaysia, KPU Kesulitan Investigasi Surat Suara Tercoblos

Forum adu gagasan ini juga disiarkan secara langsung mulai pukul 20.00 WIB dari media penyelenggara yang ditunjuk, seperti TVOne, NET TV, BeritaSatu, dan ANTV.

"Ini debat terakhir, (sebelumnya) KPU sudah menyelenggarakan empat kali, kebetulan tempatnya juga sama di Hotel Sultan untuk ketiga kalinya. Alhamdulillah seluruh persiapan teknis berjalan dengan lancar," kata Komisioner KPU Viryan Aziz, di kantornya, Jumat (12/4/2019).

Seluruh format pokok pada debat terakhir ini tidak ada yang berbeda. Secara keseluruhan, masih mengacu dari format debat ketiga dan keempat.

Pemungutan Suara di Malaysia Besok Tetap Digelar, Meski Kasus Surat Suara Tercoblos Bikin Heboh

Namun, ada beberapa perubahan teknis untuk jumlah tamu undangan, sesi pembacaan doa lintas agama, serta deklarasi komitmen Pemilu damai antar-Ketua Umum Partai Politik di atas panggung.

"Konsepnya sama semua, lebih mematangkan karena capres-cawapres sama-sama kembali," ujarnya.

Urutan Segmen

Segmen pertama, masing-masing paslon Pilpres memaparkan visi-misinya selama 4 menit.

Kemudian di segmen dua, moderator membacakan pertanyaan panelis untuk dijawab oleh paslon selama 2 menit. Sedangkan paslon lainnya diberikan waktu menanggapi 1,5 menit.

Untuk segmen tiga, sama seperti format dan alokasi waktu di segmen dua, isu pertanyaannya saja yang berbeda.

Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Kubu 02: People Power yang Dibilang Amien Rais Bisa Terjadi?

Masuk ke segmen empat dan lima, dua kandidat akan bertarung bebas mengadu gagasan selama total 8 menit.

Masing-masing mendapat jatah menjawab 2 menit dan 2 menit menanggapi.

Hal ini dilakukan agar alokasi 8 menit, terbagi rata. Sehingga, tak ada kandidat yang punya jatah waktu lebih banyak.

Besok SBY dan Ani Yudhoyono Mencoblos di Singapura

Terakhir, di segmen keenam atau penutup, kedua paslon memberi pernyataan penutup bersifat membangun. Durasi waktunya dipertahankan seperti debat ketiga, yaitu 4 menit.

Jumlah Undangan

Untuk kapasitas audiens, KPU menambah jatah tamu undangan TKN Jokowi-Maruf Amin dan BPN Prabowo-Sandi di debat pamungkas ini.

Total, KPU menyiapkan 500 undangan. TKN dan BPN sama-sama dapat jatah 150 orang. Sedangkan undangan khusus dari KPU berjumlah 200 orang.

KPU juga mempertahankan tidak menghadirkan menteri lewat undangan khusus dari KPU. Mereka bisa diundang dari alokasi jatah yang diberi ke kedua kubu.

Jokowi: Saya dan Maruf Amin Sepakat Wakafkan Diri untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

"Undangan ditambah, namun dengan pengaturan yang lebih baik lagi. Semangatnya adalah banyak pihak yang ingin melihat langsung," tutur Viryan.

Doa Lintas Agama

Debat pemungkas malam nanti juga sekaligus menjadi tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan kampanye dan menyambut masa tenang.

Untuk itu, KPU menyiapkan sesi doa bersama lintas agama yang dipimpin oleh ulama muslim dan diikuti tokoh-tokoh agama lainnya.

Harapannya, ada pesan moral yang bisa dipetik dari sesi ini. Salah satunya, menjaga suasana damai, mawas diri menyambut tiga hari masa tenang dan hari pencoblosan.

Mengacu Kemenangan Donald Trump, Fadli Zon Yakin Prabowo Bakal Menang Telak

"Kita mengupayakan ada doa bersama. Kita harap sebagai umat beragama kegiatan Pemilu dibarengi ikhtiar. Kekhawatiran hal-hal yang tak diinginkan tidak terjadi," harap Viryan.

Sesi ini kemungkinan tidak tergabung dalam format pokok debat yang memang punya keterbatasan waktu.

Sehingga, doa lintas agama akan dilangsungkan di luar komposisi debat, namun tetap disiarkan langsung oleh media penyelenggara.

KPU berharap momentum debat pemungkas malam nanti bisa menjadi referensi masyarakat menentukan pilihan empat hari dari sekarang, dan pergi ke TPS pada tanggal 17 April, dengan pilihan mantap. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved