Orang Dalam Istana Ceritakan Hal Gaib yang Dialami Soeharto Serta Pantangan yang Harus Dijalankan
Rahasia dibalik kekuasaan Soeharto masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Beragam pendapat dilontarkan, termasuk adanya pusaka yang menjaga
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dian Anditya Mutiara
RAHASIA dibalik kekuasaan Presiden Republik Indonesia, Soeharto masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Beragam pendapat dilontarkan, termasuk adanya pusaka yang diduga menjaga kekuasaannya.
Dugaan itu disampaikan dalam postingan video salah satu orang dalem Istana, Baiq Hartini yang diunggah dalam channel youtube @berbagitahu; pada 22 April 2018 lalu. tautan video
Dalam video tersebut, seorang narator menceritakan kisah yang dialami Baiq Hartini selama menjadi juru masak Istana negara.
Hartini katanya menyaksikan kejanggalan yang terjadi di lingkungan Soeharto.
Hal itu bermula ketika Baiq Hartini membuka warung kecil di Kuta, Bali pada tahun 1984.
Perempuan kelahiran Lombok 1956 itu jualan ayam taliwang, mungkin cocok di lidah, warungnya cepat populer. Sehingga dua tahun kemudian, ia telah membuka tujuh gerai di Bali.
"Hal itu seperti mimpi rasanya. Pada 1990, ada utusan dari Istana Tampak Siring, meminta saya memasak untuk acara di Istana," ungkap Hartini dinarasikan.
• Ahmad Basarah: Coba Searching di Google Siapa Presiden Terkorup di Dunia? Yang Keluar Nama Soeharto
• Soal Soeharto Guru Korupsi, Sekjen PDIP Pertanyakan Posisi Amien Rais sebagai Tokoh Reformasi
Istana Tampak Siring merupakan istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka yang terletak di Desa Tampak Siring, Gianyar, Bali.
Pantang makanan ini
Dia merasa tersanjung, rumah makan sederhana miliknya dipercaya menyiapkan makanan untuk para ajudan dan pengawal presiden.
Tetapi ia agak heran pemeriksaan terhadap dirinya begitu ketat.
Selain petugas keamanan dan intel, petugas kesehatan juga meneliti bahan makanan dan sesudah makanan matang.
"Ada tim doktor dan petugas laboratorium mencicipi masakan tradisional Lombok yang digelar prasmanan itu. Rupanya itu acara ulang tahun perkawinan pak Harto dan ibu Tien," kisah ibu tiga orang anak itu.
Saat itu dia merasa bersyukur bisa berhadapan dengan presiden dan keluarganya, bahkan tamu-tamu penting dan terkenal yang selama inihanya bisa ia lihat di televisi.
• Mbak Tutut Anak Soeharto Akhirnya Akui Pernah Bohongi Jenderal Orde Baru
"Maklum, saya kan orang kampung, tukang warung pinggir jalan. Kok bisa ketemu langsung dengan presiden," ungkap hartini.
Ia melihat pada jamuan makan saat itu, piring Soeharto hanya berisikan tahu dan tempe.
Agaknya berpantang kangkung, sedangkan Ibu Tien berpantang tauge.
Selesai acara di Istana Tampak Siring, rombongan kemudian pindah ke kawasan Pantai Sanur di Wisma Mr Kardjiman baik juga diminta untuk menyiapkan makan malam.

Dari dapur bersama juru masak lain melihat Soeharto masuk ke dalam kamar dan mereka menunggu-nunggu, bagaimana penampilan Jenderal besar itu sehari-hari.
Begitu yang ditunggu keluar kamar, mereka pun bergunjing.
"Pak Harto hanya memakai kaos putih, dan sarung putih kotak-kotak juga memakai selop (sandal) jawa, santaisekali," ujar istri Fatoni Akbar itu.
Soeharto terlihat memandangi para cucunya yang sedang asik bermain di kolam renang.
Karena sudah sore, para ajudan dan pengasuh sibuk meminta para cucu naik dari dalam kolam renang.
Dasar anak-anak, mereka tidak memperdulikan anjuran itu.
Akhirnya Pak Harto sendiri yang turun tangan, ia tiba-tiba muncul di pintu sembari memanggil cucu-cucunya dan mengisyaratkan hari mau hujan seraya menunjuk ke langit.
• Partai Tommy Soeharto Gelar Nobar Film G30S PKI Full Version, Catat Jadwalnya!
• Sempat Ada Konflik, Prabowo pun Menyatukan Keluarga Cendana
"Tidak ada semenit, hujan benar-benar turun. kami para juru masak saling berpandangan. Pak harto sakti kali ya, kami saling berbisik," ujar Hartini.
