Asian Games 2018
Simulasi Pengamanan Asian Games 2018, Mulai dari Merangsek Masuk Stadion hingga Ledakan Bom
Menurut Indarto, pada saat pertandingan ada 1.700 personel yang dilibatkan dalam pengamanan Asian Games 2018 di Kota Bekasi.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTA KOTA, BEKASI--- Petugas kepolisian mengawal bus berisi para atlet yang ingin bertanding ke Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi dari lokasi hotel, Sabtu (4/8/2018)..
Saat di pertengahan jalan, di Jalan Ahmad Yani, tiba-tiba bus atlet dipepet sekelompok penjahat yang mengendarai mobil.
Ada empat penjahat yang mencoba masuk ke dalam bus atlet. Bus atlet itu mencoba mundur menjauh. Namun, penjahat itu menggedor bus.
Namun, tak berapa lama, polisi yang bersiaga di area tersebut langsung sigap dan berusaha menangkap penjahat.
Anggota Brimob bersenjata lengkap juga turut membantu melumpuhkan para penjahat itu.
Baca: Polres Bekasi Kota Gelar Simulasi Pengamanan Gangguan Asian Games 2018
Mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil polisi dan dibawa ke polres sehingga kondisi dalam sekejap kembali kondusif.
Usai insiden itu, tiba-tiba ada keramaian di depan loket penukaran tiket Asian Games. Sejumlah penonton mencoba menyerobot antrean sehingga membuat penonton lain yang sedang antre marah dan terjadi keributan.
Situasi itu tidak berlangsung lama karena langsung diredam dan diatur polisi.
Selang beberapa saat kemudian, penonton yang tidak memiliki tiket memaksa masuk Stasion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi.
Petugas kepolisian yang berjaga langsung sigap mengadang. Namun, sejumlah penonton nekad merangsek masuk stadion.
Sempat terjadi adu dorong antara pihak kepolisan dan penonton yang terus memaksa masuk.
Tak ingin kericuhan berlangsung lama, pihak kepolisian yang menggunakan tameng langsung memukul mundur sejumlah penonton tersebut.
Provokator pun ditangkap dan diamankan petugas kepolisian sehingga area stadion kembali kondusif.
Baca: Sambut Asian Games 2018, 73 Tiang Jalan Layang Tol di Jakarta akan Dihiasi Mural
Gangguan kemanan ternyata tidak hanya terjadi di luar stadion. Di dalam lapangan pun terjadi.
Ada sejumlah penonton yang menggunakan laser mengarahkan sinar ke para pemain yang sedang bertanding.
Polisi yang sudah siaga di berbagai titik tribun penonton langsung menghampiri penonton yang menggunakan laser tersebut dan menyita lasernya.
Saat pertandingan berlangsung, tiba-tiba ada penonton turun dari tribun ke lapangan karena kecewa terhadap keputusan wasit atau tim yang dijagokan kalah.
Mereka yang turun dengan sigap langsung diadang oleh tim tirai, yang standby di pinggir lapangan. Penonton yang hendak ke lapangan pun diserahkan ke keamanan ring 2, sehingga situasi kembali kondusif.
Baca: Pemerintah Nyatakan Kesiapan Venue Asian Games 2018 Capai 100 Persen
Pertandingan hampir selesai, tiba-tiba ada suara ledakan keras diduga bom dan satu orang anggota keamanan terluka.
Tim tirai langsung siap merapatkan barikade dan polisi di ring 2 langsung masuk ke ring 1 untuk membantu mengamankan.
Percikan api yang terjadi langsung dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran dari jarak jauh.
Tak lama kemudian anggota kepolisian dari Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) mencari kemungkinan ada bom lainnya.
Usai dinyatakan aman, pemadam mendekat untuk memastikan api padam dan ambulance datang mengevakuasi korban.
Tim indentifikasi datang dan memasang police line langsung olah tempat kejadian perkara (TKP).
Semua peristiwa itu sebagai simulasi pengamanan Asian Games 2018. Skenarionya, adegan penonton tanpa tiket yang masuk ke stadion.
Simulasi itu dilakukan personel Polres Metro Bekasi Kota di Stadion Patriot Chandrabhaga, tepatnya di depan pintu masuk stadion, Sabtu (4/8/2018) sore.
Baca: Saat Asian Games, Lalu Lintas Sekitar Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi Direkayasa
Simulasi diulang
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto bersama Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah menyaksikan langsung simulasi pengamanan gangguan saat Asian Games 2018..
Kapolres meminta adegan simulasi tersebut diulang dikarena masih ada beberapa bagian yang kurang.
Saat dilakukan simulasi, ada peserta simulasi yang terluka akibat tersikut salah satu petugas kepolisian.
Kombes Indarto mengatakan, simulasi pengamanan bertujuan agar anggota mengetahui teknik dan taktik yang harus dilakukan ketika ada situasi gangguan keamanan.
"Kita melakukan simulasi pengamanan ketika pertandingan sepakbola Asia Games di stadion. Simulasi ini juga untuk menyinkronkan SOP (Standard Operating Prosedure--Red) yang ada antar-instansi," ujarnya.
Baca: Sambut Asian Games 2018, Ancol Gelar Aquathlon, Lomba Lari dan Berenang di Pantai Jakarta
Dalam simulasi pengamanan itu, ada enam skenario gangguan yang terjadi. Pertama mulai dari ada adangan ketika ada pemain dari hotel menuju venue.
Kedua, ada gesekan antar-penonton saat mengantre penukaran tiket, ketiga ada penonton yang merangsek petugas untuk bisa masuk ke stadion.
Selanjutnya, pada saat di dalam lapangan ada penonton yang bermain laser mengganggu pemain, dan penonton yang mencoba masuk ke lapangan, serta ada bom saat pertandingan berlangsung.
"Dalam tindakan dan situasi nyata, ketika mencoba masuk, kita sudah negosiasikan untuk tidak masuk, nanti provokatornya akan ditangkap, akan diproses, penghasutan sesuai Pasal 160," ucap Indarto.
Menurut Indarto, pada saat pertandingan ada 1.700 personel yang dilibatkan dalam pengamanan Asian Games 2018 di Kota Bekasi.
"ada saat tidak ada, 100 personel di jalan raya, jaga hotel dengan pos, 10 orang petugas kepolisan satu kontingen," ucap Indarto.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/simulasi_20180804_191635.jpg)