Masih Ingat dengan Arya Permana Bocah Obesitas? Begini Tampilan Barunya Sekarang
Masih ingat Arya Permana, bocah yang dulu menderita obesitas hingga 192 kg di usianya yang baru 10 tahun? Begini kondisinya sekarang
Operasi bariatrik menurut para ahli dapat menyebabkan efek samping baik secara langsung pasca operasi atau beberapa waktu setelahnya.
Efek samping yang ditimbulkan dapat berupa infeksi, diare, kekurangan nutrisi, batu empedu, bahkan hernia.
• Ustaz Arifin Ilham Pamerkan Video Naik Kuda kepada Prabowo Saat Dijenguk di RSCM
Banyak juga orang yang menjalani operasi berhasil menurunkan berat badannya dengan cepat.
Namun tak jarang pula mereka yang berhasil turun tetapi berat badannya kembali seperti semula beberapa saat kemudian.
Perlu diketahui, penurunan berat badan Arya pun tidak hanya dikarenakan operasi ini.
Arya juga dibantu untuk mengurangi porsi dan mengganti pola makanannya yang tidak sehat.
Ahli gizi memasukkan banyak kombinasi buah dan sayuran bergizi pada asupan makanan yang wajib Arya konsumsi sehari-hari.
Selain itu Arya juga melakukan olahraga intensif dibantu penggiat fitness Ade Rai untuk membantu menemukan pola olahraga yang tepat dan memudahkannya dalam beraktivitas sedikit demi sedikit.
Dulu hanya doyan mi instan
Saat lahir, Arya Permana lahir dengan berat badan normal, yakni 3,8 kg. Seperti anak lainnya, tidak ada yang aneh dengan tumbuh kembang Arya. Namun kemudian ada yang berbeda.
"Dari usia 4 ke 5 tahun, tumbuh cukup drastis. Pada umur 8 ke 10, naik 72 kg," kata ayah Arya, Ade Somantri, dalam konferensi pers di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Senin (11/7).
Ade menjelaskan, sebelum konsultasi ke dokter, anaknya bisa makan 4 kali sehari. Ia juga kerap mengonsumsi mi instan. "Kalau mengonsumsi mi instan, makan nasinya berkurang. Jadi mi instan sebagai pengganti nasi," ucapnya.
• Mampu Perangi Obesitas dan Resistensi Insulin, Yuk Rutin Minum Ini
Namun, anaknya sering kesulitan tidur. Ketika susah tidur, Arya kerap meminum minuman kemasan rasa jeruk. Selama 24 jam, anaknya bisa mengonsumsi 20 gelas minuman kemasan.
Menurut Ade, anaknya akan menangis hingga berguling-guling jika kemauannya minum minuman kemasan tidak dipenuhi.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, orangtua Arya membatasi asupan makan sang anak. Dalam sehari, anaknya makan maksimal tiga kali. "Kalau masih lapar, dikasih pisang dan apel merah. Bisa 6 pisang dan 3 butir buah apel," ucapnya.