Selepas makan malam, Soeharto bercengkrama bersama anak-cucunya di ruang tengah.
Ada cucu yang dipangku Soeharto, di paha kanan dan kirinya. Ada juga cucu yang meminta dipangku Ibu Tien.
Suara anak-anak berceloteh dan bertengkar kecil dan terkadang dibingkai suara Soeharto menengahi.
Selanjutnya, Setelah Hartini membuka rumah makan ayam taliwang di kawasan Tebet Barat pada tahun 1992, setiap kali di Istana Negara mengadakan acara, Hartni mengaku selalu dilibatkan.
"Dari seringnya diundang masak di Istana, Ayam Bakar Taliwang Bersaudara jadi dikenal luas di Jakarta. Apalagi setelah para ajudan memperkenalkan saya langsung kepada Pak Harto dan Ibu Tien yang tidak segan-segan mengenalkan saya juga ke para tamu," ungkap Hartini.
Warga Surakarta Melihat Tanda Sebelum Ibu Tien Meninggal
Pada Peringatan Ulang Tahun ke 50 Republik Indonesia pada tahun 1995, Hartini juga diundang masak ke Istana Negara.
"Saya tak menyangka kalau itu terakhir kali saya bersalaman dengan Ibu Tien sebelum beliau wafat," ujar Hartini.
• Kisah Unik Ibu Tien Soeharto, 12 Bulan di dalam Kandungan, Begini Ceritanya
Meninggalnya sang istri pada tanggal 28 April 1996, konon meredupkan aura kekuasaan Soeharto.
Bahkan saat tampil di muka umum, dia tampak renta tanpa cahaya.
Sesekali, matanya terkadang menerawang.
Ketiadaan pendamping, tempatnya berbagi,meronggakan kekosongan dalam hidupnya.
Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.
Sebab, sehari sebelum Ibu Tien wafat, konon masyarakat Surakarta melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga, melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran.
Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden.
Namun langkah politik Soeharto setelah kepergian istrinya sungguh di luar kendali.
Caranya melibas lawan plitiknya terkesan vulgar dan transparan.
Padahal sebelumnya Soeharto dikenal pandai mengendalikan diri.
Senyumnya menyembunyikan isi hatinya. Sebagai lelaki jawa kebanyakan, Ia berusaha menyerap budaya leluhurnya.
Soeharto pun menjadikan pegangan dan pedoman hidup, puasa Senin-Kamis dia lakoni semenjak muda.
Kaweruh Jiwo dari Ki Ageng Suryomentaram acap ia jadikan sebagai jargon.
Bahkan ia mengidolakan tokoh wayang yang mewakili rakyat jelata, namun disegani para ksatria dan dewa, yakni Semar.
Dilihat dari caranya menamakan surat sakti, Super Semar.
Begitu pun senyum mesemnya yang mengingatkan pada pusaka Semar Mesem.
Pusaka Ini Melindungi Soeharto
Bicara soal pusaka, begitu juga raja Jawa yang memanfaatkan aura pusaka melindungi kekuasaannya secara gaib. Soeharto pun begitu.
Konon sekitar 2.000 pusaka dimiliki Soeharto, di antaranya keris keluk Kemukus yang membuat pemiliknya bisa menghilang.
Malah ia juga memboyong topeng Gadjah Mada dari Bali, gong keramat dan sejumlah keris pusaka dari Keraton Surakarta yang terpaksa dikembalikan karena Surakarta dilanda banjir bandang.
Seolah tidak mau kalah dari Ronald Reigen yang didampingi para dukun, Soeharto pun menghimpun sekitar 200 paranormal untuk membentengi kekuasaannya.
• KKB Bunuh 31 Pekerja, Menhan: Tak Ada Negosiasi, Menyerah atau Diselesaikan
• 31 Pekerja Dibunuh di Papua, Fahri Hamzah: Ini Pukulan Luar Biasa kepada Kita
Kesemuanya memberikan nasehat spiritual dan peneropongan gaib.
Yakin dirinya dilingkari kekuatan gaib, pada Maret 1995, selaku Ketua Gerakan Non Blok, Soeharto berani datang ke Bosnia Herzegovina yang waktu itu dilanda perang saudara.
Tapi urung, setelah dua jam di Sarajevo, sebuah rudal meledak di luar landasan pacu bandara.
"Apakah itu ditujukan kepada dirinya? lalu ditangkis secara gaib," tutur narator di akhir tayangan.