Penembakan di Selandia Baru
Tanggapi Aksi Teror di Selandia Baru, Ryamizard Ryacudu: Marah Boleh tapi Jangan Balas Dendam
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengimbau masyarakat tidak terpancing, apalagi sampai melakukan aksi balas dendam.
Penulis: |
Lebih lanjut ia menegaskan, Australia sangat terbuka menerima imigran dari berbagai dunia, tanpa terkecuali dari negara-negara muslim.
"Australia memiliki sikap yang sama, adalah suatu negara yang begitu terbuka terhadap imigran mancanegara di mana saja, dari negara mana saja," tegasnya.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Australia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat sedih, bukan hanya yang sedih adalah Umat Islam di New Zealand, terutama di Christchurch, di mana lokasi pembunuhan itu terjadi, juga kepada semua Umat Islam di dunia," papar Quinlan.
• Karyawan Sedang Memasak Saat Ledakan di Mall Taman Anggrek Terjadi
Pada pertemuan itu, Dubes Quinlan mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas kejadian yang menewaskan 50 orang itu, di mana 1 WNI meninggal dunia dan 2 lainnya terluka.
"Sekali lagi kami (Australia) menyampaikan belasungkwa kepada semua yang menjadi target kekejaman teroris tersebut, khususnya adalah dari warga Indonesia, satu yang meninggal dan dua masih menjalani perawatan di rumah sakit, seorang ayah dan seorang anak," tuturnya.
Sementara, Ketua Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Muhyiddin Junaidi mengatakan, Dubes Quinlan sengaja meminta waktu untuk bertemu MUI.
• Karyawan: Ledakan di Mall Taman Anggrek Cuma Sekali tapi Kencang Banget
"Dubes meminta waktu kepada MUI untuk menjelaskan kasus yang terjadi di Selandia Baru. Kita sangat berterima kasih beliau datang," ujar Muhyiddin.
Pertemuan tersebut terjalin sekitar 1,5 jam dan dihadiri pula oleh sejumlah petinggi MUI.
Brenton Tarrant menyerang Masjid Al Noor, lalu berlanjut ke Masjid Linwood, yang cuma berjarak sekitar enam kilometer.
• Tangkis Serangan Fitnah, Jokowi Bakal Kasih Sepeda kepada Pihak yang Masih Menyebutnya Antek Asing
Dia membawa lima senjata termasuk senapan dan bom. Brenton Tarrant menembak mati 41 orang di Masjid Al Noor dan 7 orang di Masjid Linwood. Satu orang lagi meninggal di rumah sakit.
Polisi setempat menangkap Brenton Tarrant, yang melakukan aksinya sambil menyiarkan secara langsung di Facebook, saat hendak melarikan diri menggunakan mobil van putih.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, aksi sadis Brenton Tarrant yang membunuh 50 orang di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, dikecam banyak pihak.
• Lima Fakta ART Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Potong Ari-ari Pakai Gunting Kuku Lalu Dibekap Kain
Sehari setelah aksi teror itu, warga Australia berumur 28 tahun tersebut langsung diseret ke pengadilan setempat.
Brenton Tarrant disidang di Pengadilan Daerah Christchurch. Hakim memutuskan Brenton Tarrant bakal ditahan hingga 5 April 2019.
“Pelaku tidak mengajukan uang jaminan ataupun meminta agar namanya tidak disebut yaitu Brenton Harrison Tarrant,”kata jaksa, seperti diberitakan ABC pada Sabtu (16/3/2019).
• Siapa yang Cocok Jadi Ketua Umum PSSI? Erick Thohir dan Ahok Menolak, Cak Imin Bersedia